Sesuai yang Mr. Lou katakan, kompetisi kecil itu, kini benar-benar akan terjadi. Apalagi, guru olahgara tingkat 3 menyerahkan semuanya kepada Mr. Lou, sehingga Mr. Lou langsung saja mengumumkan pertandingan itu yang membuat tingkat 1 agak khawatir. Mengingat, tingkat 3 kelas 1 adalah kelas terunggul di tahun sebelumnya. Tentu saja, mereka akan mendapatkan kekalahan---pada menit awal hingga akhir.
Oleh karena itu, saking mereka terkejut kala Mr. Lou malah melakukan pertandingan di awal pertemuan olahraga, membuat mereka lupa jika mereka memiliki beberapa jebolan anak basket semasa Sekolah Menengah. Ada Atlas yang pernah menjuarai sekolahnya dan juga ada Kiano maupun Yeonchun yang pernah ikut andil dalam pertandingan basket saat mewakili sekolahnya.
Mereka benar-benar melupakan soal itu. Termasuk Katty dan terlebih-lebih Viola yang tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, kala melihat Senior Neon---di hadapannya. Bahkan, mereka berada di satu kelas yang sama untuk olahraga.
"Ini bencana!" Viola bergumam. Beriringan dengan suara sempritan terdengar, kala tingkat 1 dan 3 telah berkumpul membuat barisan. Karena Viola menyadari akan eksistensi Neon, membuat gadis itu berbaris di tengah-tengah. Berharap, agar Neon tidak mengetahui kehadirannya, tetapi tetap saja! Itu sia-sia, karena ia adalah seorang ketua kelas.
"Siapa ketua kelas di kelas 10? Berikan aku daftar hadir!" ucap Mr. Lou.
"Viola, Mr!" Seseorang berujar dan itu adalah Katty yang sekarang berada tepat di sampingnya. Bahkan, Katty dengan beraninya mengangkat jemari Viola. Tentu saja, Viola tidak bisa menghindar dan ia langsung saja menjadi pusat perhatian.
Demi Neptunus! Viola dapat melihat senyum Neon yang terlukis kala melihatnya. Akan tetapi, Viola bersikap seolah tidak melihat hal itu, sebab ia langsung mengingat tawaran Neon jika ia melihat wajah Neon sedikit saja.
"Ini, Mr," ucap Viola yang baru saja kembali dari mengambil map berisi daftar hadir yang berada di atas kursi panjang dekat lapangan. Setelah itu, ia kembali pada barisannya dengan detak jantung yang tidak karuan, karena Neon yang tidak ingin melepas pandangan.
Katty yang menyadari hal itu, sontak saja menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga dengan senyum yang mengembang untuk menggoda. Lihat saja! Katty mulai menyenggol lengan Viola.
"Viola, Senior Neon sepertinya menyukaimu. Apa kau juga menyukainya?" tanya Katty, membuat Viola langsung saja mendengus. Ingin memberi balasan dengan mengacak-acak rambut Katty, Mr. Lou langsung saja memberi keputusan di mana tim pertama yang akan bertanding adalah tim putra antara tingkat 3 yang dipimpin oleh Neon Marcelar dengan tingkat 1 yang dipimpin oleh Atlas Roosevelt.
Alhasil, Viola langsung saja mengingat soal kedua lelaki itu yang ingin mengantarnya pulang. Viola bingung saja, saat hidupnya yang ingin belajar untuk bertanggung jawab atas pencapaian dan meningkatkan prestasi, ia malah harus terjebak disituasi yang membuatnya sangat pusing.
"Viola! Pertandingan akan di mulai! Kenapa kau masih berdiri di sini? Apa kau pusing memilih siapa yang ingin kau dukung, hem?" ucap Katty yang melihat Viola hanya diam saja, bahkan saat Mr. Lou telah memberi aba-aba agar semua murid berada di pinggir lapangan.
"Viola, ada apa denganmu?" Mr. Lou berujar saat melihat Viola yang masih pada tempatnya. Bahkan, di sana juga terlihat Katty.
Alhasil, Katty langsung saja menarik lengan Viola diselingi dengan cengiran. Terlebih, ia sudah tidak sabar melihat pangerannya---untuk pertama kalinya---akan bermain basket.
"Ah, Viola! Oppaku akan bermain basket," ucap Katty sangat gemas, dan itu berakibat pada lengan Viola yang menjadi pelampiasan.
Sungguh, Viola ingin marah, tetapi kemarahaanya langsung surut kala sempritan terdengar. Ternyata, pertandingan telah di mulai dan Viola dapat melihat para senior yang mengenakan luaran sebagai pembeda.
"Kelas 1!"
"Kelas 10!"
Sorakan dari para suporter terdengar, dan menjadi saksi pertandingan itu terjadi. Terlihat, Neon menggiring bola dengan lihai menuju keranjang basket, sekalipun lelaki itu bukan seorang pebasket yang andal. Walau begitu, ia paham memainkannya. Berbeda lagi dengan Atlas yang memang tahu dan menjadikan basket sebagai hobinya. Akan tetapi, selera dalam dirinya terhadap bakset seketika hilang.
Yeonchun yang mulai kawalahan pun, langsung mendekati Atlas yang bersikap santai saja dan tidak berniat melakukan apapun. Seakan, pertandingan ini tidak penting. "Atlas, ada apa dengan dirimu? Kita tidak sedang bermain kelereng bukan?"
Sontak, Atlas menoleh ke arah lelaki asal Korea Selatan itu dengan malas. "Memangnya, kapan aku mengatakan jika kita bermain kelereng?" katanya dengan datar, membuat Yeonchun langsung saja meneguk habis salivanya dan beriringan dengan Atlas yang mengedarkan pandangan---mendapati Viola yang menatap Neon penuh makna.
Tidak lama dari itu, Atlas mulai berlari dan mengambil ancang-ancang. Yeonchun yang melihat itu, mendadak heran, ada apa dengan lelaki itu?
"Oh My God! Yeonchun Oppa! Semangat!" pekik seorang gadis yang tidak lain adalah Katty.
Viola yang ingin suasana tenang pun, tentu merasa terganggu dengan pekikan itu, walau pada dasarnya, ia memang bersalah! Memangnya, ketenangan apa yang di dapat jika berada di tempat ini? Tentu saja! Akan ada banyak teriakan dan tepuk tangan. Viola tidak memikirkannya.
Sekalipun ia masih pening dengan tawaran itu, ia tidak bisa melepas pandangan pada paras Neon yang tidak biasa. Terlebih, saat Neon yang mulai berpeluh karena berlari. Viola dapat mengamatinya dengan sangat jelas dan membuat kedua sudut bibirnya langsung saja terbentang dengan sempurna.
Akan tetapi, Viola dengan kilat mengalihkan pandangan saat Neon menatap ke arahnya---dengan senyum khas itu dan Viola malah melirik-lirik dengan eskpresi lucu, membuat Neon tertawa pelan.
Viola pun tersenyum tipis, ingin memberikan bahasa isyarat yang bermakna semangat, tetapi musibah kembali mendatanginya, kala Kiano kini menembak bola ke arah Yeonchun yang belum siap untuk menerima, membuat kecelakaan kecil terjadi begitu saja, karena Viola yang memang berada tidak jauh dari Yeonchun.
"Akh! Sialan!"
Kita cut disini dulu dan sampai jumpa di part selanjutnya💜
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARKLE
Teen FictionViola Dickson adalah gadis cantik dan berprestasi yang harus menyelesaikan taruhan dengan sang kakak yang selalu saja mengatainya tidak bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terus saja mengolok-oloknya, saat ia yang ingin menjadi ketua...