Mimpi Yang Terluka [END]

EPILOG

Dari Nala untuk orang spesial yang sudah hadir dalam hidupnya. Ini adalah sebuah tulisan yang ditulis dengan tangan Nala di atas buku yang akan dijadikan sebuah kenangan. Di mana kata terima kasih tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi hanya bisa terpendam dalam hati.

___

Teruntuk ayah♡ :
Kau adalah segalanya dalam hidupku. Kau adalah ciptaan Tuhan yang sudah seharusnya dikenang karena jasamu. Kau adalah cahaya yang mengajarkanku arti kehidupan. Sabar, tidak putus asa, berusaha dan berdo'a adalah bagian dari ajaranmu.

Terima kasih untuk semuanya. Aku belum bisa membalasnya. Bahkan ketika aku sudah sukses, kita hanya bertemu di perempatan jalan dalam keadaan mengenaskan. Hanya mata ini kenangan terakhir yang bisa kumiliki, darimu.

___

Teruntuk ibu♡ :
Seharusnya kau adalah orang pertama yang memberikan kasih sayang kepadaku. Tapi kau adalah sosok yang begitu menyakitiku. Walaupun begitu aku tetap mencintaimu, ibu. Kemarahanmu kuanggap sebagai bentuk kasih sayang, agar putrimu ini tidak terjebak dalam kesalahan.

Terima kasih saja tidak bisa membayar semuanya. Tapi aku akan tetap mengatakan 'terima kasih' dan akan melakukan apapun yang terbaik semampuku.

___

Teruntuk adik-adikku♡ :
Tio adalah adik laki-laki terbaik bagiku. Dia adalah anak nakal yang baik hati, yang tidak mau makan kecuali makan bersamaku. Sekarang sudah besar, ya? Semoga langkahmu ke depan tetap berada di jalan yang benar.

Pesa adalah adik perempuan menyakitkan bagiku. Tapi walaupun begitu dia adalah contoh yang tidak boleh kucontoh. Dia adalah adik yang paling kusayang meskipun sayangku diabaikan.

Terima kasih karena sudah menjadi adikku. Aku menyayangi kalian.

___

Teruntuk Alfa, suamiku♡ :
Hidupku ini, hitam, abu-abu, tidak ada warnanya. Tapi semenjak kedatanganmu, satu persatu warna pelangi mulai muncul seiring berjalannya waktu.

Kau adalah pria lain yang mendapatkan hatiku. Pria yang bisa meyakinkanku bahwa tidak semua laki-laki itu bejat! Pria yang mengajarkanku bahwa semua yang ada dalam dunia tidak perlu ditangisi. Karena bahagia sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Bahkan sebuah tumbuhan sudah ditentukan kapan tumbuh dan layunya.

Terima kasih karena sudah mencintaiku tanpa menilai dari kekuranganku.

___

Sebesar apapun masalah dalam kehidupanmu, jangan menyerah ataupun putus asa. Karena setiap ujian seimbang dengan potensi masing-masing manusia.

Sebaliknya, seringan apapun, jangan terlalu bergantung pada keindahan yang hanya bersifat sementara. Ketika dirimu lalai, saat itulah keindahan itu merenggut seluruh kebahagiaanmu.

___

Maaf, kata-kata ini seharusnya di bagian Epilog, tapi gak sengaja masuk di bagian END. Jadi ini dipublish ulang dengan sedikit tambahan.

Maaf jika ada kesamaan nama, tokoh, ataupun latar belakang dari cerita ini.

Ambil yang baik, tinggalkam yang buruk.

Untuk pembacaku yang setia membaca, entah itu pembaca gelap ataupun bukan. Ingat! Tak ada kesulitan di balik sebuah masalah. Jangan pernah biarkan sifat putus asa, amarah, dendam, iri untuk menyelimuti hati kalian.

Apa adanya, secukupnya saja.

Kenapa author menyampaikan  hal ini? Karena author tau, salah satu kalian adalah seorang insecure yang terkadang lupa bersyukur dan kurang berpikir.

Okeh, sampai di sini sekali lagi author minta maaf jika ada yang tersinggung.

Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Penulis : Yesi Agustina

Nama Pena:

#Yesi_Chiara
#Nona_Bakso
#Putri_Senja
#Ratu_Beranda
#Author_Terniat