Bisa-bisanya uti prustasi gini masih mau nulis, semoga aja gak kacau tapi kalok kacau gak jadi publish cepet.
Bismillah
Jangan lupa vote+koment ya by🖤!
****
Atas perintah Marcel, Zrevlly memasuki mobil dengan dua pengawal berjaz hitam setelah lima menitan Marcel pun juga memasuki mobil yang ditumpanginya. "Jalan." pengawal yang berada di kursi pengemudi mengangguk dan menuruti perkataan Marcel.
Cowok itu memang menjemput Zrevlly tanpa pengawal tetapi apa Ganendra begitu bodoh membiarkan anaknya sendirian begitu saja melawan musuh tanpa perlindungan? Mengingat musuhnya yang begitu banyak ingin sekali menghancurkan kelemahan Ganendra.
"Bawa dia ke hadapan daddy."
"Maaf, Tuan muda-"
"Buang-buang waktu gue ngurusin musuh daddy."
"Baik tuan muda."
Zrevlly melihat ke arah kaca mobil menghela napas dan berujar. "Orang itu seperti bukan dari anak buah musuh daddy kamu." berujar lalu menatap Marcel.
"Hm?"
"Mereka gak seceroboh itu dan gak ada satupun anak buahnya yang gak pakai tatto."
"Alasan itu gak masuk akal gak semua harus pakai tatto, mommy tahu daftar musuh-musuh daddy? Enggak!" berujar menatap manik mata Zrevlly serius, ah entahlah apa maksud ucapan mommynya itu seperti ada benarnya karna jika anak buah musuh dari daddynya satu orang tertangkap maka semua anggotanya akan keluar dari tempat persembunyian. Tetapi jika bukan dari musuh Ganendra lalu siapa? Orang lain? Bukankah sedari awal Marcel sudah curiga disaat dirinya menjemput Zrevlly dibandara.
"Kamu tenang aja gak usah khawatir mommy aja gak sampai ketakutan." Marcel hanya mengangguk sekali mendengar ucapan Zrevlly, tapi beneran deh Zrevlly tak takut walaupun ada yang mengincarnya sedari dulu semenjak menjadi status istri dari seorang Ganendra ia selalu menjadi incaran para musuh laki-laki itu.
"Em...kamu tahu kenapa mommy pulang?" lah iya, dirinya saja tak tahu kenapa Zrevlly tiba-tiba minta pulang. Marcel diam menatap manik mata mommynya.
"Kamu lupa?" Marcel yang tak mengerti bertambah mengkerutkan dahi.
"Aishhh."
"Bentar lagi daddy kamu tambah tua." berucap seraya tersenyum lebar, Zrevlly memang paling suka dengan berbau hal keramaian mungkin waktu ulang tahun Ganendra dirinya akan mengundang banyak orang yang membuat Marcel harus menutup kuping rapat-rapat, ya gak lah bercanda.
"Terserah."
"Mantap." nahkan bersorak dalam mobil sampai di lihat dua pengawal, jatuh sudah harga dirinya sebagai anak dari ibu Zrevlly yang modelannya kayak gini.
****
"Ayo dong Val."
"Val."
"Valek. Oasu." mulai deh kata legend Prisila keluar.
"Apa sih." gadis itu berbalik menatap teman-temannya, sampai ia keluar dari sekolahpun masih diikuti oleh Prisila, Alin, Elva dan Ayra. Padahalkan sudah jelas bahwa dirinya tadi hanya mengatakan dengan candaan saja.
"Katanya lo yang ngewakilin kelas kita tapi kok gak jadi sih."
"Kan udah gue bilang kalok tadi cuman bercanda, gue mau dijemput nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARCELINO [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] @restii_09 __________________________________________________ Auranya, tatapan tajamnya, tindakan kebengisanya, sudah hal wajar bagi mereka yang melihat itu yang tidak wajar adalah terkena dari kebrutalan dia. Tidak a...