Prolog

3K 139 5
                                    

Setelah berminggu minggu berfikir, gimana alurnya, apa nantinya kayak gini apa jadinya bakal gitu alhamdulillah sekarang jadi dan berani publish,


Selamat membaca❤!!

"Wah, nekat banget nih anak." Brayen berceletuk, menatap seseorang yang hampir saja menabrak Marcel jika tidak ada batu besar yang menghalangi jalanya.

Ia menunduk dan meringis sembari memegang kaki kanannya yang terkena tindihan motor, lalu mendongak, Marcel mengangkat dagunya yang membuat ia harus menatap laki laki itu. Tidak ada kata kata yang keluar dari mulut Marcel, ia hanya menatap orang itu dari dalam helm fullfacenya.

"Bicara." mutlak, satu kata yang keluar dari mulut laki laki itu mampu membuat semuanya diam seribu bahasa. Mereka tau jika Marcel sedang dalam mode marah, itu cara dia menunjukan kepada mereka, hanya diam tidak banyak bicara.

"Aw." rintihnya, seketika wajah Marcel berubah ekspresi menatap datar orang yang berada di depan, ringisan dia membuat mereka terkejut, orang itu adalah seorang perempuan. Marcel hanya menekan kakinya saja agar berbicara dan memastikan siapa orang dibalik helm fullface itu, memang tak heran jika sekarang banyak perempuan yang memakai motor besar seperti mereka tetapi ini sudah malam sekali seorang perempuan berkeliaran dijalan seperti ini, sendirian lagi.

Laki laki itu berdiri. "Foto plat nomor." perintahnya.

"Buka helm." cewek itu mendelik menatap tajam Marcel walaupun tak diketahui cowok itu. Perempuan itu menggeleng kuat ketika Izam yang ingin membuka helmnya ia mencegah dengan kedua tanganya.

"Gue cuman buka helm lo aja, gak sampai ngapa ngapain." jelas Izam, perempuan itu bersih kukuh tetap tidak mau walaupun Izam bilang mereka tidak akan macem macem denganya.

"Jadi cewek blagu banget sok mau nabrak lagi aslinya mah caper." Jack berujar menunjukan ketidak sukaanya kepada perempuan itu, padahal mereka hanya ingin melihat wajahnya saja.

"Jangan dimasukin ke hati ya ucapan temen gue, dia emang suka keceplosan." Brayen membalas lembut tersenyum mengejek ke arah Jack, cowok itu berdecih sekarang sifat kebuayaan Brayen mulai keluar.

"Buka helm." tekanya sekali lagi, suara itu mulai berbeda, sangat menusuk, ia tak mau dibantah andai saja jika yang hampir menabraknya tadi seorang cowok pasti sudah habis ditangannya sekarang.

Marcel maju, perempuan itu terkesiap kala Marcel mendekat. "Berdiri." ia tersenyum, ah tidak! Smirk, disaat perempuan itu menuruti perintahnya. Lalu mengikis jarak diantaranya.

Perempuan itu mati kutu, seketika bulu kuduknya berdiri mendengar ucapan yang keluar dari mulut Marcel. "Buka atau paksa." ia mulai berfikir, sama saja dong karna sama sama dibuka.

"Satu."

Mereka mengernyit tanda tanya, apa yang dikatakan Marcel ke perempuan itu sehingga sang ketua mengucapkan sebuah kata angka.

"Dua."

Mantap, ia merasakan panas dingin disekujur tubuhnya, keringat mengucur dari dahi, cewek itu memejamkan mata guna menormalkan detak jantungnya sekaligus berfikir keras.

"Tig-"

"Oke, buka sendiri." jawabnya cepat, oh jadi itu yang Marcel bicarakan mereka sekarang mengerti, gertakan cowok itu memberi pengaruh besar sampai mau membuka helmnya.

Perlahan kedua tangan itu memegang helm, seraya menunduk ia mulai membuka, seketika suarah ricuh masuk ke telinganya.

"Buset, cantik bener." siapa nih yang bilang? Pasti Brayen lah, Jack jadi menyesal telah menghina cewek itu jika aslinya mah cantik.

Pandangan Marcel tak lepas dari manik mata cewek itu yang juga menatapnya lalu memalingkan wajah, cowok itu tau dia tengah berusaha mencari kesibukan agar tak bisa menatap matanya.

"Gue peringatin lo jangan cari masalah atau...." Marcel sedikit menunduk menyamakan tingginya lalu membisikan sesuatu tepat ditelinganya. "Your life will not be calm."

****

ANJIR MAU PUBLISH AJA HARUS PIKIR PIKIR DULUUUUUUUUUUUUUU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANJIR MAU PUBLISH AJA HARUS PIKIR PIKIR DULUUUUUUUUUUUUUU

MARCELINO [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang