Follow ig,
@worenzo_
@marcelino.setya
@valerinlaksita
@izamiemilio
@avalderren
@brayencesario
@zaydanpratamaaa
@jacky_alganteng
@keifanodirgan
@elvaretavar
@pri_silaaaaa
@alinayasyantiq
@ayrakavLanjut baca yuk
Selamat membaca❤!!
"Anyyeong haseo."
"Perkenalkan nama saya Prisila rosalie azni dari gugus satu tarak tak dung tarak tak dung."
"HOKYAH HOKYAH HOKYAH."
"ASSELOLE"
"SERRR."
Sebagian laki laki menanggapi dibawah sana, bagi mereka jika tidak ada Prisila kelas mereka tidak akan ramai seperti sekarang, pagi pagi sudah banyak yang datang terlebih gadis itu mengadakan konser mendadak dikelasnya dengan memberi tahu di grub kelas.
"Heh lo berdosa banget imnida." Prisila berteriak melihat Zia yang selalu menjadi bahan bullyan laki laki dikelasnya. Bagaimana Prisila tidak ngamuk coba, dengan kurang ajarnya para laki laki membuka rok gadis itu untung saja Zia memakai celana pendek sebagai perisai. Anjai perisai
"Udah deh, lo urusin urusan lo sendiri."
"WOI KOMSOL, LO GAK PUNYA HARGA DIRI YA." sewot Prisila, cewek itu akan membasmi para orang orang yang suka membully disekolahnya, termasuk sebagian laki laki dikelasnya.
Valerin yang baru datang langsung geleng geleng kepala melihat tingkah Prisila yang berada di atas bangku. Terkadang Ia beruntung mempunyai teman seperti mereka gampang akrab dan berbaur satu sama lain menurutnya teman teman dikelasnya selalu kompak walaupun berbeda jenis.
"Val, lutut lo kenapa kok diplester gitu." Ayra bertanya ketika Valerin duduk dibangkunya.
"Gue kemarin jatuh dari motor." jawabnya.
"Kok bisa, gara gara apa" tanyanya bertubi tubi.
Gadis itu terdiam sejenak, tidak mungkin kan dia jujur setelah kejadian kemarin apalagi berurusan dengan cowok populer disekolah sekaligus diluar sekolah, bisa heboh jika mereka tau.
"Em, gue gak hati hati plus ngantuk jadinya jatuh." jelasnya tentu dengan kebohongan yang amat sangat besar jauh dari kejadian yang sebenarnya.
"Oh gitu tapi sekarang lo gak papa kan?"
"Udah enggak kok, orang cuman lecet dikit."
"Oke gue percaya." Valerin tersenyum lega mendengar ucapan dari Ayra yang percaya dengan ceritanya.
Alin yang baru datang dengan es cream ditanganya melihat Valerin duduk dibangkunya lalu berjalan dan mengatakan. "Lo udah tau gak?"
"Gak."
"Gue belum lanjut ngomong bego." ujarnya.
"Apa?"
"Itu dikolong meja lo ada kertas." ia langsung mencari merogoh kolong mejanya yang ternyata kertas itu berada di pojok sendiri.
"Apa isinya? Dari siapa?" Valerin bertanya.
"Gue gak tau, depanya aja ditulis orang lain gak boleh buka selain lo." jelas Alin. "Ya gue gak mau lancang bisa aja itu privasi lo."
"Lagian ya, gue tau kertas itu waktu gue baru dateng dan kertas itu dibangku lo jadi gue selobokin aja ke kolong biar gak ada yang ngambil." lanjutnya, Valerin mengangguk lalu mulai membuka kertasnya dahinya berkerut kala tulisan besar bertulis MISS MEE? setelah itu mata dia melihat bawah kertas pojok sendiri tetapi tulisanya tak terlalu jelas, sangat kecil sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARCELINO [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA] @restii_09 __________________________________________________ Auranya, tatapan tajamnya, tindakan kebengisanya, sudah hal wajar bagi mereka yang melihat itu yang tidak wajar adalah terkena dari kebrutalan dia. Tidak a...