(2) Sekuel verheiratet.
#anak reyhan & safira.
SERIES 1 (SATU)
SMA Velix di hebohkan oleh seorang gadis cantik. Siapa lagi kalau bukan Ara, gadis itu sudah beraninya menembak seorang the most wanted di sekolahnya. Aryo, laki laki tampan yang sangat...
Siapa yang nonton true beauty? Kalian tim siapa? Aku sih tim seojun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo teman teman, aku Ara✨❤️, rambut Ara gemes banget sumpah:)
Kalian pasti belum pernah merasakan yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Ara sarankan, kalian jangan pernah mau kaya Ara. Sudah bertahun-tahun Ara mengejar sang gebetannya. Alhasil, Aryo tetaplah Aryo, kulkas dingin yang berjalan.
Ett, bagi Ara itu adalah tantangan yang harus Ara capai.
"Walaupun kemarin Aryo berkata seperti itu, Ara tetap nekat untuk membuat nasi goreng lagi untuk Aryo." Nekatnya saat sudah sampai dikelas Aryo, banyak pasang mata yang menatap Ara dengan tatapan kesal dan tidak suka.
"Ngapain?"
"Mau ngasih ini," katanya lalu menyodorkan tempat makan. Aryo mendengus dan menatap tempat makan itu dengan tatapan malas tidak berminat.
"Gue bilang gue gak mau."
"Tapi harus mau!" Ara memaksa dengan suara yang meninggi membuat Aryo membelalakkan matanya.
"Enggak!" Aryo langsung ikutan dengan suara yang meninggi bahkan Ara sudah menghela nafasnya dengan kesal bertubi-tubi.
"Please.." Ara menatap Aryo dengan tatapan memohon membuat Aryo mendengus dan langsung mengambil tempat makan itu secara kasar.
"Udah kan, yaudah keluar!" Ara mengulas senyumannya lalu menganggukkan kepalanya dengan senang.
"Yaudah Aryo nanti makan yah masakan Ara—— jangan kaya kemarin lagi, Aryo kasih ke orang lain," kata Ara panjang lebar sedangkan Aryo hanya diam tanpa mengubris ucapan gadis itu.
"Yaudah Ara pergi ke kelas dulu, semangat Aryo." Aryo yang melihat bahwa gadis itu sudah pergi langsung tersenyum tipis dan memasukkan tempat makan itu ke dalam tasnya.
"Nasi goreng," gumamnya sambil menatap tempat kotak nasi goreng itu dengan tatapan yang sulit untuk di utarakan.
Kring..
Jam pelajaran akhirnya selesai, seluruh murid langsung pulang kerumah masing-masing. Berbeda dengan Aryo yang masih berada di dalam kelasnya sambil menatap tempat nasi goreng itu.
Tadi setelah jam istirahat, Aryo memang tidak ke kantin karena dirinya harus mengerjakan matematika untuk olimpiade nantinya.
"Gak pulang yo?" Ikhsan yang sudah berada di depan meja Aryo mengerutkan keningnya menatap teman satunya itu yang masih setia bersama buku.
"Duluan aja."
"Oh yaudah, ayo Rel," Farel mengangguk lalu memasukkan semua barang ya ke dalam ranselnya.
