28

4.5K 226 36
                                    

Hari ini tepatnya seluruh anak kelas 12 IPA akan mengadakan edukasi di semarang. Itu adalah moment yang sangat seru bagi Ara untuk berdekatan bersama sang pacarnya. Kepergian edukasi akan di laksanakan besok pukul 8 pagi. Bahkan, anak 12 IPS sudah merasakan iri karena tidak pergi bersama most wantednya.

Pengumuman itu baru saja diberi tahu oleh Salma yang notabennya adalah ketua osis.

"Yey, besok kita harus siap-siap," seru Lolipop kepada teman sekelasnya. Khanza yang duduk di sebelah sana mengangguk.

"Emmm, kalian mau bawa apa aja nih? Kan besok nginep di hotel juga tuh, gimana nanti pulang sekolah kita belanja?" tawar Khanza dan di anggukki oleh teman sebangkunya dan teman lainnya.

Anak kelas 12 IPA 2 memang sangat akrab dan selalu bersama-sama tanpa memilih teman. Dinda dan yang lain juga mengangguk setuju.

Dinda yang duduk di samping Nina pun mendegus, perempuan'itu masih saja memakan rotinya.

"Nin kok elu gak gendut sih,"

"Enggak lah, Nina itu kan sering olahraga!" Nina tetap memakan makanannya dengan lahap. Semuanya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah abis pulang yah," sahut Lolipop. Khanza mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

"Oh iya kalian harus tau, kemarin Nina ketemu cogan tau!" histeris Nina dengan semangat. Dina menoleh antusias dan menanyakan sosok cogan itu kepada Nina.

"Siapa anjir? Kenalin dong!" Dina berucap dengan wajah yang berbinar antusias.

Nina tersenyum. "Enggak boleh! Itu buat Nina aja!" jawabnya sambil meminum air putihnya.

Dina berdesah kecewa. "Tapi mau kaya gitu.."

"Elo udah ada Jeje juga, cogan itu buat gue aja ya enggak Nin?" sahut Dinda ikut-ikutan.

Nina menggelengkan kepalanya. "Enggak!"

"Ya allah kalian pada rebutin cowok? Kan banyak cowok kenapa harus rebutan.." desis Ara karena sudah merasa jengah dengan perdebatan itu.

"Ya, enak elo mah udah ada cowok, cogan lagi!" gerutu Dinda sambil memanyunkan bibirnya.

Inilah kebiasaan anak 12 IPA 2 selalu saja bergibah dan saling bercerita saat jam kosong.

Ara tertawa, "susah dapetinnya kok,"

"Tipsnya dong Ra cara luluhin cogan!" tutur Khanza tiba-tiba dan di dengar oleh Sanca yang sudah duduk di sebelah sana. Sanca langsung menghampiri Khanza dan memegang pundak wanita itu.

Khanza menoleh. "Kenapa?" Dahi Khanza mengerut dikala Sanca menatapnya dengan intens.

"Gak usah cari yang jauh-jauh Khan, gue kan cogan," pede Sanca sambil membenarkan rambutnya. Semuanya tertawa apalagi Dina, gadis itu sudah tertawa kencang membuat Jeje langsung menghampiri calon pacarnya.

"Din, elo kenapa?" Panik Jeje dan memegang pundak Dina. Dina menggelengkan kepalanya dan menetralkan nafasnya.

"Sanca tuh kepedean."

"Iyain aja biar dia seneng," bisik Lolipop dan tertawa terbahak-bahak. Ara juga ikut tertawa, tanpa di sadari ada seorang laki-laki yang sudah menatap Ara dari bangku sana sambil tersenyum.

"Kalo suka perjuangin!" ucap Titan kepada Cahyo. Cahyo menggelengkan kepalanya dan langsung memalingkan wajahnya agar dirinya tidak menatap Ara kembali.

Mau sampai kapan Cahyo menyukai gadis itu yang jelas sudah mempunyai kekasih. Semalam, Ara sudah menceritakan semuanya bahwa dirinya sudah berpacaran dengan Aryo. Sakit, tentu saja sakit.

ICE BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang