Jujur ada rasa kecewa aku sama kalian, pasti banyak yang belum follow aku. Aku bingung, kenapa kalian bisa gak follow dan vote cerita aku.
Aku ingetin, jangan lupa untuk follow dan vote cerita aku kalo kalian suka sama ceritanya-!
***
DOBEL UP NIH KAWAN.
"Gue gak nyangka si sama Lo," ucap Sanca sambil meminum air tehnya. Wildan tertawa dan langsung merapikan rambutnya dengan gaya cool. Nina yang melihat pujaan hatinya bergaya langsung tersenyum sambil memakan snack-Nya. Tetapi tunggu, Nina kan sedang merajuk kepada Wildan. Dengan begitu, Nina menahan senyumannya dan memasang wajah juteknya.
"Acting gue keren kan?" Sombongnya.
"Gue gak nyangka si, Lo ada ide konyol kaya gitu," sahut Bimo dengan gelakan tawa. Semuanya juga ikut kembali tertawa kecuali Aryo.
"Tapi gue kesel sama dua psikopat goblok itu!" sindir Mahesa kepada Sanca dan Haris. Wildan langsung menoleh dan menganggukkan kepalanya cepat.
"Setuju, bisa-bisanya mereka berdua lemot dan gebukin gue. Gila kali, liat nih wajah gue memar-memar. Kegantengan gue bakalan turun tau gak sih!" dumel Wildan kepada kedua psikopat goblok.
Mari kita sebut Sanca dan Haris dengan julukan terbaru. Psikopat goblok!
Sanca cengengesan sambil menggarukkan kepalanya yang tidak gatal. "Sorry, lagian tadi Lo menjiwai banget. Ya gak Ris, makanya kita sampe ngira Lo beneran."
Haris menganggukkan kepalanya, "bener, gue aja sampe gak tau kalo itu cuma drama,"
"Cih, emang dasarnya kalian berdua goblok!" cetus Wildan dengan sangat kesal.
"Udah! Kok kalian malah ribut sih, sekarang gimana caranya bawa tuh mayat ke gedung!" Ghea melerai karena merasa sudah muak disini.
"Gak usah Lo pikirin, tim RG sedang di perjalanan!" sahut Aryo dengan nada datar. Ghea menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan ponselnya untuk melihat posisi tim RG.
"Apa kita gak akan masuk penjara karena kasus pembunuhan?" Entahlah Aldo sangat takut jika banyak polisi nanti kerumah. Apa katanya nanti, yakali, seorang Aldo tertangkap polisi.
"Gak akan, Lo tenang aja!" jawab Aryo lagi dengan nada ketus sontak membuat Ara langsung menyenggol lengan kekasihnya itu. Sungguh, bisakah Aryo tidak menjawab dengan cetus?
"T-tapi kan,"
"Gak akan Do, polisi aja takut sama AXP. Ini emang tugas kita. AXP itu emang tentang pembunuhan dan penyiksaan. Jadi, Lo gak usah heran sama mereka!" tutur Wildan membuka suara. Aldo menganggukkan kepalanya, jadi itu adalah AXP.
"Gue mau nanya, kan tadi kata Wildan tentang pembunuhan. Nah, jasad-Nya di kubur dimana?" Bimo yang sedari tadi penasaran ingin bertanya—— pun akhirnya membuka suara dengan keberanian.
"Dijadiin makanan."
Sontak Bimo langsung menoleh terkejut ke arah Mahesa. Apa iya? Bimo menutup mulutnya rapat-rapat saking terkejut. Khanza dan Nina juga sudah melototkan matanya.
Dengan polosnya, Nina bertanya ke arah Wildan dan melupakan kemarahannya yang tadi. "Beneran Om? Terus Om makannya daging manusia? Ish, rasanya gimana Om? Nina mau coba rasa terbaru dong. Boleh gak Om?"
Lagi dan lagi, Wildan menghela nafasnya sambil melirik sinis ke arah Mahesa. Karena Mahesa, Nina jadi banyak pertanyaan kepadanya. Tapi tunggu—— Wildan tersenyum simpul saat Nina sudah seperti biasa bukan seperti tadi.
"Nanti gue kasih," jahil Wildan. Nina menganggukkan kepalanya. "Tapi kan Nina lagi marah sama Om!" bisik Nina tepat di telinga Wildan karena mereka duduk satu bangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY (END)
Teen Fiction(2) Sekuel verheiratet. #anak reyhan & safira. SERIES 1 (SATU) SMA Velix di hebohkan oleh seorang gadis cantik. Siapa lagi kalau bukan Ara, gadis itu sudah beraninya menembak seorang the most wanted di sekolahnya. Aryo, laki laki tampan yang sangat...