10

6.7K 365 36
                                    

Ini perpustakaan SMA Velix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini perpustakaan SMA Velix.

Pagi ini, Aryo sudah sibuk di perpustakaan untuk belajar dan membaca buku seperti biasa. Kesibukan Aryo memang belajar dan latihan basket.

"Tumben, Ara kemana ya," Aryo yang sedari tadi membaca bukunya pun sedikit heran karena gadis berisik itu tidak mengikutinya. Biasanya, setiap pagi Ara selalu menyusul Aryo dan menganggu aktivitasnya.

"Apa dia enggak masuk?" pikirnya lalu mengacuhkan bahunya tidak peduli.

Kring..

Bel sekolah akhirnya berbunyi, seluruh anak SMA Velix masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Aryo langsung merapikan bukunya dan berjalan ke kelasnya.

"Ara sakit, tadi bibinya menelfon saya.." ucap wali kelas IPA 2. Aryo yang tidak sengaja mendengar percakapan guru tersebut langsung diam sejenak.

"Ara sakit?" gumamnya lalu melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Sudah jam 9.15 wib, seluruh anak SMA Velix sudah berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.

"Lo kenapa Yo?" Ikhsan yang menyadari raut wajah Aryo berbeda pun akhirnya bertanya dan menatap Aryo yang sedang gelisah sambil menggenggam ponselnya seperti sedang menunggu notif dari seseorang.

"Nunggu kabar?" kekeh Farel membuat Aryo menggelengkan kepalanya dengan cepat. Mereka bertiga sudah berada di kantin tempat biasa mereka duduki.

"Gue denger-denger Ara sakit." Farel tiba-tiba berbicara tentang Ara membuat Aryo mendongakkan kepalanya merasa penasaran dengan topik ini.

"Sakit?" tanya Ikhsan.

"Kata Lolipop, Ara jatuh dari kamar mandi terus patah tulang," lanjut Farel lagi. Aryo yang mendengar pernyataan seperti itu langsung bangun dari duduknya dan meninggalkan kedua sahabatnya yang saling pandang.

"Eh Aryo! Woi mau kemana elo!?" jerit Ikhsan dan Aryo tidak menjawab. Farel yang sudah tahu langsung menggelengkan kepalanya dan menyenggol lengan Ikhsan.

"Gue rasa Aryo emang suka sama Ara."

"Tau dari mana elo?"

"Liat aja San, dia panik banget saat gue bilang Ara jatoh dari kamar mandi patah tulang." Tawa Farel dengan terbahak-bahak membuat Ikhsan mengerutkan keningnya.

"Emang aslinya Ara kenapa?"

"Ara cuma pilek pusing doang setau gue si." Ikhsan membelalakkan matanya lalu menimpuk punggung Farel membuat sang empunya meringgis.

ICE BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang