extra part = kemanjaan sang istri

3.6K 188 11
                                    

Di cp ini ada adegan suami istri. Hanya sedikit dan tidak frontal yagesya...

____

"Ayeye... Nanti panggil aku uncle yah," seru Sanca. Mahesa yang sedang menggendong sang anaknya pun menoleh dengan tatapan tajam.

Baby Gavin Mahardika. Nama yang sangat tampan seperti wajahnya. Kalian bisa tebak bahwa anak Mahesa berjenis kelamin laki-laki. Wajah yang sangat mirip seperti Mahesa dan Molan.

Bibir yang seksi membuat siapa saja menggelengkan kepalanya.

"Gila si anak Lo bibirnya seksoy banget," takjub Haris kepada Baby Gavin. Mahesa yang sedang menggendong anaknya pun akhirnya menatap bibir anaknya. Benar kata Haris bahwa Baby Gavin bibirnya sangat seksi.

"Ganteng kan tapi?"

Sanca tertawa. "Iya ganteng semoga aja gedenya gak kaya bapaknya!"

Mahesa mendelik tidak suka. "Sialan Lo!"

Berbeda dengan Ara yang masih berdiri sambil menatap Molan. Molan yang di tatap seperti itu pun akhirnya membuka suara untuk bertanya.

"Kamu kenapa Ra?"

Ara menoleh sambil menggarukkan tengkuknya yang tidak gatal. Sedetik kemudian Ara tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Sakit enggak?"

Molan mengerutkan keningnya tidak paham dengan pertanyaan Ara. Sedetik kemudian Molan tersadar atas paham pertanyaan Ara.

"Enggak kok biasa aja. Nanti juga kamu ngerasain sendiri," ujar Molan agar Ara tidak takut untuk bersalin. Ara menghela nafas panjangnya.

"A-aku takut.."

"Gak usah takut kan ada suami Lo," celetuk Sanca.

Haris tertawa dan setuju dengan ucapan Sanca barusan. Untuk apa Ara takut jika ada Aryo di sampingnya nanti saat bersalin?

Aryo mendengus. "Sayang, ini udah sore kita pulang ya aja ya?" ajak Aryo lembut sembari memegang pundak sang istri. 

Ara menganggukkan kepalanya dan berpamitan pulang kepada mereka semua khususnya kepada Mahesa dan Molan.

Rumah minimalis berlantai dua dengan halaman luas yang berada di perumahan elit. Rumah itu adalah rumah milik Aryo dan Ara. Aryo yang membelikan rumah ini untuk istri tercintanya.

"Sayang..."

Setiap malam Ara memang selalu saja memanggil Aryo dengan nada yang manja. Aryo yang berada di ruangan kerjanya tidak menyahut karena tidak mendengar teriakan dari sang istrinya yang sedang hamil.

"Sayang..." teriak Ara kembali sambil mencari dimana sang suami berada. Ara yang sudah tahu dimana suami akan singgah pun langsung berlari kecil ke arah pintu yang bertulisan ruang kantor.

Ceklek.

"My bby ayang gemes acu.." ucap Ara dengan tingkah yang genit dan manja. Ara langsung menutup pintunya rapat-rapat dan berjalan ke arah Aryo yang masih sibuk berkutik pada laptopnya. Bahkan, Ara tidak di tatap oleh suaminya. Apa dirinya kalah cantik dengan laptop kesayangan Aryo?

Sudah jelas sekali Ara datang dengan wajah yang genit. Baju tipis alias lingerie sudah melekat di tubuh mungilnya. Ya, malam ini Ara ingin menjadi malam yang panjang lagi. Aryo belum melihat penampilannya membuat Ara langsung mengambil ahli laptop suaminya membuat sang empu mendongakkan kepalanya menatap istrinya.

"Sayang kok lap—— Ya ampun!" kaget Aryo saat melihat istrinya sudah kembali nakal untuk menggoda dirinya.

"Kok kamu diemin aku sih ayang! Aku kan mau di manjain sama kamu," sendu Ara karena Aryo tadi tidak merespon kehadirannya. Biasanya jika ada berkata 'ayang...' Aryo selalu menjawab dengan ucapan lucu juga. 'apa sayang cantik.'

ICE BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang