Parkiran sudah ramai dengan anak kelas dua belas IPA dua. Mereka semua sudah berada di parkiran sembari menunggu Ara, gadis itu belum datang dan belum memunculkan wajahnya.
"Sorry lama ya," ucap Ara dan di dampingi oleh seorang cowok. Sanca langsung menolehkan kepalanya dan menatap cowok yang berada di samping Ara.
"Aryo? Ngapain?" tanya Sanca kepada Aryo. Sanca hanya bingung saja kenapa Aryo bisa bersama Ara?
"Yaudah lah, ayo cepetan keburu malem entar," seru Bintang dan mereka menganggukkan kepalanya. Ara langsung berjalan ke arah teman-temannya membuat Aryo kesal. Dengan cepat, Aryo langsung menarik tas gadis berisik itu membuat Ara mundur ke belakang menoleh ke arah Aryo.
"Gue anter!"
"Ara sama Cahyo, enggak enak tau," cebik Ara sambil menatap para teman-teman cowoknya yang sudah berada di motornya masing-masing. Aryo menghela nafasnya gusar dan melepaskan tarikan tas itu. Aryo langsung berjalan ke arah Sanca.
"Ara gue yang anter." Sanca yang di tatap oleh Aryo langsung menganggukkan kepalanya dan menyetujui permintaan dari Aryo.
"Yaudah, dirumah Khanza." Sanca berjawab lalu menyalakan motornya.
"Ayo jalan, Ara sama Aryo," kata Sanca dan menjalankan motornya. Semuanya menganggukkan kepalanya dan langsung berjalan.
Ara kesal karena dirinya tidak enak kepada Cahyo, dengan marahnya Ara berjalan ke arah motor Aryo dengan kaki yang di hentak-hentakkan. Aryo hanya diam sambil tersenyum tipis karena tingkah gadis itu.
"Pegangan."
"Gamau!" cetus Ara dan tidak memeluk Aryo seperti biasa. Aryo hanya diam dan langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi membuat Ara langsung berdecak dan memeluk pinggang laki-laki itu dengan wajah yang di tekuk.
Hanya membutuhkan waktu 20 menit, mereka semua sudah sampai dirumah besar milik Khanza. Khanza langsung mematikan mesin mobilnya dan turun bersama teman-temannya.
Suara motor juga sudah terdengar berisik di halaman rumah Khanza. Untung saja, halaman rumah Khanza luas dan cukup untuk mempakirkan motor teman-temannya.
Brum...bremm..brmmm..
Suara motor itu langsung membuat semuanya menoleh dan menatap, itu adalah Aryo laki-laki dingin yang berada di sekolahnya. Ara langsung turun dan langsung di tarik oleh Aryo dengan cepat.
"Pulang gue jemput, telfon nanti," kata Aryo membuat Ara menolehkan kepalanya.
"Iya."
"Gue gak suka apa yang udah gue milikin di ambil oleh orang lain." Aryo berucap dengan wajah yang datar. Ara menahan senyumannya dan menganggukkan kepalanya. Berbeda dengan para teman-teman Ara yang sudah terkejut atas pernyataan Aryo barusan.
Aryo langsung memakai helmnya dan menjalankan motornya untuk pulang kerumah.
Taman belakang yang biasanya sepi hari ini mendadak ramai karena para teman-teman sekelasnya. Khanza, perempuan itu hanya berdecak karena rumahnya sudah kotor dan ramai. Kedua orang tua Khanza memang sedang berada di luar kota maka dari itu mereka semua mengadakan acara ini di rumah Khanza dengan alasan sepi.
Musik yang sudah menyala dengan volume yang kencang, siapa lagi kalau bukan ulah Sanca. Cowok itu dengan asiknya bernyanyi dan berjoget ria.
"Katakan lah sekarang .... Bahwa kau tak bahagia... Aku punya ragamu... Tapi tidak hatimu.." Nyanyi Sanca sambil menunjuk ke arah Khanza. Khanza hanya tertawa karena kelakuan Sanca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE BOY (END)
Teen Fiction(2) Sekuel verheiratet. #anak reyhan & safira. SERIES 1 (SATU) SMA Velix di hebohkan oleh seorang gadis cantik. Siapa lagi kalau bukan Ara, gadis itu sudah beraninya menembak seorang the most wanted di sekolahnya. Aryo, laki laki tampan yang sangat...