18

4.9K 278 15
                                    

Warning!!

(Kalian bacanya sambil nyetel lagu itu yah hehehe biar nangis🥺😭)

...........

Laki-laki tampan yang sudah siap dengan baju putihnya yang di lapisi dengan jaket levis. Laki-laki itu akan pergi kerumah gadis berisik. Celana jeans hitam dengan sepatu Vans membuat kesan laki-laki tersebut tambah tampan.

"Huh...anak Mamah mau kemana nih?" Safira menggoda anaknya sedangkan Aryo hanya tersenyum tipis dan berjalan keluar. Reyhan yang berada di sofa bersama Safira hanya menggelengkan kepalanya karena anaknya tidak menjawab pertanyaan sang Mamah.

"Aryo mau kemana kamu?" teriak Reyhan kepada Aryo.

Aryo langsung berteriak dari luar dengan suara keras. "Kerumah Ara!" teriakkannya mampu membuat mereka berdua saling menatap dan tersenyum.

"Pah jangan buat adik yah!" ucap Aryo tiba-tiba di ambang pintu. Reyhan langsung menolehkan kepalanya dengan mata yang tajam. Bisa-bisanya anaknya berkata itu.

Malam ini, Aryo akan menyatakan cintanya kepada gadis berisik itu. Aryo baru sadar bahwa dirinya sudah menyukai gadis itu secara perlahan.

"Ara bakalan buat Aryo suka sama Ara," ucap seorang gadis itu saat SMP.

"Gak akan bisa."

"Kalo bisa?"

"Gak akan terjadi." Aryo berjalan dan meninggalkan Ara di lapangan sendirian.

Itu adalah percakapan yang Aryo ingat saat masa SMP dan sekarang benar, Aryo sudah menyukai gadis itu. Seulas senyuman sudah terbit di bibir laki-laki itu. Aryo langsung menyalakan motornya dan menjalankan ke arah rumah gadis yang notabennya Aryo klaim sebagai gadis berisik.

Sebuah cincin yang sudah ia beli tadi siang membuat dirinya merasa gugup sendiri. Apa Ara menyukai pemberiannya?

Berbeda dengan Ara yang sudah memakan nasi gorengnya bersama Cahyo. Cahyo memang sangat tampan tetapi itu semua tidak berlaku untuk Ara. Bagi Ara, hanya Aryo lah yang ada dihatinya.

"Udah kenyang nih," ucap Ara sambil tertawa menampilkan deretan giginya. Cahyo menganggukkan kepalanya dan langsung segera membayar makanannya.

"Tadi berapa? Ara bayar sendiri aja," ucap Ara lagi saat mereka berdua sudah berada di luar.

Cahyo tertawa kecil. "Yaelah gak usah Ra kaya sama siapa aja sih,"

"Gak enak tau,"

"Enakin!" Tawa Cahyo membuat Ara tertawa juga. Ara langsung mengecek ponselnya dan ternyata sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Oh iya udah jam 9 nih, Ara pulang ya," pamit Ara. Cahyo langsung melihat jam tangannya dan benar sudah jam 9 malam.

"Ayo gue anter," ajaknya. Ara langsung menolak halus dengan cara menggelengkan kepalanya. "Sendiri aja orang deket tuh," tunjuknya.

"Gak papa Ra, ayo naik!" katanya lagi sambil mengajak. Ara mengangguk saja dan langsung naik di motor ninja milik Cahyo. Cahyo tersenyum di dalam helmnya dan menjalankan motornya.

Setelah sampai, Cahyo langsung membuka helmnya dan menatap Ara.

"Makasih."

"Harusnya gue yang makasih,"

"Hahaha ternyata Cahyo banyak omong yah?" Sangat bingung menurut Ara, karena laki-laki itu di kelas sama sekali tidak pernah berbaur.

Cahyo tersenyum tipis. "Gue banyak omong sama orang terdekat aja Ra,"

ICE BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang