•Vio Side•
"Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan pada kalian." Ucapku.
Kami sekarang sedang duduk beristirahat di tempat terkahir aku melawan sosok iblis berjubah itu. Aku berhasil mengalahkannya tapi aura iblisnya menghilang dan ternyata dibalik jubah itu adalah prajurit kerajaan Kozaku. Aku lihat, Qira sedang malakukan pemeriksaan pada pria berjubah tadi. Apa Qira ahli di penyembuhan?
"Tanyakanlah." Ucap paman Ares.
"Orang yang baru saja aku lawan, kalian mengenalnya?"
"Iya, dia adalah Asa. Salah satu dari regu pengintai."
"Saat aku melawannya, aura iblisnya sangat pekat. Tapi setelah aku mengalahkannya, aura iblisnya lenyap seketika. Apa dia melakukan kontrak dengan iblis?"
"Soal itu aku tidak tau. Tapi seharusnya tidak. Karena di kerajaan Kozaku, walau dominan populasi disana adalah penyihir, kami tak menggunakan kontrak dengan iblis sama sekali."
Jawaban itu cukup membuatku bingung harus bertanya apa lagi. Aku berusaha berfikir apa yang sebenarnya terjadi di hutan ini.
"Apa ada kemungkinan kalau dia dikendalikan?" tanya Cabi.
"Dikendalikan?"
"Iya, seperti serigala-serigala sebelumnya."
Tentu saja, penjelasan lebih masuk akal untuk sekarang adalah dia di kendalikan. Tapi walau di kendalikan oleh iblis pun, auranya takkan sepekat itu. Bahkan dulu Luiz yang menyerap kekuatan iblis pun, auranya tak sepekat tadi. Sosok yang kulawan tadi, seperti dia adalah iblis itu sendiri.
"Dia masih bernafas." Ucap Qiza.
"Kau bisa merawatnya? Berikan pertolongan pertama." Ucap Ares.
"Sudah kulakukan."
"Baiklah, kita bawa dia kembali ke kerajaan. Tugas kita sudah selesai, kita harus segera kembali untuk memberi laporan." Ucap Ares.
Mereka semua bersiap untuk kembali. Qiza merapal sebuah mantra dan sebuah lingkaran sihir tercipta di tanah. Seekor beruang muncul.
"Kau, bisa menggunakan summon?" tanyaku.
"Iya, itu keahlianku. Walau aku juga menguasai sihir penyembuh dasar, hanya untuk memberi pertolongan pertama." Ucap Qiza.
Kemudian pria bernama Asa itu dinaikkan ke punggung beruang itu. Padahal aku bisa langsung menggunakan teleportasiku saja untuk langsung berpindah ke kerajaan Kozaku. Saat aku ingin mengatakan itu, tiba-tiba, Aaaa... Cabi berteriak dan dia hilang.
"Dimana Cabi?" tanya paman Ares.
"Vi, masih ada yang lain." Ucap Misha.
"Iya, tapi aku sama sekali tidak merasakan auranya."
Kami pun berpencar untuk mencari kemana Cabi menghilang. Aku berusaha untuk merasakan aura Cabi, tapi itu sia-sia. Auranya benar-benar hilang. Sampai tak lama dari itu, aku menemukannya.
"Hei semua, aku menemukannya. Kemarilah!" Ucapku yang sedikit teriak.
Aku melihat Cabi di sebuah kurungan bersama seorang pria yang tak kukenal. Mereka berdua pingsan di dalam kurungan itu. Aku mendekati kurungan itu dan coba mencari cara untuk membukanya.
Aku pun memegang besi kurungan itu dan seketika pandanganku menjadi gelap. Saat aku bisa melihat lagi, aku sudah berada di sebuah perbukitan batuan. Apa aku berpindah tempat? Tapi sepertinya tidak. Ini semacam jebakan ilusi yang dipasang di kurungan itu. Iya, pasti jebakan yang ada di kurungan itu.
Aku berusaha memfokuskan pikiranku untuk bisa menepis ilusi ini. Tapi usahaku tak membuahkan hasil bagus. Sihir ini berbeda, bukan sihir jebakan biasa. Aku harus keluar dari sini.
DUAAAR... sebuah ledakan besar tiba-tiba muncul di depanku. Sesosok iblis muncul dan melesat kearahku. Aku bersiap dan... TRIIING... iblis itu berbenturan senjata dengan seseorang yang muncul di belakangku.
Mereka tak nyata. Apa ini sebuah penglihatan atau semacamnya? Mereka berdua terus bertarung dan tiba-tiba aku berpindah ke dalam hutan. Mereka berdua tiba-tiba muncul lagi. Sebuah bola energi yang besar muncul di langit dan jatuh bagaikan meteor. BUUMM... pedakan dari bola energi itu menghancurkan hutan dan dataran.
Seketika aku berpindah lagi ke sisi tebing dengan air terjun besar di sebelahku. Aku tak bisa melihat dasarnya.
"Vio," tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku mencari sumber suaranya, ternyata itu Misha.
"Sha, kamu juga di sini?"
JLEEB... mataku terbelalak saat melihat sebuah pukulan berhasil menembus tubuh Misha. Aku keluarkan pedangku dan langsung menyerang sosok bayangan di belakang Misha, tapi Misha dan bayangan itu menghilang.
Ini hanya ilusi, aku harus cepat-cepat keluar dari sini sebelum terlambat. Aku mencari pack kartu sihirku, ternyata tidak ada. Kemana?
"Kau yakin bisa keluar dari sini?" suara yang tiba-tiba muncul bersama sosok yang cukup mengejutkan.
"Kau... kau ini apa sebenarnya?" tanya ku pada sosok yang memiliki wajah yang sama denganku.
"Aku? Menurutku, kita ini sama. Aku hanya satu bagian dari pikiranmu."
"Aku tak yakin dengan itu."
"Hahaha, kau tak bisa kemana pun dan kau tau itu."
"Jika pack kartu ku ada, aku bisa keluar dengan mudah." Tiba-tiba dia mengeluarkan pedang yang sama dengan milikku.
"Akan aku buat lebih mudah, kalahkan aku dan kau akan keluar dari sini."
"Begitu? Baiklah, akan kulakukan." Aku juga mengeluarkan pedangku.
Kami berdiri terdiam dalam posisi kuda-kuda kami. Seketika dia melesat cepat dan TRIING... kami berbentur senjata. Ini akan lebih mudah jika aku memiliki kartu-kartuku. Aku mengerahkan tenagaku untuk mendorongnya dan berhasil membuat dia mundur.
"Kekuatanmu memang besar yah." Ucapnya.
"Aku tak punya banyak waktu."
"Tapi aku akan membuatmu kerepotan disini."
Seketika aku merasakan aura sihir muncul, dan tiba-tiba... BUAK... sebuah tendangan mengenai tubuhku sampai membuatku terpelanting.
Dia baru saja menggunakan teleportasi. Apa dia mempunyai kartuku? Aku berdiri dan bersiap lagi, tiba-tiba dia menghilang lagi dan muncul di belakangku. Aku berhasil menebak gerakannya dan segera menebasnya, aku mengenainya. Tapi seranganku hanya melewatinya begitu saja. Aku yakin ini adalah sihir Vrampire milikku.
Aku langsung melompat mundur tapi seketika dia mencegatku dengan teleportasinya. Dia menghantamku dan membuatku tersungkur di tanah.
"Bagaimana rasanya melawan kekuatanmu sendiri?"
"Iya, cukup merepotkan."
"Hehehe, kau akan mengerti bagaimana kekuatan sesungguhnya dari sihir-sihirmu sendiri."
Seketika bola cahaya yang sangat besar muncul. Tangan dan kakiku terkunci oleh akar-akar. Aku tak bisa menghindari serangan itu.
DUUAAAAAAR......
-Bersambung-
Pendek amat😂😂
Langsung 3 biar cepet tamat😂😂
![](https://img.wattpad.com/cover/243869800-288-k318195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penyihir 2 : Lahir Kembali
FantasyPerdamaian? Apa hal itu nyata? Apa mungkin itu bisa diwujudkan? Siapa yang tau?