Penangkapan! Kota Tanpa Penyihir, Salras

21 6 24
                                    

●Vio side●

Sore ini, belum satu hari semenjak pertama kami memasuki gurun ini. Entah hanya perasaanku atau memang di sini hari terasa begitu lambat. Aku masih duduk di samping Ryuu yang mengendalikan kuda.

"Apa kau tak ingin masuk ke dalam?" tanya Ryuu

"Tak apa, di sini saja." Ucapku.

Jujur sebenarnya aku hanya ingin menemani Ryuu. Dia jadi lebih jarang bicara semenjak kami berkumpul lagi dengan rombongan paman Algis. Jadi di sinilah aku, menemaninya.

"Kau mau mendengar cerita tentang aku yang jatuh ke jurang?" tanya Ryuu.

"Tentu, aku akan mendengarkan." Aku bersemangat untuk mendengarkan. Awalnya dia ragu untuk menceritakan itu, tapi sekarang dia mau menceritakannya.

"Kau ingat dongeng aku ceritakan saat di kerajaan Kozaku?" tanya Ryuu. Aku berusaha mengingatnya.

"Tentang kakak dan adik kelinci?" iya seingatku hanya itu dongeng yang pernah Ryuu ceritakan padaku.

"Iya, sebenarnya itu kisah masa laluku."

"Maksudmu?"

"Ingat endingnya?"

"Serigala di kalahkan dan para kelinci pulang dengan bahagia kan?"

"Sebenarnya bukan itu endingnya."

"Jadi ... "

"Dulu saat aku berusia 10 tahun, aku dan adikku yang berusia 6 tahun pergi berjalan-jalan. Seperti dalam dongeng, kami tersesat dan tak bisa menemukan jalan pulang. Setelah berputar-putar mencari, kami malah bertemu dengan seorang bandit. Kami di serang dan yang paling parah, dia ingin membawa adikku untuk dijadikan budaknya."

"Apa yang terjadi?"

"Saat itu aku tak tau cara bertarung, aku sangat lemah. Tapi aku memberanikan ketakutanku untuk maju melindungi adikku. Aku di hajar habis-habisan sampai tak sadarkan diri. Tapi aku tetap berusaha menahan bandit itu. Sampai akhirnya warga datang menemukan kami. Tapi aku di jadikan sandra untuk bandit itu kabur."

"Lalu ... "

"Aku dibawa menyusuri tepi hutan dan melihat jurang di sana. Aku langsung mendorong bandit itu dengan sisa tenagaku tapi sialnya aku juga terbawa jatuh ke jurang itu. Kondisiku sudah tak karuan, aku sudah siap mati saat itu. Tapi tiba-tiba aku terbangun di alam bawah sadarku tepat di depan Ryuuga. Ryuuga mengatakan tentang berbagi kehidupan dan lainnya. Aku bilang iya saja dan akhirnya aku bertahan hidup."

"Ryuuga yang menyelamatkanmu?"

"Iya, dan saat aku tersadar di dunia nyata, aku sudah berada di rumah Orma. Orma berkata kalau dia menemukanku hanyut bersama bangkai seekor naga. Dia membawa dan merawatku dari saat itu sampai aku bisa menjadi pemburu."

"Orma berjasa banyak padamu yah."

"Begitulah, dia seperti sosok ayah yang keras. Tapi dia sangat peduli. Dia mengajariku bagaimana cara bertarung dan menghasilkan uang."

"Hehe, pasti Orma menyuruhmu untuk berjualan dagangannya."

"Hahaha, awalnya aku juga berfikir seperti itu. Tapi dia berkata dengan tegas. 'Aku hanya membantumu untuk bertahan hidup. Barang daganganku adalah milikku, dan jika kau mau, kau harus membelinya.' Begitulah katanya saat itu."

"Hahaha, hubungan kalian seakrab itu yah."

"Yaaah, kau bayangkan saja hidup bersama Dwarf keras kepala selama 12 tahun. Aku pasti terbiasa dengan sikapnya."

"12 tahun? Usiamu sekarang?"

"22 ... kenapa? Aku terlihat seperti usia 17 yah?"

"Kukira kau lebih tua."

Sang Penyihir 2 : Lahir KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang