Kemampuan Kai ... Sisi Dataran yang Lain

18 7 7
                                    

♡Vio side♡

Siang ini adalah hari ketiga setelah kami keluar dari kerajaan Kozaku. Perjalanan yang cukup jauh karena memang jarak kerajaan Kozaku dan Garuga normalnya di tempuh dalam waktu 10 hari. Kami tidak berkemah untuk menghemat waktu perjalanan. Kami hanya beristirahat di siang hari untuk mengistirahatkan kuda-kuda kami. Untuk mengemudikan kuda, kami bergantian untuk melakukannya.

"Apa kita sudah separuh jalan?" tanya Misha.

"Kira-kira seperti itu. Jika kita terus berjalan seperti ini terus, kita akan sampai 3 hari lagi." Ucap paman Algis.

"Apa paman sudah pernah ke Garuga?" tanyaku.

"Pernah, itu sekitar 15 tahun yang lalu. Sudah lama sekali. Aku sudah sering berkeliling kerajaan-kerajaan besar. Kecuali kerajaan di luar pulau." Ucap paman Algis.

"Sudah selama itu?"

"Iya, setelah aku keluar dari desaku, aku akan membutuhkan setidaknya 7 bulan untuk bisa mengelilingi setiap desa dan kerajaan di pulau ini."

Paman Algis mulai bercerita tentang pengalamannya berdagang. Dia sudah sering mengelilingi pulau ini, sangat hebat. Beberapa saat setelah itu, kami melihat sebuah danau yang sangat luas dan kami memutuskan untuk beristirahat di tepi danau itu.

"Danau sebesar ini." Ucap Misha.

"Kalau tidak salah, nama danau ini adalah danau Maro. Danau terbesar di pulau ini." Ucap paman Algis.

"Kita bisa beristirahat dulu di sini." Ucap Ryuu.

"Baiklah, kita lanjutkan lagi saat matahari terbenam. Tidurlah dulu jika yang ingin istirahat." Ucap paman Ares.

Kami mulai turun dan beberapa dari kami mulai tidur. Kami menggunakan cara seperti ini bertujuan supaya cepat sampai di Garuga. Elfa, Lizz dan Cabi sudah langsung tertidur.

"Kau tak mengantuk, Vi?" tanya Ryuu.

"Tidak, aku sudah beristirahat cukup saat dalam perjalanan." Ucapku.

"Kau ingin berkeliling? Biar kutemani."

"Kau terlihat mengantuk Ryuu, istirahat saja."

"Hmm ... baiklah. Jika kau butuh aku, bangunkan saja."

"Iya, pasti."

Ryuu duduk menyender di pohon dan langsung tertidur. Dia sering kali memaksakan diri untuk berjaga.

"Kau tak tidur, Vio?" tanya paman Ares.

"Aku tak mengantuk. Paman sendiri, ngga tidur?"

"Aku sudah tidur saat masih di kereta. Jadi sekarang biar aku yang menjaga mereka tidur."

"Hehe, tolong yah. Aku ingin sedikit berkeliling."

"Baiklah, berhati-hatilah."

"Pasti."

Paman Ares dan Paman Algis masih terjaga. Mereka mulai mengobrol sambil memberi makan kuda. Lalu ada Qiza dan Rizi juga yang tidak tidur. Sedangkan Misha, dia masih saja membaca buku Traka di gerobak. Hmm... Lylan dan kak Seig kemana? Biarlah, aku juga akan membiarkan Misha. Aku hanya ingin berkeliling.

Danau ini benar-benar sangat luas, butuh berapa lama untuk mengitarinya? Aku berjongkok dan melihat bayanganku sendiri dari pantulan air danau. Tiba-tiba bayanganku kabur karena airnya bergoyang.

Aku melihat sekitar dan mendapati Kai yang sedang berdiri sambil melemparkan beberapa batu ke danau. Aku masih penasaran dengan dia, apa lagi saat Nox bilang dia terkena penyakit para Iblis. Tapi dia tak memiliki aura iblis sama sekali.

Sang Penyihir 2 : Lahir KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang