•Misha side•
Pertarunganku dengan Fros selesai. Dia bertambah hebat dan yang lebih bagus, bahwa dia orang baik sekarang. Kali ini, giliran Cesil dan Erlos. Mereka sudah berada di tengah arena. Pertarungan dimulai.
Erlos mulai menyerang dari jarak dekat sedangkan Cesil berusaha menahannya supaya tak terlalu mendekat. Dia benar-benar tidak bisa bertarung di jarak dekat, itu cukup berbahaya. Tebasan demi tebasan dilancarkan oleh Erlos, tapi Cesil berhasil menghindarinya dan mulai menyerang balik.
Sebongkah es muncul dari tanah dan menghantam tubuh Erlos sampai dia terpental. Tak sampai di situ, sebuah lingkaran sihir yang cukup besar muncul di belakang Cesil. Dari lingkaran itu, muncul tombak es yang sangat banyak. Tombak itu meluncur bergiliran menghujam Erlos. Beberapa berhasil ditangkis, namun tetap ada yang mengenainya.
Dari yang aku lihat, Cesil lebih unggul. Asal jangan sampai Erlos mendekat, mungkin Cesil bisa memenangkan pertandingan ini dengan mudah. Tapi tiba-tiba sebuah tebasan api muncul dan mengenai tubuh Cesil. Akhirnya Erlos mengeluarkan sihirnya. Cesil tergeletak diam. Apa yang terjadi, itu hanya gelombang tebasan.
"Sha, kau melihat serangan tadi?" Vio menghubungiku lewat telepatinya.
"Iya, apa yang terjadi? Cesil pingsan? Itukan cuma gelombang,"
"Iya, itu memang cuma gelombang. Tapi itu bukan sihir api."
"Lalu?"
"Itu adalah sihir pemakan jiwa. Sihir milik para Iblis."
"Pemakan jiwa? Ada yang seperti itu."
"Cesil sekarang tak sadarkan diri, jiwanya sedang terpisah dengan raganya."Erlos berjalan mendekati Cesil dan bersiap menebaskan pedangnya. Tiba-tiba sebuah ledakan es muncul dan itu membuat Erlos melompat mundur. Sebagian arena membeku, begitu juga sebagian tubuh Erlos. Tubuh Erlos yang membeku perlahan mencair.
Tapi yang mengejutkan adalah Cesil yang sekarang memiliki sayap. Sebuah sayap yang indah dan rambut panjang Cesil yang menjadi putih. Seketika salju turun, perubahan cuaca secepat ini. Seketika, hujan salju itu berubah menjadi hujan pedang es. Semua pedang es itu meluncur kearah Erlos.
Cesil seperti sudah tak sadarkan diri sekarang ini. Dia terus menghujamkan ribuan pedang es itu tanpa berhenti. Saat serangan Cesil berhenti, tiba-tiba Erlos balik menyerang. Erlos meluncur kearah Cesil dan melancarkan tebasan pedangnya. Tapi pedang Erlos hancur saat mengenai tubuh Cesil.
Seketika muncul aura mengerikan dari Erlos. Dia memukul Cesil dan itu membuat Cesil kembali kewujud aslinya. Cesil terjatuh dan Erlos terus mengujamkan pukulan bertubi-tubi pada Cesil. Aku tak bisa diam saja, Cesil sudah tak bisa melanjutkan pertandingan. Sampai yang terakhir, pedang milik Erlos seketika kembali utuh. Dia bersiap menusuk Cesil dengan pedangnya.
Aku tak peduli lagi, aku melompat masuk ke arena. Tapi tiba-tiba Vio sudah di sana dan menahan serangan Erlos itu.
"Vio," ucapku yang sudah di sampingnya.
"Jaga Cesil, Sha." Ucapnya. Akupun menuju Cesil yang sudah tak sadarkan diri dengan bersimpuh darah.
"Kalian mengganggu pertandingan saja." Ucap Erlos.
"Kau sudah menang, dia sudah tak bisa melanjutkan pertandingan."
"Aku tak cukup hanya dengan kemenangan yang seperti ini."Erlos kembali melancarkan serangan kearah Vio. Tapi dalam seketika, aura mencekam muncul dari Vio. Perasaan yang tak mengenakan dan ketakutan yang menyelimuti tubuhku. Itu yang kurasakan saat ini. Tapi itu berhasil membuat Erlos mundur. Aura Vio menghilang dan semua penonton terdiam.
"Kau memang penyihir terhebat yah." Ucap Erlos.
"Pergilah, pertandingan ini sudah selesai." Ucap Vio.
"Ya baiklah, akan aku simpan tenagaku untuk Final saja." Ucap Erlos sambil berjalan pergi.Para penyihir penyembuh muncul dan membawa Cesil masuk. Aku dan Vio ikut masuk dan melihat Cesil yang sedang disembuhkan.
"Berhati-hatilah Sha, dia... sepertinya salah satu dari ras Iblis."
"Begitukah? Bagaimana dia bisa masuk ke kerajaan ini?"
"Dengan wujud manusianya, mungkin itu yang membuatnya tak terdeteksi."
"Permisi, nona Misha." Tiba-tiba seorang penyihir penyembuh muncul.
"Iya, ada apa?"
"Cesil, ingin bertemu denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penyihir 2 : Lahir Kembali
FantasiaPerdamaian? Apa hal itu nyata? Apa mungkin itu bisa diwujudkan? Siapa yang tau?