Buku Traka no.1 ... Rekan Perjalanan Baru.

12 7 3
                                    

♡Vio side♡

Siang ini, kami sudah bersiap untuk keluar dari kerajaan Kozaku dan menuju pulau yang di katakan oleh Yama. Tapi sesuai rencana, kami akan mampir ke kerajaan Garuga terlebih dahulu. Aku sedang memasukkan beberapa barangku ke tas. Sedangkan Misha dan lain sudah menunggu di luar.

Setelah kupastikan tak ada yang tertinggal, aku keluar dari penginapan itu. Tak lupa kami berpamitan pada Karna. Kami semua sudah siap dan segera melangkah menuju pintu gerbang.

"Semua perbekalan sudah cukup?" tanya Misha.

"Iya, aku sudah membawa beberapa makanan dari penginapan." Ucap Elfa.

"Apa kau membawa daging juga, orang tua?" tanya Ryuu.

"Akan kupanggang dagingmu." Ancam Elfa.

"Heheei, itu mengerikan." Ucap Ryuu.

"Oh iya, bicara soal daging." Lizz ikut bicara. "Selama perjalanan kita, aku belum pernah lihat kak Elfa makan daging. Kalau bukan jamur, ya tumbuh-tumbuhan lain." Lizz menanyakan sesuatu yang dari dulu ingin ku tanyakan. Bagus Lizz.

"Dominan para elf tidak makan daging. Tapi ada juga jenis elf yang makan daging. Tapi untuk jenisku, karena aku salah satu dari elf hutan, kami tidak bisa makan daging." Jelas Elfa. Ooh, jadi Elfa hanya bisa makan tumbuhan.

"Coba segigit saja, kau pasti suka." Ucap Ryuu.

"Bukan soal suka atau tidaknya. Tapi memang aku tidak bisa." Jelas Elfa.

"Ya makanya coba." Ucap Ryuu bersikeras.

"Kau bisa bedain antara ngga suka sama ngga bisa yah?"

Mereka mulai bertengkar lagi. Lylan berusaha melerai mereka. Tak cukup lama, akhirnya kami sampai di gerbang. Tapi saat kami keluar, tiba-tiba seorang penjaga gerbang memanggil kami. Kami pun berhenti.

"Kalian Violeta dan Namisha?" tanya penjaga itu.

"Iya, apa ada sesuatu?" tanyaku.

"Sang Raja ingin bertemu dengan kalian."

"Oh, baiklah."

"Ada apa yah?" tanya Misha.

"Kami dipanggil sang raja. Kalian tunggu di sini aja dulu yah... semoga ngga lama." Ucapku dan mereka setuju.

Misha memegang bahuku dan kami langsung berteleport ke depan pintu gerbang kastil. Penjaga di sana langsung mengizinkan kami untuk masuk dan kami segera menuju ruang tahta.

Di ruang tahta sudah ada sang Raja bersama beberapa orang yang mungkin penasihat. Lalu ada Yama dan para kesatria elit. Lalu ada juga pria yang mengamuk malam itu.

"Ooh, kalian cepat sekali. Padahal baru tadi aku memberi perintah untuk memanggil kalian." Ucap Raja.

"Kami segera ke sini setelah mendengar anda memanggil kami." Ucapku.

"Yama, jelaskan kondisinya!" titah sang Raja.

"Baik Yang Mulia." Ucap Yama yang kemudian mulai berbicara. "Kami sudah menginterogasi pria ini selama dua hari semenjak dia sadar."

Dua hari? Hmm iya jika dihitung, hari ini sudah empat hari semenjak pria  itu mengamuk malam itu.

"Dia bernama Kai, penduduk dari salah satu desa kecil yang masih dalam kawasan kerajaan Kozaku. Kami menggunakan sihir membaca ingatan untuk memastikan dia tidak berbohong. Jadi situasinya adalah Kai, dia mengikuti sebuah bola hitam yang menuju kearah hutan terlarang. Setelah dia sampai di tebing hutan terlarang, dia diserang oleh sosok yang tak diketahui dan pingsan." Jelas Yama.

Sang Penyihir 2 : Lahir KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang