Mengamuk! Pria Misterius Vs Pasukan Elit

28 9 13
                                    

♡Vio side♡

Kami akan mulai belajar untuk menguasai 2 dasar sihir yang belum kami kuasai. Aku dan Misha sudah siap, dan Cesil adalah orang yang akan membantu kami.

"Baiklah, akan aku jelaskan singkat dan langsung praktek." Ucap Cesil.

"Baiklah, kami siap." Ucap Misha.

"Untuk dasar 'pertahanan'. Kalian alirkan energi kalian keseluruh tubuh dan hentakkan bersamaan."

WUSS... tiba-tiba hembusan angin terasa melewati kami. Cesil mempraktekkannya dan kurasa sekarang dia sedang berada di dalam barrier energinya.

"Pertahananmu aktif?" tanyaku.

"Iya, lemparkan serangan kecil padaku, hanya untuk contoh."

"Baiklah, bersiap." Ucap Misha yang bersiap dengan bola api di tangannya.

"Jangan terlalu besar Sha." Ucapku.

"Iya, ini kecil kok."

Misha melemparkannya dan DUAR... efek ledakannya masih saja terlalu besar.

"Sha... "

"Dia ngga apa-apa kok Vi."

Saat asapnya menghilang, ternyata Cesil masih berdiri di sana tanpa luka sedikit pun. Syukurlah, aku sempat khawatir Misha kelepasan lagi seperti kilatan petir tempo hari.

"Serangan kak Misha memang hebat. Dengan energi sekecil itu bisa menciptakan hentakan yang cukup kuat." Ucap Cesil.

"Iya, tapi barrier energimu bisa menahannya. Aku jadi ngga sabar ingin segera menguasainya." Misha terlihat sangat bersemangat.

"Hehe, baiklah, sekarang kalian yang coba. Cukup konsentrasi dan sebarkan semua energi kalian ke seluruh tubuh kalian." Ucap Cesil.

Aku dan Misha yang berdiri bersebelahan pun mulai berkonsentrasi. Aku harus menyebakan energi keseluruh tubuh dan menghentakkannya dalam satu waktu.

DUAR... aku terdorong oleh efek ledakan yang berasal dari Misha. Kenapa bisa meledak?

"Kok meledak?" tanya Misha yang terduduk.

"Itu berarti energi kakak belum tersebar merata keseluruh tubuh. Itu akan menyebabkan energi yang saling bertolak belakang dan akhirnya bertabrakan saat di hentakkan keluar." Jelas Cesil.

"Apa kesalahan itu sering terjadi pada pemula?" tanyaku.

"Iya, itu kesalahan yang lumrah. Dengan menyebar energi ke setiap tubuh, akan membuat kita memahami bagaimana kerja energi yang mengalir di dalam tubuh kita. Dan itu adalah latihan dasar untuk mengendalikan energi."

"Baiklah, ayo coba lagi." Misha berdiri yang siap mencoba lagi.

Aku juga tak mau kalah dengan Misha. Kami terus berusaha melakukannya. Percobaan pertama, kedua dan ketiga masih saja gagal. Ternyata menyeimbangkan energi untuk seluruh tubuh tidak semudah membayangkannya.

Sudah puluhan percobaan kami lakukan dan hasilnya masih belum memuaskan. Matahari sudah mulai senja sedangkan aku dan Misha masih di akademi untuk berlatih. Cesil mengatakan kalau dia akan menemani kami sampai kami bisa, padahal kami sudah menyuruh pulang duluan saja. Tapi ternyata diluar dugaan, semua murid juga tetap di sini dan melihat kami berlatih.

Aku berusaha tidak memperdulikan itu, aku harus fokus. Ini percobaanku yang ke ... entah yang ke berapa. Sepertinya, aku berhasil.

"Aku bisa." Ucapku.

"Dapat," ucap Misha setelahku.

"Serang aku Sha,"

"Baiklah, terima ini."

Sang Penyihir 2 : Lahir KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang