•Lizz Side•
Namaku Lizz, mantan 10 kesatria kerajaan Garuga. Setelah perang di sana selesai, aku dan kakakku, Lylan, memutuskan untuk ikut dengan Vio dan Misha untuk berpetualang. Sekarang lokasi kami berada di kerajaan Kozaku, salah satu dari 7 kerajaan besar di dataran ini.
"Ada pasar." Ucap Misha
"Aku mau cari beberapa bahan untuk ramuanku." Ucap Elfa.
"Emm, Lylan. Bisakah kalian mencari penginapannya? Aku dan Elfa mau belanja keperluan sedikit." Ucap Misha.
"Oh okeh," ucap kak Lylan.
"Baiklah, terima kasih."Mereka berdua langsung berlari ke arah pasar dengan bersemangat. Aku, kak Lylan dan kak Seig pun melanjutkan langkah untuk mencari penginapan. Tidak jauh dari arah pasar itu, kami menemukannya.
"Di sini aja?" tanya kak Seig.
"Iya lebih baik tak terlalu jauh dari pintu masuk."
"Okeh ayo!" ucapku yang mendahului mereka.Sesampainya di dalam, kami menuju tempat pemesan kamar. Ada seorang wanita yang duduk di sana. Mungkin seusia kak Lylan.
"Selamat siang, namaku Karna... ada yang bisa saya bantu?" sambut wanita bernama Karna itu.
"Kami mau memesan kamar." Ucap kak Lylan.
"Silahkan, satu malam seharga 250 han untuk satu kamar."
"Hmm, kami belum tau berapa hari kami akan menginap." Ucap Lylan.
"Pembayaran bisa dilakukan saat kalian hendak pergi. Semua fasilitas yang kalian gunakan akan dihitung nanti."
"Oh, baiklah. Kami pesan 3 kamar yah." Ucap kak Lylan.
"Dua saja." Ucap kak Seig.
"Kok dua?" kak Lylan bingung.
"Ranjang satu kamar bisa untuk tiga orang." ucap Karna.
"Biar aku dan Ryuu tetap begantian berjaga malam." Ucap kak Seig.
"Baiklah, dua kamar saja." Ucap kak Lylan.
"Baiklah, silahkan tulis nama kalian di daftar ini."Karna menyodorkan sebuah buku. Mungkin itu daftar orang-orang yang menginap di sini. Kak Lylan pun menuliskan nama kami semua. Tentu itu membuat Karna terkejut.
"Maaf, aku kira kalian hanya bertiga."
"Eh, teman kami sedang berbelanja." Ucap kak Lylan.
"Baiklah, akan aku antar kalian ke kamar. Mari ikuti saya."Kami pun mengikuti Karna dan naik ke lantai 3. Ada banyak kamar di sini dan kami diantar ke dua kamar yang saling berhadapan.
"Silahkan pakai dua kamar ini." Karna membuka telapak tangannya dan seketika tercipta lingkaran sihir. Lalu keluar dua kunci dari lingkaran sihir itu.
"Sihir." Ucap kak Seig.
"Ini kunci kamarnya." Di kerajaan ini memang banyak sekali penyihir.
"Iya, terima kasih."
"Kantin ada di lantai satu di arena belakang."Setelah itu dia pergi dan kami masuk untuk mengecek kamar ini. Kamar yang cukup bagus. Penginapan ini lumayan juga.
•Misha Side•
Sekarang aku dan Elfa sedang ada di pasar, hanya sekedar melihat-lihat saja. Tapi katanya Elfa butuh beberapa bahan untuk ramuannya.
"Kau sedang membuat ramuan apa lagi?" tanyaku.
"Cuma ramuan biasa, untuk pemulihan dan beberapa untuk regenerasi luka." Jawabnya.Elfa adalah seorang Elf dan dia sangat handal dibidang Alchemist.
"Bagaimana dengan ramuanmu yang bisa menghidupkan lagi itu?"
"Bahannya susah di cari. Ramuan yang dulu aku berikan pada kalian, sebenarnya itu stok terakhir di desa Jamur."
"Memang apa saja bahannya?"
Elfa melirik dengan senyum yang membingungkan. Lalu dia berkata, "kau pasti tidak ingin tau."Aku langsung menelan ludah saat mendengar dia mengatakan itu. Aku langsung terbayang dengan cerita-cerita para penyihir yang membuat ramuan dari bahan-bahan yang menjijikan.
Cukup lama kami berjalan, kami menemukan sebuah toko sihir. Okeh, aku ingin mencari sesuatu. Kami masuk dan banyak sekali alat sihir di sini.
"Belilah apa yang kalian mau." Ucap seorang wanita dengan pakaian serba hitam yang duduk di meja kasir.
"Permisi, apa di sini ada buku-buku sihir?" tanyaku.
"Ada di rak sebelah sana." Ucapnya sambil menunjuk ke arah rak dengan beberapa buku di sana.
"Oh, terima kasih." Aku langsung ke sana sedangkan Elfa, kulihat dia sedang bertanya mengenai tempat yang menjual ramuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penyihir 2 : Lahir Kembali
FantasíaPerdamaian? Apa hal itu nyata? Apa mungkin itu bisa diwujudkan? Siapa yang tau?