Z|14

91K 7.9K 807
                                    

Pak Bos sama Bu bos Antranos hadir lageeeh
Apakah kalian rindu?🤣

Gak up kemaren soalnya lagi gak mood hehe maapkan diriku ini...

Happy Readingಡ ͜ ʖ ಡ
____

Ghea hanya diam saat dirinya dan Riana telah berada di luar markas Antranos, gadis itu bingung ingin mengatakan apa. Ia tidak kenal dengan gadis di depannya ini.

Sementara itu Riana menatap Ghea intens. Ia menatap Ghea dengan tatapan menilai. Jika dilihat lebih jelas, Sasa tidak ada bedanya dengan gadis di depannya ini. Jadi bisakah Riana mengklaim jika gadis di depannya ini memanglah Sasa?

"Jadi....? Lo beneran pacaran sama Kak Zergio?" Tanya Riana membuka suara. Riana bisa melihat dengan jelas jika gadis di depannya itu tampak terkejut.

Ghea terus menunduk. Ingin sekali ia mengatakan namanya. Tapi entahlah, ia merasa ragu.

Riana mengernyit. "Tunggu! Lo beneran Caca kan?!" Pekik Riana keras saat melihat Ghea yang menggigit bibir bawahnya, sepertinya gadis itu tengah gugup, pikir Riana.

"Plis! Lo jujur sama gue. Gue yakin lo Caca. Soalnya gak mungkin kan lo cuma sekedar mirip doang sama Caca sedangkan muka kalian kek kembar. Tapi kalo lo emang kembarannya Caca, kayanya gak mungkin. Soalnya Caca gak punya kembaran!" Ungkap Riana panjang lebar.

Tanpa sadar Ghea mendengus pelan. Kenapa sekarang ia malah terlihat seperti hanya bayangan Sasa?

"Udah diem! Aku Ghea bukan Sasa. Aku juga bukan temen kamu itu!" Balas Ghea akhirnya. Gadis itu mendengus pelan. Lelah juga selalu ditanya seperti itu.

Riana menatap Ghea dengan tatapan menyelidik. Bisa dibilang ia percaya tapi juga tidak. Gadis di depannya ini tidak ada bedanya dengan Sasa. Tapi... Arggh, Riana jadi pusing sendiri.

Melihat Riana yang hampir frustasi, akhirnya Ghea menceritakan semuanya pada gadis itu. Bahkan, Riana adalah orang pertama yang mengetahui ini selain Rafa. Ghea belum memberi tahu Zergio, ia belum sempat.

Sementara itu, Zergio tak menjawab pertanyaan Rafa. Rafa baru saja menanyakan sejak kapan Zergio menyadari jika gadis yang selama ini pernah menyelamatkannya bukanlah Sasa.

Zergio hanya menatap kosong ke depan. Sepertinya ia tak berniat menjawab pertanyaan Rafa. Tapi bukan berarti Rafa akan menyerah begitu saja.

"Jadi.. kejadian di lapangan sekolah tadi apa maksudnya Gi? Lo sengaja?"

Lagi! Zergio tak mejawab. Keheningan tercipta selama beberapa menit, hingga masuklah Ghea dan Riana. Ghea yang berkespresi lega, dan Riana yang terlihat syok.

"Fan, anterin Riana pulang" ujar Zergio pada Fano. Ini sudah jauh malam. Lagipula Zergio kurang suka akan keberadaan gadis lain di markas ini selain Ghea.

Fano mengangguk mengerti, baru saja lelaki itu beranjak dari duduknya, tiba-tiba Angga sudah berdiri duluan di depan Fano.

"Biar gue" ujar Angga datar.

Azka mendengus. "Tadi sok-sokan nolak dijodohin. Padahal aslinya mah bucin sama Riana." Cerocos Azka tanpa menatap Angga. Lelaki itu fokus pada ponsel di tangannya. Ia tengah bermain game.

Angga mendengar ucapan Azka tapi ia mengacuhkan ejekan tersebut. Lelaki itu langsung menarik tangan Riana pelan agar mengikuti langkahnya. Riana yang masih dalam mode syok mendengar fakta dari Ghea tadi pun tak menyadari jika ia tengah ditarik oleh Angga.

Sedangkan Ghea menghampiri Zergio yang tengah menatapnya datar. Gadis itu berniat duduk di kursi sofa lain, tapi tangannya keburu ditarik duluan oleh Zergio hingga bokong Ghea tak jadi menyentuh empuknya kursi sofa tepat di samping Rafa.

ZERGIO•| [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang