ZERGIO•| [TERBIT]

Z|53

Maapkan diriku yg baru up:(

Kemaren gak enak badan, pusing terus pengen muntah² jg.

Dari pagi gak makan² sampe malam karna setiap masuk ke mulut pengen muntah😭
Cuma ku ganjel perut pake roti aja kemaren😭😭

Malah curhat kan😭🔫

Eh tapi

Semoga kalian ttp sabar nungguin ya🥺

.

Happy Reading❤️

_____

Fahri mengangkat kedua tangannya dengan tubuhnya yang menegang. Bagaimana Ghea menatapnya tajam dan menodongkan pistol ke arahnya.

Tapi Fahri tidak sadar, jika tangan Ghea sedikit gemetar karena menahan sakit di perutnya. Ghea terus mencengkram pistol yang dipegangnya untuk melampiaskan rasa sakitnya.

Keenam inti Antranos pun langsung mendekat dan menahan Fahri. Sedangkan anggota Paluska yang lain sudah tepar, ada juga beberapa yang kabur.

Ghea menolehkan kepalanya dan melihat Zergio yang berusaha mempertahankan kesadarannya. Pria itu berjalan mendekat ke arah Ghea dengan langkah yang sedikit gontai.

Ghea tersenyum tipis, bersamaan dengan cengkraman tangannya di pistol semakin kuat ketika tiba-tiba merasa perutnya yang begitu ngilu.

"Akh!"

Dor

"ARGHH!!"

"GHEA!!!"

Ghea jatuh terduduk dengan celananya yang terlihat basah. Ghea menurunkan pistol di tangannya perlahan dan mencengkram perutnya yang terasa semakin sakit.

Zergio yang tadinya kesulitan berjalan pun, langsung berlari begitu melihat Ghea yang terlihat kesakitan dengan air matanya yang perlahan luruh.

"Ghea!! Sayang!!" Panggil Zergio menepuk-nepuk pipi Ghea setelah menyenderkan kepala perempuan itu di dadanya.

Mata Ghea mengerjap. "K-kak, p-perut Ghea..." Cicit Ghea dengan kernyitan di keningnya

"Brengsek! Ghea berdarah Gi!!" Pekik Fano setelah mengecek celana Ghea yang basah. Rupanya darah mengalir keluar dari selangkangan Ghea.

Tanpa banyak kata, Zergio langsung menggendong Ghea ala bridal dan berlari keluar markas. Ia bahkan mengabaikan rasa pening yang menghantam kepalanya.

Tak lupa, Bryan dan Azka menyeret Fahri yang terluka akibat terkena tembakan Ghea. Ya, Ghea tanpa sadar menekan pelatuk pistol dan mengenai lengan kanan atas Fahri.

Zergio menyuruh Angga untuk menyetir, sedangkan dia memangku Ghea di jok belakang.

Zergio memeluk erat tubuh Ghea yang kini sudah pingsan. Wajah Ghea-nya tampak pucat, dan Zergio sangat takut terjadi sesuatu pada perempuan yang begitu ia cintai ini.

Satu tangan Zergio terangkat dan mengelus perut Ghea dengan tangan gemetar. "Jangan nakal. Jaga Mommy, okay?!"

Angga yang tengah menyetir pun menahan mati-matian emosinya. Melihat putus asa nya Zergio dan tidak berdaya nya Ghea membuatnya ingin membunuh Fahri.

"Istirahat Gi, kondisi lo juga parah" Tutur Angga mencoba tenang.

Darah dari belakang kepala Zergio terus mengalir. Pria itu tidak mau disentuh selain Ghea yang menyentuhnya, itu kata Zergio tadi.