Z|19

79.9K 6.7K 970
                                    

Masih setia nunggu?🤭


Happy Reading (◍•ᴗ•◍)❤

_____

Ghea menatap Zergio bergantian dengan rumah yang ada di hadapannya saat ini. Ghea tau benar, rumah ini adalah tempat ia tinggal bertahun-tahun lamanya.

"Kak Gio, ngapain kita kesini?" Tanya Ghea sambil mencekal tangan Zergio agar berhenti melangkah.

Zergio sendiri hanya menatap gadis itu datar. "Ikut aja!" Singkat Zergio dengan dingin, membuat Ghea mau tak mau harus menurut.

Setelah berdiri tepat di depan pintu rumah, Ghea semakin mengeratkan pegangannya pada tangan Zergio yang juga tengah menggenggam tangannya. Ghea semakin merapatkan tubuhnya pada Zergio.

Zergio langsung memencet bel tanpa berpikir. Dan pintu di depan mereka baru terbuka setelah Zergio kembali memencet bel untuk kedua kalinya.

Ceklek

Ghea langsung menunduk. Natya, gadis itulah yang membuka pintu dan kini tengah menatap Zergio terkejut.

"Waaw" Gumam Natya pelan, namun masih bisa didengar oleh Zergio maupun Ghea. Natya masih belum menyadari jika ada Ghea di samping lelaki itu.

"Mm, maaf cari siapa ya?" Tanya Natya melembutkan suaranya. Gadis itu terus menatap Zergio dengan berbinar.

Zergio hanya diam. Lelaki itu menatap Natya dingin. Gadis di depannya ini merupakan salah satu perempuan yang sering menyakiti gadisnya. Rasanya Zergio ingin melempar mereka dari atas gedung perusahaan Daddy nya, Kenneth.

"A-ah sebaiknya masuk dulu" Ujar Natya lagi mempersilahkan Zergio dan Ghea masuk.

Kemudian Natya kembali menutup pintu, gadis itu menuntun Zergio dan Ghea agar duduk di kursi sofa ruang tamu. Setelah keduanya duduk, barulah gadis itu menyadari keberadaan Ghea yang posisinya sangat menempel pada laki-laki tampan yang barusan membuatnya terpesona.

"Ailen?!" Tegur Natya dengan suara yang sedikit meninggi. "Ngapain lo? Baru pulang?! Kemana aja?! Tunggu aja Mami bakal kasi lo hukuman!" Sambung Natya marah. Gadis itu seakan melupakan keberadaan Zergio.

"Di mana Mami lo?" Tanya Zergio tanpa menatap Natya. Lelaki itu memilih mengedarkan pandangannya ke sekitar, melihat-lihat beberapa potret yang ditempel di dinding. Di foto keluarga tidak ada Ghea di dalamnya, hanya ada sepasang suami istri dan juga seorang gadis yang Zergio yakini adalah gadis di depannya.

Natya yang mendengar suara Zergio sekaan terhipnotis. Gadis itu langsung kembali merubah ekspresi wajahnya yang semula marah, kini kembali dilembutkan.

"Ah. Nyari Mami aku? Aku panggilin dulu ya." Ungkap Natya kemudian naik ke lantai dua melalui tangga.

Zergio menoleh ke arah Ghea yang terus menunduk. Lelaki itu mengelus kepala Ghea pelan masih dengan ekspresi datar khasnya.

"Kak Gio, kenapa kita ke sini?" Tanya Ghea dengan ekspresi memelasnya. Zergio tersenyum tipis.

"Lepasin lo dari orang jahat kek mereka" Jawab Zergio masih menatap Ghea dalam. Gadis itu akhirnya mendongakkan kepalanya, ingin melihat ekspresi Zergio, tapi lelaki itu hanya menampilkan raut wajah datarnya.

Tak berselang lama, Natya datang diikuti Relia di sampingnya. Seperti Natya yang marah-marah saat melihat Ghea tadi, Relia pun melakukan hal yang sama.

"HEH! Anak gak tau diuntung ya kamu!! Kenapa baru pulang?! Ngejalang dulu kamu kaya Mama kamu itu?! Tunggu aja hukuman kamu ya!!" Ujar Relia dengan nada suara yang tinggi seperti biasa.

ZERGIO•| [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang