Z|49

54.6K 4.9K 761
                                    

Perbanyak komentar, supaya diriku semangat😭😭💣

.

Happy Reading❤️

________

"Dengar Zergio!! Keluarga ini tidak akan menerima menantu yang mengandung anak bukan darah daging dari keluarga Raveenzy"

Zergio mengepalkan tangannya kuat, ketika mendengar ucapan neneknya barusan. Cih! Neneknya itu memang benar-benar menjengkelkan.

Zergio langsung melirik Ghea yang tiba-tiba menepis tangan Zergio yang merangkul pundaknya dengan pelan. Gadisnya itu berdiri dengan kepalanya yang mendongak.

"Nyonya tidak perlu khawatir, saya tidak akan mendekati cucu anda lagi. Saya juga sadar diri"

Zergio membelalakkan matanya terkejut. Pria itu semakin emosi mendengar kepasrahan Ghea.

"Ghea!" Tegur Zergio tajam, tapi Ghea mengacuhkannya.

"Saya minta maaf atas kekacauan yang terjadi malam ini. Saya pamit, Assalamu'alaikum" Setelah mengatakan itu, Ghea sempat sedikit membungkuk sebelum berbalik dan melangkah keluar.

"Ghea! Sayang!" Panggil Zergio menyusul Ghea yang melangkah keluar dengan langkah yang sengaja gadisnya itu percepat. Ia tidak peduli apa yang akan dipikirkan keluarganya. Yang ada di pikirannya hanya Ghea, Ghea dan Ghea.

Ghea-nya tidak boleh meninggalkannya!

Nancy memijit pelipisnya pelan. "Anak kamu itu Ken. Keras kepala sekali dibilangin" Keluh Nancy melirik Kenneth sinis. Ia membiarkan Aneeta yang berusaha menenangkan dirinya.

Kenneth tetap tenang. "Aku pikir, darah Raveenzy mengalir deras padanya. Mamah tidak lupa bagaimana keras kepalanya semua pria di keluarga Raveenzy bukan?"

Jeff terkekeh pelan. Pria berusia lanjut itu menepuk pundak putranya, kemudian menatap istrinya.

"Tidak perlu terlalu serius Mah, Gio pasti punya alasan kenapa gak mau lepasin gadis manis tadi" Celetuk Jeff begitu santai. Ia bahkan sudah menghampiri Zain yang memang sefrekuensi dengannya.

"Benarkan, Zain?"

Zain yang sedari tadi diam dengan tenang pun cengo. "Ha? Apa? Eh! Bang Gio sama kaka ipar mana?"

Jeff menimpuk pelan tengkuk Zain kesal. "Orang tadi suasana di sini lagi tegang-tegangnya. Bisa-bisanya kamu gak sadar" Omel Jeff ikut-ikutan memakan snack milik Cucunya.

"Ck! Grandpa ngapain sih?! Habis nih punya Zain nanti" Gerutu Zain kesal.

Nancy mendengus jengkel. "Gak ada yang waras di rumah ini" Ucapnya kesal kemudian beranjak pergi ingin istirahat.

Nancy dibuat pusing juga dengan tingkah cucu pertamanya yang keras kepala, putranya yang kaku, suaminya yang sangat santai dan menjengkelkan, ditambah cucu keduanya yang sama tidak warasnya dengan suaminya. Hanya menantunya itu saja yang normal, pikirnya.

Aneeta menghampiri Kenneth yang tampak diam dengan menyenderkan punggungnya di sandaran sofa.

Kenneth langsung merangkul pundak istrinya ketika wanita cantik itu telah duduk di sampingnya. "Kenapa hm?" Tanyanya melihat istrinya yang tengah berpikir keras.

"Gio, gimana Ken?"

Kenneth mengecup singkat kening Aneeta ketika melihat istrinya itu terlihat sangat khawatir. "Tidak perlu dipikirkan. Aku akan mengurusnya" Jawab Kenneth mengelus kepala Aneeta.

ZERGIO•| [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang