Z|40

67.2K 5.3K 157
                                    

Hari ini Ghea kembali masuk sekolah setelah liburan ke Bali beberapa hari yang lalu bersama Zergio dan teman-temannya.

Hari senin lalu juga merupakan hari pertama Zain masuk sekolah dan membuat heboh SMA Praba. Apalagi wajahnya yang tampan mirip Zergio, hanya saja sifat mereka memang bertolak belakang.

Oh ya, baru beberapa hari Zain sekolah, pria itu juga sudah memiliki banyak gebetan. Katanya pengen dia jadiin koleksi dulu sebelum Alina luluh. Dasar gila.

Tapi beberapa hari ini ada yang aneh bagi Ghea, Zergio tidak pernah menemuinya setelah kepulangan mereka berdua dari Rumah sakit beberapa hari yang lalu. Bahkan untuk menghubungi Ghea pun tidak pernah lagi.

Saat Ghea ke kantin bersama Dimas dan Galih, beberapa menit kemudian Zergio menyusul dan mengajak Ghea pulang. Awalnya Ghea menolak karena belum memastikan keadaan Fathur dan Arul, tapi saat Zergio melayangkan tatapan tajam padanya, Ghea jadi takut dan akhirnya ia menuruti titah Zergio untuk pulang.

Saat ini Ghea ada di kantin sekolah. Ia sedang duduk semeja bersama Alexa, Alina, Riana dan Sasa. Sedangkan meja Antranos kali ini kosong. Sebenarnya bukan hanya bari ini, beberapa hari yang lalu juga kosong. Ghea jadi murung.

Ghea juga sesekali melihat ponselnya, tapi tidak ada satupun pesan atau panggilan dari Zergio. Apa lelaki itu bolos lagi? Tapi jika Zergio bolos pelajaran, saat jam istirahat pasti akan tetap ke kantin bersama teman-temannya.

"Kenapa Ghe?" Tanya Riana yang sedari tadi melihat gelagat Ghea.

"Hm? Oh! Ghea gapapa" Jawab Ghea berusaha terlihat biasa-biasa saja. Padahal tingkahnya itu sangat terbaca.

"Mmm.... Sasa, Ghea ikut Sasa pulangnya yah? Mau ke tempat itu lagi" Bisik Ghea pada Sasa yang memang duduk di sampingnya.

Sasa hanya tersenyum kemudian mengangguk. Sebenarnya dari kemarin-kemarin, Sasa terlihat lesu. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi. Tapi gadis itu selalu mengelak jika ditanya kenapa ia tampak lesu seperti itu.

"Kak Rafa nakal ya? Jadi Sasa murung gini?" Tanya Ghea polos dan menuduh Rafa yang bahkan tidak ada di sana.

Sasa hanya terkekeh mendengar pertanyaan Ghea. "Apaan sih Ghe? Kok bawa-bawa kak Rafa?" Celetuk Riana heran.

Ghea hanya tersenyum lucu, tapi sedetik setelahnya ia kembali murung. "Habisnya, kak Gio juga aneh sejak kemarin-kemarin. Masa setelah dari rumah sakit jenguk Fathur sama Arul waktu itu, kak Gio gak ngomong-ngomong lagi sama Ghea." Gerutu Ghea kesal, gadis itu tiba-tiba menyodorkan ponselnya ke atas meja. "Tuh kak Gio bahkan gak ada ngechat Ghea loh" Sambung gadis itu kesal yang malah terlihat sangat menggemaskan.

"Mungkin kak Gio lagi sibuk kali." Celetuk Alina mencoba menenangkan.

"Lagian, si Gio gak bakalan berani macem-macem Ghe. Gio kan bucin akut sama lo" Tambah Alexa dengan terkekeh.

"Angga juga bilang sama gue, katanya mereka lagi sibuk. Ngurus Antranos kayanya" Kata Riana ikut nimbrung.

"Ya udah kalo gitu, kita ke markas yuk pulang nanti" Ajak Ghea memelas.

"Ya jangan lah Ghe. Siapa tau mereka lagi bahas masalah penting, emang mau Gio marah?" Ucap Alexa mencoba menakuti Ghea agar gadis itu mengurungkan niatnya ke markas. Bryan memang sudah memberitahunya semalam jika ada masalah serius di Antranos, dan itu rahasia. Alexa juga tidak memaksa Bryan untuk cerita, lagipula ia tidak berhak ikut campur.

Ghea menjawabnya dengan gelengan kepalanya yang terlihat lesu dan wajahnya yang cemberut. "Kak Gio kalo marah nyeremin" Ucapnya pelan.

"Nah kan. Biarin aja lah, nanti juga Kak Gio bakal dateng lagi ke lo kalo rindu. Kan kak Gio bucinnya gak kira-kira" Celetuk Riana acuh.

ZERGIO•| [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang