Z|35

70.6K 5.5K 209
                                    

Mereka semua terlihat sangat senang begitu pesawat sudah landing. 13 orang itu membawa masing-masing koper mereka, kecuali Ghea yang dibawakan Zergio.

Oh ya, Zergio dan Ghea memang hanya membawa satu koper saja. Pakaian penting atau kebutuhan penting mereka berdua digabung di koper itu. Katanya Zergio sih, supaya gak ribet.

"Kak Gio nanti kita jalan-jalan ya? Ghea gak sabar" Rengek Ghea yang masih menggandeng lengan Zergio.

Zergio tersenyum kecil, pria itu mengelus puncuk kepala Ghea dengan sayang. "Iya" Ghea tersenyum senang.

Dua buah mobil kini ada di depan mereka. Seperti yang Zain bilang, Zergio yang akan mengurus semuanya di sini termasuk kendaraan. Zergio sudah meminta Gerald untuk menyiapkan semuanya.

Mereka juga akan tinggal di Resort pribadi keluarga Raveenzy yang memang ada banyak dibangun di kota-kota bahkan di negara-negara lain. Ya, sekaya itu keluarga Raveenzy.

Di mobil satu, diisi Zergio, Ghea, Zain, Alina, Bryan, Alexa dan dikemudikan oleh Azka. Sengaja, karena kan Azka gak ada pasangannya tuh jadi cocok lah haha. Sedangkan di kursi sampingnya diduduki oleh Zain, di bangku kedua posisinya Zergio di pinggir, Ghea di tengah dan di sebelahnya Alina sedangkan kursi belakang ditempati Bryan dan Alexa.

Di mobil yang kedua, Angga yang menyetir, di sampingnya ada Riana, kemudian di kursi kedua Rafa dan Sasa, yang paling belakang Agra dan Fano.

Soal Kinan yang adalah pacar Agra, dia tidak ikut. Entah kenapa Agra tidak mau mengajaknya, mungkin mereka sedang ada masalah. Entahlah.

Setelah hampir 30 menit dalam perjalanan, mereka akhirnya sampai di Resort milik keluarga Raveenzy yang dipenuhi dengan pepohonan lebat di sekelilingnya.

Sengaja membangun Resort di situ, karena rasanya lebih menyatu dengan alam hijau jika di tengah hutan. Yang pasti di situ juga sudah tentu aman.

Mereka semua tercengang kecuali Zergio dan Zain bersaudara. Ya iyalah, kan itu Resort milik keluarga mereka.

"Tidurnya di mana?" Tanya Ghea polos. Ia sudah benar-benar lelah sekarang. "Ghea ngantuk" Sambung Ghea yang masih menempel dengan Zergio.

Zergio mengelus pelan kepala Ghea yang menyender di lengannya, kemudian mendaratkan kecupan singkat kepalanya.

Cup

"Ayo gue anter"

Di lantai dua penuh dengan kamar yang banyak. Zergio sekamar dengan Angga, Rafa dengan Bryan, Azka dengan Agra, kemudian Fano bersama Zain. Sedangkan para perempuan, Ghea sekamar dengan Alexa dan Alina, Riana sekamar dengan Sasa.

Sebenarnya Zergio maunya sekamar dengan Ghea tadi, tapi teman-temannya menolak. Mereka bilang nanti Ghea dibuat bunting oleh Zergio. Ck!

Selain itu Ghea juga sebenarnya menolaknya, katanya ingin sekamar dengan teman-temannya. Jadilah Zergio pasrah sekamar dengan Angga saja.

Angga mendengus melihat ekspresi Zergio yang kecut. Pandangannya jatuh ke arah koper milik Zergio dan Ghea. Barang-barang mereka berdua digabung semua, jadi Ghea pasti akan sering kemari.

Angga menggedikkan bahunya acuh dan memilih keluar dari kamar. Sedangkan untuk pakaiannya sudah dia rapikan pada lemari besar yang ada di kamar itu. Lebih baik ia menemui Riana dan berbucin ria dari pada bersama Zergio yang terlihat sangat kecut.

ZERGIO•| [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang