4. Penyiksaan

5.6K 659 0
                                    

Tidak lama kemudian, seorang pria muda tiba-tiba masuk dengan mendobrak pintu kamar, membuat Jian Yi dan Jian Ye terkejut.

"Jian Yi! Kemari kau wanita jalang!"

'Dia pasti Feng Ao...' Jian Yi menatap tajam pria yang berdiri di depan pintu. 'Jian Yi asli kemungkinan besar mati karena penyiksaan semalam. Apa karena itu bintang jatuh memindahkanku ke tubuh ini?'

Jian Yi memperkirakan itu menjadi alasan dirinya gagal menjadi Yue Xha. Namun, apakah itu benar? Setiap hari pasti ada orang yang mati karena penyiksaan, tidak mungkin bintang jatuh memindahkannya hanya karena alasan seperti itu.

Jian Yi membuang isi pikirannya jauh-jauh. Sekarang bukan saatnya untuk memikirkan itu, ada masalah lain yang harus dia hadapi sekarang.

"Wanita jalang! Beraninya kau menatapku seperti itu!" Feng Ao berdecak kesal, dia berjalan menuju ke arah Jian Yi sekarang.

"Tuan muda! Tuan muda! Tolong jangan pukul Jian Yi lagi!" Jian Ye dengan panik segera memohon sambil memeluk kaki Feng Ao, berharap Feng Ao bisa memberikan sedikit belas kasih.

"Wanita bau tanah sepertimu semakin tidak tahu diri saja." Feng Ao menendang Jian Ye hingga terpental, darah Jian Yi seketika mendidih menyaksikan adegan tersebut.

"Dasar sialan! Berani-beraninya kau!" Jian Yi melayangkan tamparan, Feng Ao menahannya sambil tersenyum sinis.

"Dibiarkan hidup lebih lama ternyata kau semakin kurang ajar." Feng Ao melototi Jian Yi yang masih berusaha keras melakukan perlawanan. "Jika bukan karena ayah, mungkin aku sudah membunuhmu semalam, wanita jalang!"

Feng Ao mendaratkan tamparan keras pada Jian Yi. Seketika kepala Jian Yi terasa pusing, airmatanya langsung mengalir deras, dia tidak bisa menahan rasa sakit yang muncul. Ini adalah pertama kalinya dia diperlakukan kasar seperti itu, ayahnya saja tidak pernah melakukannya. Hanya satu tamparan saja sudah membuat Jian Yi ketakutan sampai gemetar, Jian Yi tidak bisa membayangkan lagi bagaimana Jian Yi asli bisa bertahan akan penyiksaan semalam.

"Tuan muda! Aku mohon... jangan pukul Jian Yi lagi." Jian Ye sungguh tidak kuat menahan perih melihat anaknya dikasari tepat di depan matanya. Meskipun sakit karena barusan ditendang secara keras oleh Feng Ao, Jian Ye bangkit dan kembali memeluk kaki Feng Ao. Dia kembali memohon sambil menangis. "Pukuli aku saja, Tuan Muda. Tolong... jangan Jian Yi lagi...."

"I-ibu..." Jian Yi tidak ingin melihat Jian Ye dipukuli, tetapi rasa takut telah membuatnya kehilangan kata-kata. Dia hanya bisa gemetaran sambil memegang wajahnya yang masih terasa sakit dan melihat ibunya memohon dengan menyedihkan.

Feng Ao tiba-tiba tersenyum lebar, dia mulai berpikir jika menyiksa Jian Ye mungkin akan membuat Jian Yi semakin hancur. "Baiklah kalau begitu, aku akan mengabulkan keinginanmu wanita tua!"

Feng Ao menendang wajah Jian Ye hingga jatuh terseret di lantai. Mata Jian Yi membesar, hatinya benar-benar hancur menyaksikan adegan tersebut. "IBU!"

Rasa takut Jian Yi seketika menghilang, amarahnya pada Feng Ao membuatnya kehilangan akal dan langsung menyerang membabi buta.

Tentu pukulan wanita biasa tidak akan bisa mengenai Feng Ao, Feng Ao tertawa puas melihat Jian Yi menggila seperti sekarang.

"Jalang! Kau pikir itu bisa mengenaiku?" Feng Ao memukul perut Jian Yi hingga wanita itu muntah darah dan jatuh.

Jian Yi merasa hampir mati terkena pukulan Feng Ao, itu bahkan jauh lebih sakit daripada sebelumnya.

'Si-sialan...' Jian Yi menatap Feng Ao dengan marah.

Feng Ao tersenyum lebar, tidak menyangka ini akan terasa begitu menyenangkan.

The Legend of Jian YiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang