14. Perpustakaan Sekte Daun 2

3.1K 441 2
                                    

Jian Yi menggeser telunjuknya dengan lincah, matanya bergerak cepat setelah membaca nama yang terdapat pada setiap kitab.

Setiap buku yang tersusun memiliki 5 kitab sama yang berjejer rapi. Ini memudahkan Jian Yi untuk mencari tetapi setelah memeriksa dari bagian atas hingga bagian bawah rak, dia tidak menemukan kitab yang diinginkan.

Jian Yi bepindah ke rak sebelah yang hanya berjarak belasan langkah dari tempat sebelumnya.

Beberapa pemuda mulai kehilangan fokus ketika berada di dekat Jian Yi. Awalnya begitu, tetapi beberapa saat kemudian salah satu pemuda paling dekat dengan wanita itu merasa ada yang tidak beres dengan hidungnya. Ada bau tidak sedap dan itu benar-benar berasal dari Jian Yi. Pemuda itu segera menutup hidung dan menjauh. "Hoek!"

Pemuda lainnya merasa heran. Bukankah seharusnya berada di dekat wanita cantik akan terasa menyenangkan? Entahlah. Dia bingung dengan pemuda itu tetapi ketika Jian Yi tiba di sampingnya dia baru merasakan hal serupa. "Hoek!"

Melihat dua pemuda menjauh sambil menutup hidung ketika berada di dekatnya, Jian Yi mengerutkan dahi. Sejenak dia mencium aroma tubuhnya. Memang sedikit bau. Mungkin ini karena sebelumnya dia terjatuh ke dasar danau dan ketika Tian Iu membantunya keluar dari danau, siluman itu hanya sedikit mengeringkan pakaiannya.

Bau ini disebabkan pakaian setengah kering serta air dari Danau Embun yang terkenal busuk.

Padahal ini biasa saja dan Jian Yi merasa tidak aneh. Bau seperti ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirinya di dunia nyata yang bahkan pernah tidak mandi selama berhari-hari.

Anehnya satu. Penjaga perpustakaan tadi sempat memeriksa nadinya dan tidak menunjukkan ekspresi tidak nyaman seperti dua pemuda barusan. Berarti ada kemungkinan pria tua itu satu aliran dengannya.

Waktu telah berlalu sepuluh menit dan Jian Yi masih belum menemukan kitab yang dia inginkan.

Jian Yi berpindah lagi ke rak berjejer di depan. Banyak orang menjauh ketika Jian Yi tiba. Tapi ini bagus bagi Jian Yi. Dengan begini dia akan lebih bebas mencari kitab.

Akhirnya ketemu juga. Jian Yi tersenyum lebar dan mengambil kitab berwarna kuning penuh debu yang terletak pada bagian tengah rak.

Ukuran lilin sudah setengah lebih pendek dari sebelumnya. Itu mengartikan bahwa waktu telah terbuang sebanyak lima belas menit untuk mencari kitab ini.

Tian Iu menghela napas. Lima belas menit tersisa bukanlah waktu yang cukup untuk menyalin kitab bela diri. Dan yang membuat siluman ini tidak habis pikir adalah kitab yang dicari Jian Yi ternyata bukan kitab yang mengajarkan bela diri, melainkan salah satu kitab sampah yang hanya akan dipelajari oleh kalangan wanita.

Memasak Edisi Khusus

Melihat nama yang tertera pada kitab saja sudah membuat Tian Iu muak. 'Sebenarnya apa yang kau lakukan? Apa kau benar-benar ingin memperkuat diri dengan kitab seperti itu?'

'Sudah, diam saja.'

Tidak ada banyak waktu tersisa, Jian Yi cepat-cepat menyalin isi kitab.

Untungnya, Kitab Memasak Edisi Khusus tidak mengajarkan cara memasak tetapi hanya terdapat belasan resep berkualitas yang dapat membuat orang yang melihat hidangan itu akan tergiur. Bisa dibilang ini adalah kitab paling tipis dibanding kitab lain yang terdapat pada lantai dua perpustakaan.

Jian Yi sebenarnya hanya akan mencari satu kitab di sini. Kitab itu terdapat pada lantai satu.

Semula Jian Yi berniat akan menghabiskan waktu satu jam untuk mencari kitab itu di lantai satu.

Namun, dalam perjalanan menuju perpustakaan, dia teringat dengan jumlah tabungan Jian Yi asli yang hanya terdapat 12.350 Gon.

Jian yi bukanlah karakter utama novel ini yang dari awal sudah ditakdirkan hidup mewah dan hanya berfokus pada pelatihan bela diri.

Jian Yi harus memulai banyak hal dari awal. Tidak hanya berfokus untuk memperkuat diri, tetapi juga harus memperkaya diri.

Ini adalah tantangan ganda baginya. Memang sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa. Jian Yi tidak merasa tertekan, justru sebaliknya dia sangat menikmati ini.

Meskipun ke depannya dia akan melalui banyak rintangan yang akan membuatnya kehilangan arah hingga ingin menyerah, Jian Yi menanamkan ini dalam pikirannya agar semangat dalam dirinya tidak pudar.

‘Ketika aku berhasil mencapai puncak dari segi kekuatan serta finansial, aku akan mendapatkan kepuasan tertinggi yang bahkan tidak pernah kuraih dalam dunia nyata,’ batin Jian Yi sembari senyum.

The Legend of Jian YiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang