12. Siluman Singa Putih 2

3.6K 460 0
                                    

Berani-beraninya kau mempermainkan puncak dari para siluman seperti ini!

Tian Iu menggerutu sepanjang perjalanan, masih kesal pada Jian Yi yang telah memperlakukannya seperti hewan peliharaan.

‘Maaf, Tian Iu. Aku tidak akan mengulanginya.’ Jian Yi ingin tertawa melihat wajah kesal Tian Iu. Itu terlihat lucu sehingga dia memiliki perasaan ingin melempar Tian Iu lagi tetapi takut siluman itu semakin marah.

Melihat ekspresi Jian Yi seakan menahan tawa, Tian Iu tidak bisa lagi menahan kesabaran.

Dia sengaja menyerap energi tubuh Jian Yi dan menggunakannya untuk hal tidak berguna, menggerakkan kantung kecil tempat menyimpan uang yang bergelantung di pinggang Jian Yi.

Semakin berat benda yang digerakkan Tian Iu, maka akan menggunakan energi yang lebih besa. Jian Yi jatuh berlutut dengan tubuh lemas.

“Hei! Jangan lakukan ini lagi!”

Minta maaf yang benar padaku.

“Baiklah. Aku minta maaf, Tian Iu.”

Kantung pada pinggang Jian Yi bergerak semakin lincah, membuat Jian Yi kehilangan seluruh tenaga dan jatuh mencium tanah.

"Apa yang kau lakukan?! Aku kan sudah minta maaf!"

Kata-katamu terdengar tidak tulus.

“Aku sudah—”

Tidak hanya kehilangan tenaga, napasnya mulai terasa semakin berat. Untuk teriak saja sudah sulit bagi Jian Yi sekarang.

“Aku minta maaf, Tian Iu... Aku tidak akan pernah mengulanginya lagi.”

Masih kurang.

“Apa lagi...”

Itu masih terdengar tidak tulus. Dan kau lupa menambahkan puncak dari para siluman.

Jian Yi menghela napas, dengan nada lemas dia berkata, “Maafkan hamba, puncak dari para siluman. Tidak akan hamba ulangi kesalahan ini.”

Bagus.’ Tian Iu akhirnya puas.

Jian Yi bangkit dengan wajah kesal, dia menepuk-nepuk debu yang bertebaran pada sekitar bajunya. Rasanya sangat lelah karena Tian Iu menggunakan energi tubuhnya terlalu banyak.

Tian Iu kembali menjadi cahaya putih kecil sebelum masuk ke dalam tubuh Jian Yi, memugarkan kembali kondisi wanita itu.

“Kau baik juga ternyata.”

Jangan salah paham. Aku melakukan ini karena takut kau pingsan sekarang.’ Tian Iu keluar dari tubuh Jian Yi dan kembali ke wujud singa kecil. ‘Dan aku bisa memulihkan kondisimu saat ini karena kau masih lemah sehingga tidak memerlukan banyak kekuatan.

“Terima ka—”

Tidak perlu.’ Tian Iu menyela, ‘Dan satu lagi. Aku yakin orang sepertimu tahu telepati tidak harus dijawab dengan bicara di depan umum. Sudah banyak orang menganggapmu gila karena kau terlihat bicara sendiri daritadi.

Di dunia nyata Jian Yi bukanlah tipe orang yang terlalu mempedulikan lingkungan sekitarnya. Jika sudah hanyut dalam dunianya, dia tidak akan menyadari apapun yang terjadi pada sekelilingnya.

Peringatan Tian Iu barusan membuatnya sadar penduduk sekte sudah menilainya tidak waras.

Jian Yi menjelajahkan pandangan kesekitar. Ada yang menatapnya dengan iba, ada juga yang menghela napas panjang setelah bertatapan dengannya.

Wajah Jian Yi memerah, dia lekas mempercepat langkah meninggalkan keramaian.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, Jian Yi sampai ke tempat tujuannya. Sebuah perpustakaan yang tidak begitu besar. Ini adalah perpustakaan Sekte Daun, tempat kitab-kitab ilmu berada.

‘Hm... aku tidak menyangka kau benar-benar pergi ke tempat ini sekarang.’

‘Kan sudah kubilang, aku ingin cari kitab.’

‘Apa tidak sebaiknya kau memiliki tenaga dalam terlebih dahulu sebelum ke sini?’

Sudah selama ribuan tahun Tian Iu berkelana dalam bentuk roh. Hampir semua tempat di dunia telah dia telusuri bahkan sampai mengenai sistem kerja manusia saja telah dia pahami. Andai saja Jian Yi seorang Pendekar Perunggu, dia akan diberi waktu satu hari untuk meminjam kitab, tetapi tanpa tenaga dalam seperti sekarang, Jian Yi hanya akan diberi waktu selama satu jam untuk menyalin kitab.

Jian Yi tersenyum tipis. Memang benar apa yang dikatakan Tian Iu, seharusnya dia tidak ke sini sekarang. Namun dia tidak khawatir karena telah mempersiapkan segalanya. ‘Tidak. Aku rasa itu tidak perlu.’

The Legend of Jian YiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang