9. Danau Embun

3.9K 543 0
                                    

Andai Danau Embun hanya danau biasa, Jian Yi bisa saja berenang memetik Teratai Awan tanpa memerlukan bantuan alat.

Namun, Jian Yi tidak bisa melakukannya. Kadar dingin pada danau itu bisa membuatnya mati dalam keadaan beku.

Tanpa tenaga dalam serta fisik yang lemah.

Apa yang bisa dia lakukan?

Berbeda dengan pengurus sekte, Pendekar Perak adalah pendekar terlemah diantara mereka.

Selain memiliki fisik kuat, mereka juga terlatih, suhu dingin pada Danau Embun bukanlah sebuah masalah bagi mereka.

Jian Yi menghela napas.

Matahari semakin terik. Jian Yi berencana meninggalkan Danau Embun, masih ada yang harus dia lakukan sekarang untuk memperkuat diri.

“Eh?”

Nasib sial kembali menimpa Jian Yi. Tidak hanya ditakdirkan menjadi budak pada novel ini, sekarang dia terpeleset jatuh ke dasar danau.

Mereka yang ada di Danau Embun terkejut dan ingin menyelamatkan wanita malang itu. Namun, sayangnya beberapa orang dari mereka hanyalah Pendekar Perunggu, sisanya penduduk biasa.

Tidak ada seorangpun dari mereka yang bisa menahan suhu dingin Danau Embun. Tidak ada yang ingin mati di sini.

Danau Embun benar-benar mengerikan. Jian Yi seakan kehilangan kemampuan renangnya karena rasa dingin yang tidak bisa lagi dijelaskan dengan kata-kata.

Jian Yi merasa tubuhnya semakin lemah. Tenggelam semakin dalam.

‘Bintang sialan… kau mempermainkanku.’

Jian Yi mengumpat sang bintang yang membawanya ke dalam dunia penderitaan sejak awal. Dia menyesali permohonannya pada bintang jatuh waktu itu.

Kesadaran Jian Yi semakin lemah.

Dengan pandangan hampir kabur, Jian Yi sekilas melihat satu cahaya putih seukuran ibu jari mendekat.

‘Manusia, kau bisa melihatku?’

Jian Yi mendengar kata-kata itu dalam kepalanya.

‘Kau...’ Jian Yi terkejut cahaya itu memiliki kemampuan telepati.

‘Aku akan menyelamatkanmu, sebagai balasan kau harus membantuku.’

Di dalam novel tidak pernah diceritakan mengenai keberadaan cahaya kecil itu dalam Danau Embun. Tetapi bukan berarti Jian Yi tidak mengetahui identitas cahaya tersebut.

‘Baik. Tolong selamatkan aku.’ Jian Yi menerima tawaran itu tanpa ragu-ragu.

Cahaya itu masuk ke dalam tubuh Jian Yi. Seketika seluruh tubuh Jian Yi terasa hangat, kesadarannya mulai kembali.

Jian Yi segera berenang dan naik ke atas permukaan.

Semua orang kaget. Sebelumnya mereka mengira wanita itu sudah mati tenggelam.

“He-Hei… wanita itu masih hidup.” Seorang Pendekar Perunggu terkejut melihat Jian Yi masih hidup.

“Jangan-jangan dia seorang Pendekar Perak…” Pria paruh baya di sampingnya berkata.

“Apa kau serius? Dia tidak terlihat seperti itu.” Pendekar itu meragukan perkataan pria paruh baya.

“Kita tidak bisa menilai orang dari penampilan.”

Tidak hanya mereka, penduduk lain juga berasumsi sesuai dengan apa yang terpikirkan masing-masing.

“Apa yang kalian lihat?! Pergi sana!”

Jian Yi kesal dirinya menjadi pusat perhatian.

Dia hampir mati dan tidak ada yang menolong tadi, sekarang mereka malah membicarakan tentang dirinya.

Mereka semua membubarkan diri setelah diusir Jian Yi.

‘Hahaha! Manusia tidak pernah berubah daridulu.’ Cahaya kecil yang baru keluar dari tubuhnya, berkata demikian.

Jian Yi memahami perkataan cahaya tersebut. Bahkan di dunia nyata terdapat banyak manusia seperti itu.

Jika tidak ada cahaya kecil ini, kehidupan Jian Yi sudah berakhir.

“Terima kasih.”

‘Aku pikir kata pertama yang akan kau ucapkan setelah terbebas dari maut adalah menanyakan identitasku.’

Jian Yi tersenyum tipis. “Kau roh siluman, bukan?”

The Legend of Jian YiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang