43. Nathan Cemburu

627 42 1
                                    

Happy reading
Sorry for typo

*

*

*

*

Bell istirahat pertama berbunyi membuat seluruh siswa bernapas lega. Akhirnya mereka bisa mengistirahatkan otak mereka sejenak dari pembelajaran yang menguras pikiran.

"Akhirnya bell nya berbunyi juga. Lama-lama kepala gue botak gara-gara harus pantengin pelajaran matematika tiga jam pembelajaran." keluh Jessica, gadis itu meraih air botol mineral di laci mejanya. Ia meneguknya hingga tersisa setengah.

Jessica menatap kesal ke arah Chacha karena gadis itu tak memperdulikan omongannya. "Cha please deh!! kalo gue ngomong didengerin dong. Sakit tahu hati gue lo abaikan." Chacha yang sejak tadi fokus ke layar ponselnya menoleh dan hanya cengengesan dihadapan Jessica.

"Uuuuu tayang tayang tayang Jessica ngambek." Jessica menepis tangan Chacha yang sedang mencubit pipinya. "Sorry Jess gue lagi balas pesan Nathan." Jessica mendengus kesal mendengarnya. Dasar bucin, ia saja tak seromantis itu. Jadi pengen. Ehh.

"Beb kuuu kantin yukk..." Angel menghampiri mereka berdua setelah menyelesaikan catatannya.

"Kuy lah." ucap mereka berdua. Tapi sebelum itu Chacha mengambil sesuatu di laci meja kemudian membawanya ke kantin.

"Tumben Cha lo bawa bekal." Angel melirik kotak bekal yang ada di tangan Chacha.

"Bukan buat gue, ini buat Nathan katanya dia bosan makanan kantin."

"Buat lo juga kali, gue nggak percaya lo nggak bantuin Nathan makan bekal yang lo bawa." celetuk Jessica.

Chacha terkekeh mendengar ucapan Jessica, ia langsung menyenggol pelan lengan Jessica. "Lo emang best priend gue. Tahu aja kalo gue bakal ikut makan juga." Angel dan Jessica hanya mencibir kelakuan Chacha yang sedikit alay.

"Itung-itung biar hemat pengeluaran. Gue mau tabung duit gue buat beli album BTS." membayangkannya saja membuat Chacha tersenyum seperti orang gila. Mereka berdua tahu betul bahwa bunda Karin tak akan memberi uang sepeserpun jika uang itu Chacha gunakan beli album. Makanya Chacha sedikit demi sedikit menabung uangnya buat membeli album sang idola.

Suasana kantin begitu ramai seperti pasar. Mereka bertiga menghampiri seseorang yang sedang melambaikan tangan ke arah mereka.

Chacha menghampiri Nathan yang sedang duduk membelakanginya. "Taraaaa aku bawain bekal buat kamu." Chacha memperlihatkan kotak bekal tepat di depan wajah Nathan membuat laki-laki itu sedikit terkejut.

Nathan mengambil kotak bekal itu dengan semangat. "Terimakasih sayang." Chacha hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Aku harap kamu menyukainya."

"Hmmm aku akan memakannya dengan sepenuh hati." Nathan mulai membuka kotak bekal yang dibawa Chacha. Ia tersenyum lebar saat tahu Chacha memasak ayam kecap makanan kesukaannya setelah rendang. Nathan mulai mencicipinya, senyum laki-laki itu tak pernah luntur.

"Persis masakan mommy." Nathan memakannya begitu lahap membuat Chacha merasa sangat senang.

"Tentu saja aku belajar banyak dari mommy." ucap Chacha dengan bangga.

"Ekheeem..." Key berdehem mencairkan suasana.

"Seperti biasa Nathan dan Chacha selalu menganggap kita tak ada. Atau lebih tepatnya dunia milik mereka berdua yang lain mah cuman ngontrak." cibir Dava dan membuat mereka semua mengangguk membenarkan ucapan Dava.

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang