28. Azka Serius

640 79 16
                                    

Happy reading
Sorry for typo

*

*

*

*

Kelas 12 Mia 1 lagi tenang. Hampir semua siswa sibuk menyalin tugas fisika yang belum mereka kerjakan. Teriakan dari Reno yang baru memasuki kelas membuat mereka menoleh.

Hening masih aman.

"Woi bu Uni nggak jadi masuk hari ini, kita Free sampai istirahat" pekikan dari Reno membuat seisi kelas heboh.

"Huaaaaa akhirnya gue selamat juga" teriak Key kegirangan pasalnya ia sama sekali tidak mengerjakan tugas bu Uni. Mungkin jika guru lain, Key masa bodoh karena yang pasti mereka akan di suruh keluar jika tidak mengerjakan tugas. Namun beda lagi dengan guru fisikanya, bu Uni akan membuat mereka maju untuk mengerjakan soal yang membuat otaknya down. Itulah sebabnya Davin dan kelima sahabatnya rela datang pagi hanya untuk menyalin tugas. Sebenarnya Davin tidak termasuk karena otak sudah encer cuman cecunguknya aja yang masih harus di asah otaknya.

"Kalo gue tahu bu Uni kagak masuk, ogah gue datang pagi-pagi." Dava menaruh tasnya di atas meja dan menjadikannya sebagai bantal.

"Gila nih cewek cantik banget" Azka senyum-senyum gaje di depan ponselnya yang menampilkan seorang cewek yang sedang main tik tok.

"Mana gue pengen juga liat" Key merapatkan tubuhnya dengan Azka agar bisa melihat videonya juga.

"Tapi nggak gitu juga anjeng, nggak usah rapat-rapat sana lo jauhan sama gue. Lo punya ponselkan gunain" Azka mendorong sang pelaku kemudian menggeser posisi duduk agar merepat di tembok. Key mencibir kelakuan Azka kepadanya sungguh tega dirinya. Dengan perasaan dongkol laki-laki itu pindah kebelakang pojok untuk bergabung dengan Nathan dan Davin bermain game mobile legend.

"Kekeyyyyy lo belum bayar uang kas" teriak Salsa sambil menghampiri Key yang sibuk bermain game.

"Apasih tepung Sasa ganggu abang main. Perasaan baru kemarin abang kasih kamu uang bulanan." Key kaget ketika mendengar teriakan Salsa sang bendahara, depkolektor paling sangar dan paling bisa membuat kuping laki-laki berdengung.

"Ih jyjyk gue dengarnya, cepet sini uang kas lo. Gue nggak nerima alasan lagi ya. Kemarin lo bilang katanya habis dari kantin, gue tungguin lo malah bolos." Key merogoh kantong celananya, dengan sebal ia memberikan uang ke Salsa. Dengan senang hati Salsa mengambilnya.

Salsa mengangkat satu alisnya melihat Key yang mengulurkan tangannya, "apa!!"

"Kembaliannya mana?"

"Dih kagak ada, sisa cepe juga. Gue tulis di uang kas selanjutnya aja jadi lo nanti sisa tambahin kurangnya. Lain kali lo datangin gue, cape tau gue cari lo, udah kayak monyet lari-larian." cibir Salsa. Reno, Gilang, Nathan dan Davin tertawa mendengar cibiran dari Salsa. Sedangkan Key jangan di tanya lagi kesalnya kayak gimana.

Salsa menoleh ke arah Davin yang sedang serius main game. Duh ganteng banget jodoh orang. Davin yang mengerti tatapan Salsa merogoh kantung celananya. Namun ia tak menemukan duit, laki-laki itu baru ingat dompetnya ada di tas. Salsa yang melihat Davin ingin berdiri seketika menghentikannya.

"Udah Vin, ntar aja lo bayarnya kalo udah selesai ngegame. Besok juga nggak papa" ucap Salsa kalem. Davin hanya mengangguk mengiyakan setelah itu melanjutkan bermain game. Key yang melihat itu menahan kesal. Lelucon macam apa ini.

"Woiii pilih kasih ini namanya." Key menatap kesal ke arah Salsa yang hanya menunjukkan muka watadosnya.

"Ih sante dong sama cewek. Reno liat tuh Key marah-marah gue tagih duit kas." adunya ke Reno sang ketua kelas. Reno hanya tertawa melihat wajah Key yang diliputi rasa kesal.

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang