12. Jalan Berdua

1.1K 183 26
                                    

Happy reading
Sorry for typo

*

*

*

*


Setelah memarkirkan mobilnya Nathan langsung memasuki rumahnya sambil bersiul dan memutar mutar kunci mobil yang ada di tangannya. Saat sampai di ruang keluarga Nathan berhenti dan menghampiri seseorang yang sedang duduk sambil melihat majalah.
"Siang mom" sapa Nathan sambil mencium pipi Maya.

Maya tersentak kaget karena perlakuan Nathan yang tiba-tiba. Sedangkan sang pelaku tak merasa bersalah sama sekali.

"Kamu ini masuk itu pake salam bukan memberi sapa, nggak usah ngikutin budaya barat mentang-mentang pernah tinggal di london sok-sokan niruin kam..." ucapan Maya terhenti karena sudah tidak menemukan Nathan di belakangnya melainkan sudah lari ke atas kamarnya.

"NATHAN SIAPA YANG NYURUH KAMU PERGI!!! KAMU INI MAMA BELUM SELESAI NGOMONG!!" teriak Maya sambil terus mengomel. Sedangkan Nathan langsung masuk ke kamarnya dan menguncinya agar mamanya tidak masuk dan kembali mengomelinya.

*******

Nathan memasuki kamarnya dengan senyum yang tak pernah pudar. Namun senyuman itu langsung hilang tergantikan dengan ringisan. Laki-laki itu memegang dadanya begitu ia merasakan sesak dan nyeri secara bersamaan.

Dengan pelan ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang, memejamkan matanya menikmati sakit yang sudah sering ia rasakan. Tak lama rasa kantuk mulai menyerangnya, napas laki-laki itu mulai teratur tertidur lelap.

Laki-laki itu mengerjapkan matanya dan melirik ke arah jam weker di atas nakas. Ternyata ia tertidur sampai sore. Dengan lesu ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Nathan keluar dengan keadaan yang lebih fresh dengan balutan baju kaos dan celana selutut melekat di tubuhnya.

Ia memandang beberapa pil obat di tangannya, dengan terpaksa ia meminumnya. Ia tak ingin sakitnya kambuh saat bersama Chacha, takut gadis itu tahu kalau ia penyakitan.

Setelah meminumnya, Nathan beranjak keluar dari kamarnya menjemput seorang gadis yang sudah menunggunya.

********

Chacha memandang senang pemandangan di depannya. Tapi setelah itu Chacha langsung cemberut setelah mengingat pasar malam adalah tempat yang terakhir ia datangi bersama Davin. Katakan saja Chacha belum move on aduh maklumlah namanya juga masih Cinta.

Sedangkan Nathan yang menyadari perubahan raut wajah Chacha langsung berhenti dan menarik Chacha duduk di salah satu bangku yang memang di sediakan buat pengunjung.

"Kenapa? Lo nggak suka ya gue ajak ke sini?" Tanya Nathan.

"Ya bukan gitu, masalahnya tempat ini ada hubungannya dengan Davin, di sini gue sama Davin terakhir kalinya jalan" ucap Chacha sambil menundukkan kepalanya.

Nathan mengacak rambut Chacha sambil tersenyum. "Yaudah kita cari tempat lain aja gimana?"

Chacha mengangkat kepalanya dan menatap Nathan dengan perasaan bersalah "Maaf"

"Nggak papa," Nathan menggandeng tangan Chacha untuk kembali ke parkiran tapi langkahnya terhenti saat karena Chacha tidak bergerak sama sekali di tempat. "Kenapa?"

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang