Happy reading
Sorry for typo*
*
*
*
"Cha tegang amat muka lo" perempuan itu menghiraukan ucapan Jessica. Ia lagi tak mood untuk bercanda. Mereka tiba di depan pintu ruangan Nathan. Hal yang pertama kali mereka lihat ketika memasuki ruangan adalah di mana Nathan sedang disuap oleh seorang perempuan. Nathan yang menyadari pintu terbuka menoleh dan menemukan sahabatnya beserta orang yang sangat ia rindukan."Nath minum obatnya" perempuan itu mengulurkan tangannya kehadapan Nathan. Nathan mengambil obat dengan diam dan meminumnya dengan sekali tegukan.
"Eh ada dokter cuantik. Enak ya Nath yang periksa dokter cantik" ucap Azka.
"Siang dokter" ucap Gilang dan Key dengan senyuman menggoda.
"Kalian?" Nathan menatap satu persatu sahabatnya meminta penjelasan namun yang ia dapat hanya gelengan dari mereka.
"Jadi ini rumah keluarga lo di Bandung" cibir Chacha. Pandangan Nathan tertuju ke Davin yang sedang memapah Chacha.
"Bukan gitu Cha, cuman itu pas gue pulang, badan gue langsung meriang. Karena mommy orangnya panikan langsung dibawa ke rumah sakit eh gue kira cuman tes suhu aja ternyata disuruh nginap sama dokter cantik disebelah gue" pandangan Chacha beralih ke seorang perempuan yang sedang memperbaiki infus Nathan. Entah kenapa mendengar Nathan memuji perempuan itu membuat hatinya sedikit nyeri.
"Kaki lo kenapa"
"Tapi setidaknya pesan dari gue juga lo balas," Chacha mengalihkan pertanyaan. Gadis itu sudah berada di hadapan Nathan dengan berpegangan di besi brangkar Nathan. Davin sudah menawarkan untuk membantunya tapi gadis itu menolak. Alhasil Davin menghampiri yang lainnya di sofa.
"Kaki lo kenapa Cha?"
"Jawab dulu pertanyaan gue"
Nathan menghela napas "Hp gue disita sama Chelsea" jadi dokter itu namanya Chelsea. Emang dia siapa sih lengket banget sama Nathan. Ada perasaan kesal dan cemburu mendengar dokter itu posesif kepada Nathan.
"Sekarang jawab pertanyaan gue. Kaki lo kenapa?"
"Sakit" Nathan menatap Chacha seolah tak puas dengan jawabannya. "Tadi gue jatuh," Nathan menggeser tubuhnya kemudian menyuruh Chacha untuk duduk di sampingnya. Sedangkan sahabatnya yang lain duduk di sofa sambil memakan cemilan yang tadi sempat mereka beli.
"Cha kenalin ini Chelsea dokter gue"
"Chacha" Chacha mengulurkan tangannya ke arah Chelsea yang langsung di jabat oleh Chelsea.
"Chelsea" balasnya dengan senyuman.
"Karena sahabat kamu udah di sini, aku pulang ya. Cepat sembuh" Sebenarnya tadi Chelsea sudah pulang namun ia mendapat telfon dari mommy Maya bahwa jantung Nathan kembali kumat. Karena khawatir ia langsung menuju rumah sakit. Chelsea berjalan ke arah sofa untuk mengambil tasnya dan sekalian pamit ke teman-teman Nathan juga.
"Sorry ya Chel, harusnya kamu udah istirahat di apartemen, karena aku......"
"Apaan sih Nath, ini udah tugas aku sebagai dokter mu. Jika ada apa-apa jangan sungkan menelepon. Karena hari ini aku nggak ada shift malam."
"Aku duluan ya" ucap Chelsea yang dibalas mereka dengan anggukan.
"Chel mau aku antar nggak" ucap Azka sambil melirik ke arah Jessica. Chelsea yang mengerti hanya tersenyum melihat tingkah Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIEL (COMPLETED)
Teen FictionSUDAH DI REVISI!! "Gue nggak pernah takut ketika kematian menjemput gue, Cha." Chacha mendongak menatap Nathan. "Karena gue berfikir bahwa satu-satunya yang takut mati adalah mereka yang serakah dalam hidup." Nathan menunduk dan menatap Chacha den...