26. Cemburu

782 87 18
                                    

Happy reading
Sorry for typo

*

*

*

*


Nathan memasuki kelasnya dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya. Akhirnya ia bisa masuk sekolah kembali setelah dua hari berdiam diri di kamar bak induk ayam yang sedang mengerami telurnya.

"Yo ma men akhirnya lo datang juga." celetuk Key saat melihat Nathan yang memasuki kelas.

"Setelah dua hari terkurung akhirnya gue bisa keluar" ucap Nathan. Dava yang sedang menyalin tugas cuman melirik ke arah Nathan. Lebay satu kata buat sepupunya.

"Assalamualaikum, kembarannya Manu Rios is backkkkk" teriak seseorang dibalik pintu siapa lagi kalo bukan Azka. Laki-laki itu memasuki kelas dengan cengiran yang tak pernah lepas dari bibirnya. Namun baru beberapa detik cengiran itu terganti dengan kening mengkerut tanda ia sedang berpikir.

"Astaga gue belum ngerjain tugas MATEMATIKA!!!" teriak Azka ketika melihat Key yang sedang sibuk menulis di sampingnya.

"Anying woi telinga gue" teriak Key pasalnya Azka teriak tepat di telinganya.

"Udah nggak usah kerjain kita bolos aja," mereka semua menatap ke arah Nathan dengan kepala menggeleng dan menganga.

"Astagfirullah kamu ini berdosa banget. Orang tua kita biayain kita sekolah mahal-mahal buat bisa jadi orang yang sukses. Yang bisa berbakti kepada bangsa dan negara." sahut Dava dengan serius. Mereka langsung melongo mendengar ucapan Dava. Setan apa yang sedang merasuki tubuh sahabatnya. Mereka saling melirik satu sama lain dan kemudian mengangguk. Dava yang berada di antara mereka bingung melihatnya.

"Key cepat pegang dia, kita keluarin setan di dalam tubuhnya" Key memegang tangan Dava sedangkan Nathan memegang kepala Dava sambil mengucapkan mantranya.

"Air" Azka dengan cepat memberikan air yang bewarna orange ke Nathan yang langsung dimasukkan kedalam mulutnya. Sedangkan Dava perasaannya mulai was-was melihat Nathan memasukkan air kedalam mulutnya. Dengan sekuat tenaga ia memberontak namun nihil karena Azka dan Key memegang kedua tangannya.

"Anjir setannya kuat juga" ucap Azka.

"Woi gue nggak kesurupan, lepasin gue" teriak Dava. Nathan menatap Dava dengan serius dengan es jeruk yang berada di mulutnya. Dava pasrah. Ia menutup matanya. Rasanya tak sanggup melihat semua ini.

"Ahh seger banget" Dava membuka matanya melihat Nathan yang sedang meminum es jeruk di tangannya. Sedangkan kedua sahabatnya tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Dava.

"Odading mang oleh rasanya anjim banget" tiba-tiba Gilang datang dengan memperkenalkan makanan yang ada di tangannya.

"Lo kalo nggak niat berbagi nggak usah pamer" sahut Nathan. Pasalnya Gilang hanya membawa sebiji nugget itupun sisa setengah.

"Gue ditawarin sama adek kelas. Karena sungkan gue ambillah." ucap Gilang sambil mengambil es jeruk dari tangan Nathan.

"Ditawarin atau nyomot!!" sahut Dava. Gilang hanya cengengesan mendengar ucapan Dava.

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang