Happy reading
Sorry for typo*
*
*
*
Nathan memberhentikan mobilnya di parkiran supermarket untuk membeli beberapa cemilan. Mereka berdua langsung turun dan masuk ke dalam supermarket. Nathan mengambil troli dan mengikuti Chacha dari belakang."Nath ambilin yang itu dong," tunjuk Chacha ke arah snack yang berada di rak paling atas. Tanpa kata Nathan mengambilnya dan menaruhnya di troli.
"Cha laper,"
"Ya terus," Chacha melirik ke arah Nathan yang sedang menatapnya kesal. Sedangkan Chacha hanya terkekeh melihat tingkah Nathan yang sedang merajuk.
"Mau makan apa," tanya Chacha lembut.
"Spaghetti kayaknya enak deh," ucap Nathan sembari berpikir. Chacha hanya mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju rak yang terdapat spaghetti dan saos spaghetti. Chacha juga mengambil satu bungkus sosis sebagai pelengkap. Namun matanya langsung berbinar saat matanya menatap es krim di samping lemari pendingin seafood.
"Kamu lagi haid sayang, makan es krimnya nanti aja ya," tiba-tiba Nathan datang dari arah belakang dan mengusap lembut kepala Chacha. Gadis itu menghela napas kemudian mengangguk pelan. Biar bagaimanapun ia harus nurut karena itu semua untuk kebaikannya sendiri. Perutnya akan sakit jika makan terlalu banyak es krim ketika ia sedang haid.
Chacha melangkahkan kakinya menuju rak pembalut namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Nathan.
"Aku udah ambil," tunjuk Nathan menggunakan dagunya ke arah pembalut yang ia ambil. Wajah Chacha memerah malu apalagi di samping mereka terdapat ibu-ibu yang sedang mengambil beberapa bungkus seafood.
"Kamu kok nggak bilang, kan aku bisa ambil sendiri Nath,"
"Tadi kamu sibuk milih seafood. Biar cepet selesai juga belanja nya." Chacha hanya mengangguk kemudian mereka berjalan ke arah kasir untuk membayar belanjaan mereka.
Nathan menaruh belanjaan mereka di bagasi mobil kemudian melajukan mobilnya meninggalkan area supermarket.
Mobil Nathan memasuki pekarangan rumah Chacha, laki-laki itu kemudian mengambil belanjaan mereka kemudian menyusul Chacha yang sudah di ambang pintu.
"Bi bunda mana," tanya Chacha pasalnya sebelum masuk ia melihat mobil bundanya terparkir namun saat masuk gadis itu tak menemukan bundanya sama sekali.
"Ibu pergi keluar kota nemenin ayahnya non. Tadi juga ibu sudah telfon non tapi hp non tidak aktif. Jadi ibu cuman nitip pesannya di saya." jelas mba Sana.
"Oh gitu ya mba. Trus bunda di sana berapa hari?"
"Kata ibu tadi cuman empat hari non," Chacha hanya mengangguk setelah mengucapkan terimakasih Chacha menghampiri Nathan yang sedang berada di dapur memasukkan minuman dingin ke dalam kulkas.
"Lagi apa hayo," Chacha mengambil salah satu minuman dingin dan meneguknya. Kemudian mengeluarkan bahan-bahan yang tadi mereka beli untuk di olah.
Chacha menghentikan kegiatan memotong sosis saat sepasang tangan melingkar di perutnya. Tanpa menoleh pun Chacha sudah tahu, salah satu kebiasaan Nathan semenjak mereka pacaran.
"Mau aku tambahin udang nggak?"
"Boleh, nggak usah ditambahin bakso kalo ada udangnya." Chacha mengangguk kemudian mengambil beberapa udang, karena udangnya besar-besar Chacha memotongnya menjadi dua bagian.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIEL (COMPLETED)
Teen FictionSUDAH DI REVISI!! "Gue nggak pernah takut ketika kematian menjemput gue, Cha." Chacha mendongak menatap Nathan. "Karena gue berfikir bahwa satu-satunya yang takut mati adalah mereka yang serakah dalam hidup." Nathan menunduk dan menatap Chacha den...