32. Puncak

530 49 12
                                    

Happy reading.
Sorry for typo.

*

*

*

*


Hari ini mereka semua di rumah Nathan. Mereka sedang merencanakan liburan. Karena hari libur telah tiba akhirnya mereka memutuskan ke rumah Nathan untuk membahas liburan mereka.

"Oi makanan tiba!!!!" Angel dan Dava tiba dengan membawa beberapa makanan yang sempat mereka pesan. Tak afdol rasanya jika tak ada makanan. Mereka semua mengambil makanan yang mereka sukai.

"Ihhh Key ini tuh punya gue" Chacha merampas seblak Key dari tangannya dan menyembunyikan seblak itu di balik punggungnya.

"Tapi yang ngambil duluan kan gue maimunah. Balikin nggak" Key berusaha merebut apa yang berhak menjadi miliknya.

"Tapi kan gue yang liat duluan!!!" Chacha merapatkan badannya ke Nathan dan berusaha menjaga makanannya.

"Cari kesempitan dalam kesempatan lo Cha," celetuk Gilang sambil menikmati makanan dihadapannya. Gilang mah nggak milih-milih yang penting makanannya enak dan mengenyangkan. Chacha mencibir mendengar ucapan Gilang, ia kemudian menyimpan seblak itu karena kesal dan meraih ayam geprek dihadapannya.

"Makan tuh seblak. Gue do'ain lo sakit perut."

"Dasar cewek, mulutnya asal nyablak." dengus Key tapi tetap mengambil seblak dihadapannya.

"Lo juga Dav, bukannya kita semua pesan seblak ya? Trus kok yang kalian bawa cuman empat." kata Key sambil memakan seblak dihadapannya tanpa menghiraukan tatapan tajam Chacha.

"Karena cuman itu yang tersisa. Bersyukur kita masih dapat daripada kagak ada sama sekali." ucap Angel yang diangguki Dava.

"Kagak ada syukur-syukur nya lo pada."

"Nggak usah pada ribut, mereka berdua juga beli yang lain," Davin menyantap gado-gado dihadapannya.

Nathan meletakkan seblak dihadapan Chacha tak lupa dengan sebotol air. "Nih makan," Chacha menatap Nathan. "Gue nggak bisa makan yang pedes." Nathan meraih nasi padang dihadapannya dan menyantapnya.

"Trus tadi kenapa ambil seblak kalo nggak bisa makan yang pedes," Chacha mulai menyantap makanannya. Nathan yang melihat Chacha kesusahan makan karena rambutnya yang menghalangi laki-laki itupun menyatukan rambut Chacha kemudian mengikatnya menjadi satu.

"Itu buat lo" singkat namun cukup membuat jantungnya berdetak kencang.

"Awww Ayah sosweet deh sama bunda" celetuk Key.

"Uhukk uhuk gue phobia ngeliat yang uwu-uwu." pekik Jessica.

"Heleh trus yang lo lakuin sama Azka itu apa? Suap-suapan padahal punya tangan sendiri, idih alay banget" Gilang mempraktekkan seolah-olah ia pengen muntah.

"Bilang aja lo iri karena nggak punya pasangan yang bisa lo ajak" celetuk Azka.

"Huh sombong amat" sinis Dava sambil mengemut tulang ayam. Angel yang di sampingnya menatap jorok Dava.

"Dasar kuaci lupa kulitnya!! Dulu-dulu juga lo selalu manja sama gue. Sekarang lo ngelupain gue dan memilih si Jessica. Padahal gue yang nemenin lo dari nol. Kamu tega mas" ucap Key dramatis ditambah dengan air mata yang mengalir dikarenakan seblak yang laki-laki itu makan.

"Ku menangisssss....... Membayangkan betapa kejamnya di.ri.mu...... " Chacha menyumpal mulut Nathan dengan satu sendok nasi padang yang mebuat Nathan tersedak. "Jangan nyanyi suara lo sumbang" Chacha memberikan sebotol air buat Nathan.

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang