34. Puncak 2

568 49 2
                                    

Happy reading
Sorry for typo.

*

*

*

*

BRAKK!!!!

"Aduh bokong gue"

"Anjir bangun woi."

"Aduhh kaki gue jangan lo injak bangsat!!!"

Nathan dan Chacha menoleh ke asal suara. Seketika tawa mereka meledak melihat teman-temannya saling tindih.

"Woi kalo mau buat mesum cari tempat yang elit." kekeh Nathan. Mereka berdua turun dan menghampiri yang lainnya.

"Ini tuh semua gara-gara lo." tunjuk Gilang tepat di wajah Azka. Gilang mengusap punggungnya yang terasa nyeri akibat menanggung beban seberat gajah.

"Kok nyalahin gue. Salahin tuh semut yang genit sama gue." ucap Azka tak terima. Jika saja semut-semut itu tak genit dengan menggigit bagian paha dalamnya ini semua tak akan terjadi.

"Celana lo bau sih makanya semut-semut itu gigit lo." celetuk Angel. Azka hanya memasang wajah kesal. Enak saja celananya dikatain bau. Baru juga dua hari ia tak cuci.

"Sudah-sudah mending kita ke dalam aja. Sudah larut malam." mereka semua mengikuti perintah Davin. Mereka juga sudah lelah dan mengantuk.

"Ehm ciee yang udah nggak jomblo." wajah Chacha terasa panas mendengar ucapan dari Jessica.

"Selamat ya Cha. Jangan lupa pj ya. Ke mall juga nggak papa" Angel merangkul Chacha. Mereka semua berkumpul di ruang tamu. Rasa ngantuk mereka langsung hilang digantikan dengan suasana yang mencekam saat Davin memutar film horor.

Namun saat film sudah berjalan satu jam. Chacha tertidur sambil menyenderkan kepalanya di pundak Nathan. Karena tak tega Nathan membopong tubuh Chacha ke kamar. Laki-laki itu meletakkan tubuh Chacha ke ranjang dengan hati-hati agar tidurnya tak terusik.

Nathan berjongkok agar wajah mereka sejajar. Senyumnya tak pernah luntur. Ia mengusap pipi Chacha dengan lembut.

"Happy nice dream, by." ucap Nathan tak lupa mencium kening Chacha sekilas kemudian berlalu meninggalkan kamar.

Davin yang tak sengaja lewat, melihat perlakuan Nathan ke Chacha menyunggingkan senyum tipis kemudian berlalu untuk ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.

**********

Nathan bangun karena terusik dengan suara musik dangdut yang menggema di ruang tamu. Laki-laki itu melirik ke kanan, terkekeh melihat cara tidur Key yang memeluk Davin sedangkan yang di peluk anteng dengan tidur gaya coolnya. Mereka bertiga tidur satu kamar. Sedangkan Dava, Gilang dan Azka tidur di kamar sebelah. 

"Kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana" Dava bernyanyi dengan mic ditangannya.

"Disana," Gilang dan Azka berjoget seperti ibu-ibu yang sedang senam.

"Saat kudenger melodi cinta yang menggema"

"Menggemaaa lalala....lalalaaaa"

"Terasa kembali gelora jiwa mudaku.
Karna tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut. Iiiihaaaaaa" pekik Dava di kata terakhir.

NATHANIEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang