Kalau saja pertemuan itu tidak aku alami, mungkin saja aku tak pernah merasakan apa itu yang namanya tersiksa.
Jembatan penyeberangan, saksi bisu yang mengantarkan kita berdua untuk bertemu. Hujan, cctv alam yang mengawasi kita di setiap pergerakannya. Dan juga pohon yang daunnya berguguran akibat tiupan angin, menjadi saksi bahwa kisah kami akan dimulai.
Aku pernah berhalusinasi denganmu, menikmati kisah masa remaja yang begitu menyenangkan. Namun, aku salah. Kisah remaja bukanlah sebuah kisah yang menyenangkan, tapi sebaliknya.
Ada banyak kesedihan yang mendalam di dada, sampai-sampai tubuh tidak bisa menopangnya karena terlalu berat. Untungnya di setiap masalah kamu turut hadir menyelesaikannya.
—Raya Verissa.
***
"Jangan ke sana," cegah seorang laki-laki di pinggir jembatan penyeberangan mencegah gadis itu untuk terus berjalan lebih jauh ke arah jembatan. Laki-laki itu mencekal tangannya.
Gadis itu menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa?" tanya gadis itu, bingung. Ia mencoba melepaskan tangannya yang dicekal oleh laki-laki itu.
"Pokoknya jangan!" kukuhnya, tangan gadis itu dicekalnya kembali. Laki-laki itu sepertinya khawatir, namun khawatir dengan apa?
"Gak usah ngelarang gue!" tegas gadis itu ngeyel, kemudian melanjutkan langkahnya memasuki jembatan penyeberangan itu lebih dalam lagi karena ia ingin cepat sampai rumah.
Gadis itu berjalan dengan langkah besar dan cepat, ternyata benar yang laki-laki itu katakan kepada dirinya seharusnya ia jangan ke sini. Di sini sangat gelap, dirinya sangat takut. Gadis itu mencoba mengeratkan pegangannya pada kantong kresek yang ia bawa.
Tiba-tiba terdengar suara orang berbisik membuat gadis itu semakin takut, sebenarnya ada apa di tempat penyebrangan ini? Lagi-lagi tangannya dicekal oleh seseorang, namun ia tidak bisa melihat orang yang mencekalnya lantaran gelap di sekitarnya. Dirinya kini ditarik paksa dengan kencang ke suatu tempat.
Tubuh gadis itu dihempaskan, terdengar banyak suara tawa laki-laki. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?
"TOLONG!!!" teriaknya sangat kencang, namun di sana sepi. Mana ada orang yang menolongnya, terlebih itu sudah malam hari.
"Silakan teriak sepuasnya, gak akan ada yang nolongin lo. Hahaha!" ucap salah satu dari mereka. Semua preman di sana tertawa mengerikan.
"Langsung aja yuk mulai, gausah pake basa basi," ujar teman preman berbadan besar.
"Gue juga udah gak sabar nih, rasain tubuh cewek ini," sahut temannya lagi. Jadi mereka berjumlah 3 orang.
"Kalian mau apa?!" tanya Gadis itu ketakutan, ia terus berdoa, berharap dapat melindungi dirinya. Air matanya terus mengalir deras.
"Ntar lo juga akan tau, makanya gausah malu-malu ya sayang nanti mainnya," rayunya menjijikan.
Sudah cukup! Ini keterlaluan! Preman-preman ini pasti akan melakukan sesuatu terhadap gadis malang itu.
Gadis itu menggeleng, "Gak!! Lepasin gue!!" teriaknya sambil mencoba melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya. Namun nihil pergerakannya malah semakin membuat dirinya terjerat tali-tali itu.
"Gausah sok jual mahal!!" bentak preman, kemudian mendekatinya dan mengelus pipi mulus gadis itu. Gadis itu memejamkan matanya, takut.
Bugh!
Ketika merasa tidak ada pergerakan dari mereka, gadis itu membuka matanya dan terkejut karena preman-preman itu sudah terkapar di lantai, pingsan. Dan gadis itu menatap, dia. Laki-laki yang tadi memperingatinya agar tidak berjalan lebih dalam lagi ke jembatan penyeberangan ini. Jadi, dia yang sudah menolongnya? Untuk apa? Apa dia tidak marah setelah ucapannya ditolak mentah-mentah?
Laki-laki itu membawa gadis itu ke tempat yang sedikit ramai agar gadis itu tidak ketakutan seperti tadi, mereka sedang berada di sebuah warung dekat lokasi kejadian tadi.
"Makasih udah nolongin gue," ucap gadis itu tersenyum simpul, tapi tatapan matanya masih saja mengisyaratkan sedang ketakutan.
"Sama-sama, lain kali dengerin apa kata orang kalau gak mau kejadian kaya gini lagi," peringat laki-laki itu menasihatinya.
"Iya maaf,"
"Gapapa, jujur sih lo emang cantik," puji laki-laki itu, membuat gadis itu tersenyum malu.
To be continued....
Selamat datang di kisah yang baru... Jangan bosan ya dengan hasil karyaku❤️
Gimana prolognya? Penasaran gak?
Jangan lupa vote, komen setiap paragraf ya!
Salam, ditanandari
Author baik sejagat raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLJOY [END]✅
Teen Fiction[Cerita ini diikutsertakan dalam event 6 bulan menulis yang diselenggarakan oleh Kadentyas Publisher.] Arti kata 'Killjoy' adalah orang yang suka merusak kesenangan orang lain. Tapi di cerita ini bukan hanya manusia, semesta juga turut hadir di dala...