8. Gagal Bertemu

87 34 14
                                    

"Prasangka buruk, malah jadi awal ketakutan untuk diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Prasangka buruk, malah jadi awal ketakutan untuk diri sendiri."

***

Hari Senin, ia kembali bersekolah. Sebelum meninggalkan kamar kesayangannya. Raya memandangi kotak musik itu, ia tersenyum. Sangat lucu, ia akhirnya memutuskan untuk membawa kotak musik itu dan memperlihatkannya kepada Agatha bahwa kemarin ia bertemu dengan Edgar. Kemudian Raya memasukan kotak musik itu ke dalam tasnya.

Seperti biasa, Raya menghadang angkot di tepi gang. Kemudian menaikinya.

Ketika sampai di gedung sekolahnya, Raya turun dari angkot dan berjalan masuk menuju kelasnya. Setelah sampai menuju kelasnya dan terlihatlah Agatha yang sudah datang lebih awal. Raya langsung duduk di tempatnya yang sudah ada Agatha, ia ingin menceritakan kejadian kemarin.

"Serius lo, ketemu cowok yang nolong lo?!" tanya Agatha histeris, Raya langsung membungkam mulutnya dengan tangannya. Agatha berontak agar mulutnya dilepaskan, akhirnya Raya melepaskannya.

Agatha menyegir menampilkan deretan gigi putinya, "Sorry, Ray. Abisnya gue syok dengernya."

"Tapi jangan kencang-kencang, bisa, kan?" pinta Raya sangat pelan agar teman kelasnya tidak menatap mereka. Raya lalu mengeluarkan kotak musik itu dari dalam tasnya.

"Kemarin, dia beliin ini buat gue," kata Raya, Agatha langsung mengmbilnya. Ia ingin melihatnya dari jarak dekat, Agatha lalu menekan tombolnya on sehingga kotak musik itu berbunyi. Teman-teman di kelasnya menatap keduanya dengan bingung karena asal suara itu membuat semua orang penasaran.

"Jadi, lo udah tau namanya siapa?" tanya Agatha yang masih berkutat dengan kotak musik itu.

"Iya, Dia Edgar Aldeton Kusumo."

Agatha terkejut, nyaris saja kotak musik itu terlepas dari genggaman Agatha. Nama itu...

"Kenapa Tha? Lo kenal orangnya?" Raya bertanya ketika melihat Agatha sedikit terkejut.

Agatha menggeleng. "Ya enggaklah, gue aja baru tau dari lo. Gak mungkin kenal."

Raya manggut-manggut. Agatha memberi kotak musiknya kembali, entah kenapa perasaannya sedikit tidak. Nama tersebut sangat familiar dengannya, bahkan ia mengenalinya. Tapi mungkin saja namanya yang sama, bukan orangnya, kan?

Teng...!!! Teng...!!!

Suara bel masuk telah berbunyi, Raya langsung memasukkan kotak musik itu ke dalam tasnya. Kemudian semua murid SMA Pelita mulai berlari menuju lapangan karena hari ini ada upacara bendera.

Raya dan Agatha memilih baris di barisan ke empat dari depan karena tubuh mereka lumayan jangkung.

Saat pengibaran bendera berlangsung Agatha tidak fokus, sesekali dirinya tidak memerhatikan bahwa pengibaran bendera telah selesai. Entah kenapa hatinya masih memikirkan nama sang tokoh heroik yang Raya ceritakan tadi, nama itu seperti ia mengenalinya. Namun bisa jadi nama tersebut banyak, kan?

KILLJOY [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang