26. Hari Menyedihkan Sedunia

73 19 2
                                    

"Sering kali kita ingin mengakhiri sebuah cerita, yang padahal cerita itu gak akan sanggup untuk diakhiri segera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sering kali kita ingin mengakhiri sebuah cerita, yang padahal cerita itu gak akan sanggup untuk diakhiri segera."

***

Bel istirahat mulai terdengar, Raya segera mengumpulkan tugasnya di meja Rio karena Rio yang memintanya untuk mengumpulkannya, nanti laki-laki itu yang akan membawa semua tugas ke ruang guru.

"Udah dikumpulin, Ray?" tanya Raisa, ketika melihat Raya kembali ke tempatnya.

Raya hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Entah Agatha masih peduli atau tidak, tadi ia mengajak Raya lewat perantara Raisa untuk gabung ke kelompoknya. Awalnya Raya menolak, ia takut kalau Agatha risih ketika ia join. Namun ia juga tidak bisa menolak lagi karena dirinya sendiri membutuhkan nilai dari mata pelajaran jurusannya itu, Sosiologi. Meski tadi ketika diskusi kelompok berjalan dengan canggung, tapi keduanya tetap diam tidak mencari keributan. Agatha juga sepertinya tau situasi, ia yang dikenal dengan gadis cantik, ramah dan baik hati itu mana mungkin melakukan perbuatan tercela di tempat umum. Mau ditaruh dimana wajahnya.

Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, Agatha serta Tini dan Raisa sudah keluar dari kelasnya. Di dalam kelas hanya tersisa Raya, dan Rio yang sedang merapihkan tumpukan pekerjaan teman kelasnya.

"Ray, lo gak ngantin?" tanya Rio membawa tumpukan buku, hendak keluar kelas menuju ruang guru.

Raya tersenyum dan mengangguk ragu.

"Gue ke ruang guru dulu," ucap Rio beranjak dari kelasnya. Ia tak mau membuat Raya pingsan seperti yang Tino lakukan dulu. Namun belum ada dua langkah, ia berbalik lagi mengucapkan sesuatu.

"Hati-hati di kelas suka ada yang ganggu, tapi kitanya gak bisa liat." Laki-laki itu kemudian beranjak keluar dari kelasnya.

Kedua mata Raya melotot, ia langsung bergegas pergi meninggalkan kelasnya. Meski Raya berani dengan apapun, tapi tidak dengan yang satu ini. Masalahnya makhluk itu berbeda alam.

***

Potongan-potongan tahu dan ikan tenggiri yang dibungkus ke dalam adonan tepung terigu berbentuk bola krispi dengan kombinasi bumbu kacang, saus dan kecap itu tak tersentuh sedikitpun oleh Raya. Biasanya batagor Bu Gembul menjadi makanan favoritnya, namun hari ini ia tidak berselara. Apa karena Agatha? Mungkin.

Raya meminum es milonya, meneguknya sedikit lalu dianggurin kembali. Sebenarnya ia tidak lapar, ia ke kantin hanya takut dengan apa yang Rio katakan tadi. Tadinya juga ia ingin ke perpustakaan saja, tapi tidak diperbolehkan karena sedang dipakai oleh anak XII Bahasa 2 yang sedang melakukan observasi terhadap buku. Guru-guru tidak memperbolehkan selain kelas XII Bahasa masuk, maka dari itu Raya berbalik saja menuju kantin. Tadinya juga ia tidak ingin jajan, namun Bu Gembul membujuknya supaya membeli alhasil Raya yang tidak tega membelinya dan sekarang batagor itu ia tidak sentuh sedikitpun.

KILLJOY [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang