10| Daisy Dhelia Maheswari

8.2K 298 0
                                    

Adrian terdiam sejenak lalu tersenyum. "Hm, aku tau."

"Bagus deh, dengan begitu kamu mungkin enggak bakalan cari cewe lain yang lebih cantik dari aku. Ya, walaupun enggak ada sih cewe yang lebih cantik dari aku," ujar Kaisha guyon membuat Adrian terkekeh.

'Tapi gimana kalo semuanya udah terlanjur Sha? Apa kamu bakal maafin kesalahan aku?'

Adrian lantas mengusap pucuk kepala Kaisha lalu beralih mencubit pipi gadis itu. "Yang harus kamu tau, aku akan selalu sayang sama kamu Sha." Kaisha langsung terdiam.

***

Daisy kembali ke kelas dengan membawa dua kantong siomay di tangannya. Tadi setelah selesai rapat, ia langsung bergegas menuju kantin untuk membeli siomay untuknya dan Kaisha, takutnya gadis itu belum mengisi perutnya sama sekali.

Kaisha mengendus-endus kantong yang dibawa oleh Daisy lalu tersenyum lebar. "Lo baik banget," ujarnya lalu mengacungkan jempolnya.

Daisy lantas duduk di kursinya. "Gue tau lo pasti belum makan, makanya gue inisiatif beli dua."

"Gue udah makan dikit," ujar Kaisha membuat Daisy menoleh.

"Dikit?" tanyanya dengan alis terangkat satu.

"Iya, tadi Adrian dateng bawain gue bekal dari rumah."

"Gue enggak yakin kalo jumlah yang lo makan cuma dikit." Kaisha langsung menyengir.

"Iya deh, gue makan banyak dikit."

"Halah, bilang aja lo makan banyak."

"Biarin."

Kaisha dan Daisy mulai memakan siomay mereka. Daisy yang dewasa dan Kaisha yang sedikit kekanak-kanakan.

Saat teringat sesuatu, Kaisha menoleh sejenak. "Oh iya, tadi pagi gue liat Adrian sama Lili boncengan."

Penuturan Kaisha spontan membuat Daisy menoleh. "Maksud lo apaan? Mereka barengan ke sekolah?" Kaisha mengangguk.

"Gue enggak bakal nyangka kalo emang Lili diem-diem nusuk kita dari belakang." jeda sejenak. "Sejak awal, gue emang enggak pernah suka lo pacaran sama Adrian, tapi lo? Lo bilang dia orang baik. See?" Kaisha terdiam.

"Terus lo kenapa cuma biasa aja? Lo enggak mau ngasih peringatan sama mereka? Atau cari tau tentang mereka?"

Kaisha mengedikkan bahunya. "Gue juga gatau, di satu sisi gue pengen percaya sama pacar gue, tapi di satu sisinya lagi, gue curiga sama Lili."

"Kai, kita harus cari tau tentang mereka. Kita enggak boleh diem doang!" Kaisha terdiam lalu menatap Daisy serius.

"Gimana kalo mereka beneran punya hubungan?" Kaisha memalingkan wajahnya. "Gue masih belum siap."

"Terus kalo fakta itu bener, lo emangnya mau dimainin terus sama mereka berdua. Lo biasa aja gitu kalo emang bener mereka berdua khianatin lo? Tusuk lo dari belakang?!" nada suara Daisy sedikit meninggi.

"Gue juga enggak yakin, gue cuma curiga. Mending kita positif thinking aja ya Ci, siapa tau Adrian niatnya baik mau anter Lili."

"Kai, lo enggak berpikir kalo lo itu terlalu baik sampe lo mungkin dikhianatin sama mereka?"

"Gue bukan orang baik. Lo tau 'kan?" Daisy terdiam.

Kaisha ... bukan orang baik. Dan Daisy tau itu. Hal yang paling Daisy takutkan adalah Kaisha lepas kendali.

Pernah sewaktu smp, ada seorang gadis yang menyebar gosip tidak-tidak tentang Kaisha. Yang sempat Kaisha dengar, gadis itu mengatakan bahwa Kaisha punya penyakit makanya ia baru dimasukkan ke sekolah saat sekolah menengah. Gadis itu juga mengatakan bahwa Kaisha itu gadis bodoh serta gadis yang terlalu dimanja sehingga menyusahkan orang tuanya.

Surrender✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang