MISUNDERSTOOD

55 11 2
                                    


HAI AKU NALIK NIH, MAAF KELAMAAN

BESOK AKU MAU UP LOVE MAZE (WORK KE-3) SILAHKAN MAMPIR YAA

JANGAN LUPA KASIH AKU BINTANG DAN COMMENT YA

SELAMAT MEMBACA SEMUA :)

.

.

"kenapa terlihat sangat gelisah begitu?" tanya Seokjin yang baru saja memasuki ruangan Hara. Sedari tadi Hara hanya berjalan mondar-mandir seperti alat setrika saja.


"oppa? Kenapa kau kesini tiba-tiba?" tanya Hara pada Seokjin yang merasa terkejut atas kedatangannya.

"kenapa bertanya 'kenapa'? aku sudah mengirim mu pesan. Kau tak membacanya?" tanya Seokjin sambil memeluk pinggang Hara dari belakang.


"maaf aku tak membacanya" jawab Haara sambil mengerucutkan bibirnya dan memutar badannya menjadi menghadap Seokjin. Mengalungkan tangannya dileher Seokjin, seolah-olah ingin berdansa.


"ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu?" tanya Seokjin sambil mendekatkan dan bermain dengan hidung Hara menggunakan hidungnya.

Hara menganggukkan kepalanya lalu menjawab.


"Jimin" pelukan hangat yang juga yang diberikan Seokjin pada Hara, melonggar begitu saja. mengernyitkan dahinya sebentar.

"jimin tak ingin berbicara dengan ku. Dia marah pada ku" ucap Hara.

"memangnya kenapa kalau dia marah?" tanya Seokjin memastikan.

"aku tak akan tenang kalau dia tak ingin berbicara dengan ku. Aku tak mau kehilangannya" jelas Hara yang menjawab pertanyaan Seokjin.


"lalu kalau Jimin tak suka karena kau akan menikah dengan ku. Apa yang ingin kau lakukan? Kau ingin meninggalkan aku? Juga Seorin?" tanya Seokjin yang mulai naik darah pada Hara.

"kau? Kau kenapa jadi seperti ini?" tanya Hara. Seokjin mundur beberapa langkah. Mencoba untuk mengambil jarak dari Hara.

"kau tahu tidak, kau selalu memikirkan Jimin dan Jimin. Bicara tentang Jimin dan Jimin. Hanya Jimin, Jimin dan Jimin. Apa kau tahu bagaimana perasaan ku?" tanya Seokjin yang memang sudah tersulut emosi.


"inikah sisi aslimu? Kau sangat egois. Bahkan kau tak peduli dengan Jimin yang sudah menjauh dari mu"

Seokjin tercengang mendengar perkataan Hara padanya. Kenapa jadi Hara yang marah bukankah seharusnya Seokjin?


"dengar! kau lebih dulu mengenal Jimin daripada aku. Begitu juga aku yang lebih dulu mengenal Jimin dari pada kau" ucap Hara dengan tegasnya. Menggertakkan giginya mencoba untuk menahan amarahnya juga.

"jadi maksud mu apa? Kau ingin meninggalkan kami karena Jimin?" tanya Seokjin dengan sorot mata yang sangat tajam.


"oppa, apa maksud mu?" tanya Hara yang emosinya sudah mulai reda.

"kau tanya pada ku apa maksudmu? Seharusnya aku yang bertanya pada mu. Sebentar lagi adalah hari pernikahan kita, tapi kau hanya memikirkan Jimin lagi Jimin lagi" tersadar dengan omongan Seokjin dan kekesalan darinya, Hara meraih tangan Seokjin. Hendak bicara sampai Seokjin memutus omongannya.


"dengar, aku memiliki niat bagus disini, mengajak mu untuk menjemput Seorin, tapi sepertinya aku berubah pikiran" Seokjin memilih untuk pergi dari ruangan Hara tanpa membawa Hara untuk menjemput putrinya itu disekolah.




========

"berikan aku data hasil rapat kemarin!" titah Eunbi pada sekretarisnya itu. Siapa lagi kalau bukan Jungkook. Sudah hampir 3minggu, Jungkook bekerja diperusahaan cabang yang ada di Australia.


"kenapa kau meminta pada ku? Seharusnya kau meminta nya pada juru tulis mu" jawab Jungkook yang membuat Eunbi ingin marah.

"juru tulis? Tapi Tuan Tomlinson sedang cuti, itu sebabnya kemarin aku menyuruh mu untuk menulis hasil rapat kemarin"

"kau tak mengatakan apa-apa pada ku" jawab Jungkook dengan polosnya. Membuat Eunbi benar-benar tak bisa menahan emosinya lagi. Eunbi mengambil sendok yang digunakan Jungkook untuk makan siangnya, lalu memukul kepala Jungkook.


"aisshh, kau tak jauh beda dengan teman mu si wanita besi" jawab Jungkook. Eunbi sudah tahu kalau wanita besi itu adalah Hara, Jungkook sendiri yang menceritakannya pada Eunbi.


"itu sebabnya, kalau aku bicara, matamu jangan terlalu fokus dengan wanita. Apalagi dia sudah memiliki tunangan" ucap Hara yang emosinya sudah reda sehabis memukul kepala Jungkook.

"tunangan?" Eunbi menganggukkan kepalanya.

"ya.. Jieun eonni sudah bertunangan. Itu tunangannya" ucap Eunbi sambil menunjuk pria yang baru saja memasuki kantin kantor.


'inikah alasan mu meninggalkan ku?' ucap Jungkook dalam hati. Tak tahukah Eunbi, kalau Jieun itu mantan kekasih Jungkook. Tak tahukah Eunbi bahwa alasan Jungkook setuju pindah ke Australia yaitu karena ingin mencari keberadaan Jieun?


tbc

makasi atas perhatiannya juga waktunya.

see you :))

Strengths in Weakness (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang