IDK

62 14 3
                                    


HAY SEMUA MAAF YA AKU KELAMAAN UP NYA

JANGAN LUPA VOMMENT YA

SELAMAT MEMBACA

.

.

Kim Hanbin, dia adalah seorang pengacara yang bekerja untuk Hara tanpa dibayar. Dia menyamar menjadi seorang tangan kanan dari Presdir Kim Company yaitu orangtua dari Kim Seokjin.


Karena dia harus menangani kasus yang serius dan rahasia, dia harus turun tangan untuk menyelidikinya sendiri tanpa bantuan asisten.


Sekarang dia sedang berjalan mondar-mandir mencari akal agar mendapatkan bukti tentang kecelakaan yang menimpa ayah Hara. Hanbin sangat bekerja keras untuk mendapatkan bukti itu. Karena Hanbin memiliki hutang nyawa dan hutang budi padanya.


"sangat mustahil jika mendapatkan tanda bukti dari CCTV dalam jangka 7-8 tahun kebelakang. Kenapa Hara selalu mempersulit ku?"

Hanbin mengambil ponselnya dan menelpon Hara, setelah mendengar jawaban dari Hara, Hanbin mulai berbicara.


"bagaimana menurut mu jika kita tuntut saja dulu Presdir Kim kepengadilan baru kita mencari tahu bukti dari kecelakaan yang menimpa ayah mu" sarannya pada Hara. Tidak salah juga bukan?


"sudah kubilang jangan gegabah. Kalau dia terbukti bersalah maka kita sulit untuk mencari bukti untuk kasus kecelakaan ayah ku. Jika kau masih mengatakan hal konyol lagi, lebih baik jangan menghubungi ku" panggilan itu pun dimatikan secara sepihak.


"ARRRGHH gadis ini sangat ambisi juga ternyata"

Tak lama setelah itu terdengar sebuah ketukan dari luar. Hanbin berjalan untuk membuka pintu ruangan kerjanya itu, dia melihat seorang gadis kecil yang sangat mirip dengan ayahnya.


"Seorin? Kau belum pergi kesekolah?" tanya Hanbin padanya. Sepertinya beberapa hari ini Seorin sedang menginap dirumah kakek-neneknya itu.

"aku mendengar teriakan dari sini. Paman baik-baik saja?" bukan menjawab, SEorin malah balik bertanya. Hanbin memilih tuk mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Seorin.


"kalau begitu aku pergi" saat Seorin berbalik dan hendak menutup pintu ruang kerja Hanbin, Hanbin menahan tangan gadis kecil itu.

Seorin hanya menatap bingung kearah Hanbin, seolah bisa membaca pikiran Seorin, Hanbin langsung saja bertanya padanya.


"aku dengar kau adalah bocah jenius yang sangat menyukai komputer. Apa kau tahu cara meretas atau melacak atau semacamnya? aku tak tahu cara menjabarkannya"






+++

"Hara, aku memasakkan mu makanan kesukaan mu. Tadi Heosok hyung bilang kalau kau belum sarapan karena terburu-buru" Hara mendongak pada Jimin dan mengambil tas yang berisikan makanan.


"terimakasih Jimin, kau memang yang terbaik" setelah Hara mengatakan itu, Jimin pergi dari ruangan Hara.


Seokjin sejak tadi melihat kearah Hara dan Jimin dari ruangannya. Ruangan Seokjin dan Hara hanya dibatasi kaca transparan saja. Sudah pasti Seokjin tak bisa mendengar apa yang sedang mereka katakan.

Seokjin masuk keruangan sekretarisnya itu, hanya untuk memastikan saja dengan cara berbasa-basi.


"aku terkejut, kenapa tidak mengetuk dulu?" tanya Hara pada Seokjin. Seokjin hanya menghela napasnya sambil memalingkan wajahnya.


"maaf aku tahu ini adalah kantor mu, tapi privasi ku juga sangat penting" tambah Hara lagi.

"tadi aku sudah mengetuknya, tapi kau tidak mendengarnya. Sepertinya kau sangat sibuk dengan makanan yang dibawa oleh kekasih mu itu" jawab Seokjin. Pria ini pandai berbohong ternyata. Sangat manipulatif.


"kekasih?" tanya Hara. Dia bingung siapa yang disebut dengan kekasih. Ayolah Hara sudah hidup didunia ini selama 23tahun, dan selama 23tahun itu juga Hara belum pernah berkencan.

Seokjin mengangguk untuk menjawab pertanyaan Hara.


"Jimin? Maaf tapi dia hanya sahabatku saja" Seokjin memasang raut wajah tak percaya yang membuat Hara menjadi jengkel.

"tapi Jimin memang sahabatku"

"dasar wanita berdosa! Kenapa juga kau tak mengakuinya?" Hara semakin bingung dengan pertanyaan Seokjin dan hinaan yang diberikan untuknya.


"baik kalau kau tidak percaya. Apa kau sekarang cemburu?" tanya Hara pada Seokjin yang membuat dia menjadi gelagapan.

"apa maksudmu? Ini masih jam kerja. Jaga sikapmu nona Jung" jujur Seokjin juga sebenarnya terkejut dengan pertanyaan dari Hara.

"baiklah! Kau memang tidak cukup handal untuk berbohong. Kenapa juga kau cemburu? Kita kan tidak memiliki hubungan apapun" ledek Hara lagi pada Seokjin.

Hara tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol Seokjin. Seokjin yang melihat itu juga cukup geram dan...


CUP!

Seokjin mengecup bibir Hara dengan lama, lalu melepasnya.

"Seorin merindukanmu. Tolong jemput dia sepulang sekolah" setelah mengatakan itu Seokjin memilih keluar dari ruangan sekretarisnya itu, meninggalkan Hara yang masih beku dengan wajah yang memerah.


tbc

jangan lupa vomment yaa ^o^

Strengths in Weakness (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang