SAD

56 13 0
                                        

YUHUYYY AKU BALIK LAGI NIH..

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN COMMENT

SELAMAT MEMBACA :))

.

.

SIDANG. SIDANG SIDANG.

Hari ini, tepat 1 minggu setelah Seokjin melamar Hara untuk dijadikan istrinya adalah sidang Tuan Kim.

Setelah ayahnya yang ditangkap oleh para intel dari kepolisian, istri dari presiden direktur itu langsung menghubungi anaknya. Sampai saat ini mereka tidak tahu siapa pelapornya. Tapi melihat siapa wanita yang duduk tak jauh dari ayahnya itu, Seokjin paham siapa dalang dari semua ini.


"berdasarkan penjelasan pengacara saksi, bukti yang mengarah bahwa anda adalah tersangka. Maka saudara Kim Tae Joon dikenakan hukuman maksimal 15tahun penjara dan denda sebesar 250juta" ketukan palu terdengar dengan sangat lantang sebanyak 3x setelah hakim mengatakan hal yang membuat perasaan Eora menjadi lega.

Suara tangisan menjadi latar atas hukuman yang dilayangkan pada ayah Seokjin itu.




============

"entah kenapa aku merasa ditipu"

"oppa?"

Masih diarea kantor pangadilan, saat Hara baru saja keluar dari ruangan, Seokjin menghampirinya.


"kau mendekati ku dan putriku hanya untuk balas dendam?"

"kau salah paham"

"bisa kau mengembalikan cincin yang ku berikan?"

"oppa apa maksud mu, acara pertunangan kita tinggal menunggu hari"

Ucap Hara dengan lirih. Berpikir bahwa Hara tak ingin mengembalikan cincin itu, Seokjin menarik tangan kanan Hara dan manarik paksa cincinnya.


"Hara, lepaskan cincin itu. Dia tak pantas untuk kau cintai"

Hara dan Seokjin menoleh pada pelaku suara. Heosok. Kalau Heosok sudah bicara dengan serius dan nada tegas. Mau tidak mau Hara haruslah menurut.


"tapi Heosok oppa, ini semua bisa dibicarakan baik-baik"

"lepas cincinnya Hara, acara pertunangan kalian harus batal. Aku tunggu kau dimobil, kita harus mengantar ibu ke psikiater. Ingatlah ini adalah ulah keparat itu" Seokjin terkejut mendengarnya. Dia taahu bahwa yang dimaksud Heosok adalah ayahnya. Tapi kan ayahnya sudah dipenjara untuk menebus kesalahannya, apa iya Heosok masih menghina ayahnya lagi? Setelah mengatakan itu, Heosok pergi menuju parkiran dan menunggu Hara dimobil.


"Seokjin oppa, apa semudah itu membatalkannya?"

"aku tak punya waktu Hara"

Rela tak rela, Hara pun melepas cincin itu dari tangannya. Mengembalikannya pada sang pemilik. Hancur. Hati Hara sangat hancur. Setelahnya, Seokjin pun pergi dari hadapan Hara.


"lama tak bertemu Hara. Sangat disesalkan pertemuan pertama kita yang sudah sangat lama ini terkesan buruk buruk"

Hara menoleh pada pemilik suara. Ini adalah suara yang sudah lama dirindukannya. Suara yang dimana pemiliknya adalah tempat dia berbagi apapun semacam suka dan duka.




========

Kim Eunbi, sahabat Hara yang dimana dia juga adalah adik kandung Kim Seokjin. Kini mereka sedang berada di café menikmati secangkir matcha untuk mendiskusikan sesuatu. Berharap matcha panas ini dapat menghangatkan situasi ini.


"aku hanya ingin mengambil hak ku saja"

Hara yang mengungkapkannya. Dia ingin menjadi pembuka percakapan, karena merasa gemas juga sejak 24 menit mereka duduk bersama, tak ada yang ingin memulai percakapan.


"ya aku paham. Aku meminta maaf atas perlakuan buruk ayahku pada keluarga kalian"

"tak ada niat membalas dendam Eunbi.. aku sedang mempertahankan kebahagiaan kami dan mengembalikannya"

Eunbi menarik tangan Hara untuk digenggam. Mengelusnya dengan tangan satu lagi, mencoba untuk menyalurkan kekuatan karena melihat mata Hara yang berkaca-kaca.


"aku tahu perasaan mu. Aku tahu keadaan mu. Aku tahu rasa sakit mu. Yang ku sesalkan adalah kenapa harus ayah ku yang melakukan ini pada sahabat ku"

Hara tertegun mendengar perkataan Eunbi. Jadi sahabatnya ini tak membencinya karena dia sudah memasukkan ayahnya kedalam penjara?




========

"ehm" sebuah deheman dari pria membuat wanita yang menjabat sebagai kepala HRD ini meliriknya. Namun dia memutuskan untuk menunduk lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya.


"maaf nona, aku ingin bertemu dengan hyung ku, pemimpin baru disini. Ahh maksudku pemimpin sebenarnya" ucapnya.

"ahh maaf Tuan..?"

"Kim Hanbin" ucapnya karena wanita ini menjeda kalimatnya.


"begini, pertama aku bukan Resepsionist, jadi kau tak perlu melapor pada ku. Kedua, aku tidak tahu hyung mana yang kau maksud. Ada banyak pemimpin diperusahaan ini. Aku tidak tahu hyung mu menjabat apa diperusahaan ini. Kalau kau ingin tahu dimana hyung mu, tanya pada resepsionist"

Hanbin berjalan menuju meja resepsionist untuk menanyakan dimana Heosok berada, karena sejak dia keruangan CEO itu, dia tidak menemukan batang hidung Heosok.


"Kim Jisoo, kenapa wanita ketus itu sangat menarik?" gumam Hanbin sambil mengeluarkan senyum kecilnya.


tbc

ingat!!! jangan lupa vote + comment

see you :))

Strengths in Weakness (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang