HAY AKU BALIK..
AKU SELALU NYEMPATIN WAKTU BUAT LANJUTIN HOBBY AKU INI.
TAPI KENAPA READER BERKURANG? KENAPA YANG BACA JUGA GAK MAU VOTE+COMMENT?
BUKANNYA MAU NGEMIS SIH.. TAPI KALIAN ITU PENYEMANGAT BUAT AKU
MAKANYA, JANGAN LUPA VOMMENT YAAA :)
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
Hijau yang sangat menenangkan. Didapat dari pepohonan yang tumbuh disekitaran jalan raya kecil yang berada menuju hutan.
08.00KST tadi, Hara dijemput Jimin karena sesuai janji ingin pergi kesuatu tempat, yang sebenarnya itu hutan. Tapi Hara masih belum mengetahui bahwa bukan hanya mereka yang akan berkemah dihutan, tapi Seokjin dan Jungkook juga ada. Hanya saja mereka beda mobil.
Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya mereka sampai divilla hutan. Pemandangan yang sangat indah, danau yang air nya sangat bening, bersih dan tenang. Bahkan bisa diminum jika mau.
Berkemah. Di hutan. Tapi menginap di villa? Kenapa tidak memasang tenda? Sangat jarang orang yang memiliki hidup bahagia ingin mengalami kesulitan bukan? Padahal, jika dipikir-pikir disitulah sensasinya.
"Hara? Hyung kau mengajak Hara juga?"
Pertanyaan dari Jungkook dibalas anggukan dan senyuman dari Jimin. Jujur Hara juga memang merasa terkejut. Namun lebih terkejut lagi, saat seorang pria yang turun dari kursi penumpang mobil didepan.
Pria yang sangat tampan, meskipun sudah berumur. Hei!! dia belum terlalu tua bukan? juga memiliki seorang gadis kecil. Siapa lagi jika dia bukanlah Wakil Direktur Kim alias Seokjin.
"oppa? Kau disini?"
"apa?"
Bukan Seokjin yang menjawab. Jujur Seokjin juga merasa terkejut. Menurutnya ini adalah acaranya dengan sahabatnya, juga wanita yang ingin Jimin ajak kemari.
"ada apa kelinci buntal?"
Memang wanita ini sepertinya memang sangat senang untuk mengganti nama orang dan memiliki sifat sensitive.
"aku tahu ini bukanlah jam kantor. Tapi sejak kapan kalian berbicara santai seperti ini?" ternyata Jungkook terkejut dengan ucapan Hara sebelumnya. Bukan hanya Jungkook, sepertinya Jimin juga begitu. Membuat ia bertanya 'sudah sejauh mana hubungan Hara dan Seokjin' atau 'apa aku juga harus bersaing dengan Seokjin hyung?'
"bukan urusan mu. Oppa kenapa kau tidak memberi tahu padaku?"
"hei wanita besi, memangnya kenapa juga dia harus melapor pada mu? Memangnya kau siapa?"
Bukan Seokjin yang menjawab. Tentu saja itu Jungkook lagi, kenapa dia selalu menjengkelkan?
"sudahlah, kenapa kalian selalu bertengkar?"
Benar pertanyaan dari Seokjin, mereka terlihat seperti anjing dan kucing saja.
"masuklah, kalian bisa memilih kamar kalian masing-masing. Jangan lupa bawa barang kalian, dan Jimin aku ingin berbicara dengan mu"
Seokjin berbicara dengan nada serius. Hara dan Jungkook pun hanya bisa menurut, mereka memasuki villa dan memilih kamar masing-masing. Sementara Seokjin duduk dibangku yang sudah tersedia dihalaman yang diikuti Jimin. Sepertinya memang ada hal serius yang ingin dibahas, namun tetap santai.
"kenapa kau membawa Hara juga? 2hari yang lalu memang Hara meminta izin libur padaku untuk hari ini. Tapi aku tidak tahu kalau dia ternyata ikut dalam perkemahan ini"
Seokjin membuka sepatu juga kaus kaki yang bertengger di kakinya. Lalu mengeluarkan 2kaleng soju dari box yang berisikan minuman yang telah disiapkan Jimin.
"ada apa ini hyung??"
Tanya Jimin, lalu mengambil kaleng itu dan meneguk isinya. Seokjin hanya memperhatikannya saja, berharap agar Jimin melanjutkan bicara nya juga jawabannya berbeda dengan dugaannya.
"mungkin ini sudah saatnya"
Seokjin masih dalam sikap tenangnya, dan menaikkan kedua alisnya seolah dia sedang kebingungan.
"kehangatan"
Jimin menaruh kaleng soju itu, sebelum melanjutkaan perkataannya itu.
"dia adalah Hara. Hara lah sumber kehangatan ku hyung"
Seokjin tak bisa berharap banyak ternyata. Jawaban Jimin dengan dugaannya adalah sama, tapi apa peduli Seokjin?
________________________
"hei kelinci buntal, kau sedang apa?"
Hara berjalan mendekat pada Jungkook, dan memperhatikan sesuatu yang sedang Jungkook lihat.
"belum pernah mereka bicara se-serius ini tanpa mengajak aku"
"kau cemburu, karena tidak dianggap teman?"
Kenapa Hara selalu berbicara yang terdengar sadis?
"bukan itu, sepertinya ada masalah yang sangat berat. Jika itu pekerjaan tidak mungkin, mereka bisa membicarakannya dikantor"
Analisa yang sangat baik dan benar.
"apapun itu, sepertinya bukan urusanmu. Ayo bantu aku memasak"
see you guys :))
![](https://img.wattpad.com/cover/219057688-288-k792969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Strengths in Weakness (TAMAT)
Romance(TAMAT) bagaimana jika kau saling mencintai dengan pengusaha muda, kaya namun dia adalah seorang duda? sedangkan mantan istrinya masih menginginkan untuk hidup bersama pria tersebut, dan akankah kau akan menjalani hidup dengan pria tersebut yang nya...