JIMIN'S WARMTH PT2

75 17 0
                                    

HAY AKU BALIK..

KALIAN JANGAN LUPA VOMMENT NYA YA..

TRS KALIAN BISA BACA WORK AKU YG LAIN :))

SELAMAT MEMBACA

.

.

.

"pemandangannya sangat bagus. Danau itu juga terlihat sangat tenang"

Seokjin melirik kearah kirinya melihat sosok yang bicara padanya namun matanya mengarah kedepan. Memegang secangkir kopi susu dan menyeruputnya. Terukir senyuman manis dibibir Seokjin.


"mau naik perahu bersama?"

Tak ada jawaban dari Hara selain anggukan dan senyum ciri khasnya. Dimana ada lesung pipi yang tidak semua orang berlesung pipi memilikinya. Belahan seperti senyuman terlihat dibawah mata nya setiap ia tersenyum. Lesung pipi yang sangat langka.






______________________________

"selamat pagi nona Kim, saya membutuhkan tanda tangan wakil direktur namun karena dia sedang tidak disini, bisakah anda membubuhkan stampel disini?"

Jisoo melirik kearah pria tersebut lalu mengambil berkas tersebut untuk diperiksa, setelahnya berkas itu dibubuhkan stampel yang berlukiskan tandatangan pimpinan perusahaan itu.


"sebelumnya aku tak pernah melihatmu. Kau dari departemen mana?"

Pria itu terlihat panic. Lalu menetralkan dirinya lagi agar terlihat tenang. Memalingkan pandangannya dari wanita itu setelah itu melihat kearah wanita itu lagi.


"saya karyawan magang, tapi saya adalah orang kepercayaan presdir Kim. Saya jarang berada disini"

"hm hm. Apapun alasan mu, aku tak peduli. Enyahlah!"

Pria itu tercengang dengan ucapan Jisoo. Bukankah dia yang mulai membahas ini? Itu sebabnya dia mencoba untuk menjelaskannya.


"baik saya akan kembali keruangan saya"






______________________________

"tadi pagi sepertinya pembicaraan oppa sangat serius dengan Jimin. Ada apa?"

Seokjin tak menggubrisnya, dia masih mendayung sampan yang menjadi alat transportasi mereka untuk mengelilingi keindahan danau itu.


"entah mengapa, aku teringat dengan Seorin dan ibunya"

Seopertinya ucapan Hara menjadi hal yang membuat Seokjin menjadi tertarik


"sudah ku bilang bukan untuk tidak mencampuri urusan ku?!"

Hara tersenyum mendengar ucapan Seokjin.


"bukan maksud ku. Hanya saja, kau harus bijak menjadi orangtua bukan? Hubungan oppa dengan Designer Bae memang sudah berakhir, tapi tidak dengan hubungan Hara dengan ibunya"

"tapi kau tak pernah tahu apa yang sudah diperbuat oleh ibunya Seorin kepada ku juga Seorin"

Seokjin menghela napas panjangnya, sebenarnya dia tidak ingin membahas masalahnya. Tapi Seokjin sepertinya sudah percaya dengan Hara dan merasa Hara adalah sosok yang tepat untuk bertukar pikiran.


"aku memang tidak tahu apa yang terjadi, dan aku juga tidak ingin tahu urusan orang lain. Tapi semua orang pasti pernah berbuat salah, tugasmu hanyalah mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu bukan?"

Hara mengelus tangan Seokjin. Seokjin hanya bisa melihat pergerakan yang dilakukan oleh Hara.


"aku tahu rasa benci mu terhadap Designer Bae sudah besar, tapi bagaimanapun dia pernah menjadi bagian dari hidup mu bukan?"

Lagi-lagi Seokjin membenarkan perkataan Hara didalam hatinya.

Terdengar bunyi dering panggilan ponsel dari saku celana Hara.


"ada apa?"

Hara melirik Seokjin setelah mendengar perkataan dari seseorang disebrang ponsel sana. Seokjin menatapnya kebingungan. 'ada apa' seperti itulah pikir Seokjin.


"aku akan menghubungi mu lagi. Aku sedang bersama seseorang"

Hara mematikan ponselnya lalu memasukkannya kembali kedalam saku celananya.


"ada apa? Sepertinya kau tidak ingin membiarkan aku mendengar percakapan kalian. Kalo begitu ayo kembali ke villa"

Sekilas Seokjin ingin mengambil dayung untuk mendayung sampan menuju villa, namun ditahan oleh Hara. Lagi-lagi Hara membuat Seokjin bertanya –tanya.


"sebentar saja. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu"

Seokjin tersenyum bahagia dan menaruh kembali dayungnya.






______________________________________

"hyung mereka terlihat bahagia bukan?"

Jungkook menyiku pinggang Jimin bagian kanan. Jimin hanya menoleh, memang jika dilihat dari villa atau dari manapun, Seokjin dan Hara terlihat sangat bahagia, bercanda ria ditengah danau.


"belum pernah aku melihat senyum merekah dari bibir Seokjin hyung. Apa dia sedang jatuh hati pada si wanita besi?"

Dasar anak ini benar-benar tidak pandai tuk membaca situasi.


"kau ingatkan tentang wanita yang kusayangi yang selalu kusebut dengan 'kehangatan'?"

Jungkook mengangguk dan mencoba mengingat tuk menjawab pertanyaan Jimin.


"dia adalah Hara, aku akan menyatakan cintaku padanya"

Jungkook tercengang mendengar ucapan Jimin


vomment yaa..

see you :))

Strengths in Weakness (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang