AKU BALIK NIH
MAAF UP NYA KELAMAAN..
MOOD MOOD AN AKUNYA WKWK
SELMAT MEMBACA YAAA
.
.
.
"kau sudah pulang? Bagaimana perkemahan mu?"
"ahhh sangat melelahkan tapi disisi lain sangat menyenangkan"
Heosok tersenyum mendengar penuturan dari mulut Hara.
"besok sudah hari Senin saja, padahal aku masih ingin istirahat. Oppa kenapa jarak dari hari Senin ke Minggu itu sangat lama dan jarak dari Minggu ke Senin sangat dekat?"
"ahahah entahlah, kenapa kau selalu menanyakannya? Aku jadi ingat kau ketika masih SD. Kau sangat benci Senin karena tidak ingin upacara"
Heosok tertawa mengingat kenangan masa lalu. Hara memeluk Heosok dan menyenderkan kepalanya dipundak Heosok. Sisi lain dari wanita ini juga sebenarnya sangat manja.
Terdengar bunyi ponsel bordering ternyata itu dari dalam tas Hara. Hara melihatnya dan tertampillah layar dengan tulisan KIM HANBIN. Hara mengisyaratkan Heosok untuk meminta izin mengangkat telpon itu dikamarnya. Tanpa curiga Heosok pun mengijinkannya.
^^^
"ada apa?"
...
"apa tidak bisa mengatakannya diponsel saja?"
...
"ayolah aku sangat lelah"
...
"apa taka da cara lain selain mengancam?"
...
Hara mematikan ponsel nya dan bersiap-siap untuk pergi.
"kau mau kemana? Bukankah kau masih lelah?"
Heosok benar-benar penasaran dengan aktivitas dari adik perempuannya itu.
"hanya ada urusan mendadak. Aku pergi"
+++
"ada apa?"
"tadi aku melihat presdir Kim pergi kesuatu rumah dan ternyata dirumah itu ada seorang wanita yang disekap"
"wanita?"
"aku mendengar beberapa percakapan, tapi tak terlalu jelas"
Semakin dalam, Hara semakin penasaran dengan perkataan dari Hanbin.
"yang kudengar adalah 'cepat atau lambat aku akan menemukan anak mu yang pria agar aku bisa mengambil semua harta mu dan membalaskan dendam ku'"
"lalu?"
"hmm?"
Hanbin sejenak berpikir, Hara tahu apa maksudnya.. segera dia memanggil pelayan café dan memesan minuman. Hanbin pun tersenyum menang.
"lalu dia mengatakan bahwa presdir sudah menemukan anak perempuan wanita itu dan memancingnya agar bisa bertemu dengan anak prianya"
"lanjutkan"
"dia bilang bahwa kedua anak wanita itu tidak mengetahui bahwa sebenarnya ibunya masih hidup"
"apa?"
"hanya itu yang bisa kudengar"
"apa wanita itu adalah ibu ku?"
"memangnya kau tidak melihat bagamana ibu mu saat meninggal?"
"yang kuingat saat ibu teracuni, paman Kim membawa ibu ke Rumah Sakit dan Paman Kim bilang kalau ibu ku, tidak bisa diselamatkan lagi"
Hanbin menunduk merasa bersalah karena sudah menanyakan masalah sensitive ini pada Hara.
"bagaimana, apa bukti kita sudah cukup untuk membawa perkara ini ke pengadilan?"
"belum. Aku akan meminta banyak informasi dari mu sekarang"
Hanbin mengambil gadget nya berukuran besar yang berlogokan buah apel tergigit dari dalam tasnya.
"ayah mu kecelakaan mobil, diduga karena pedal rem mobil terputus bukan?"
Hara mengangguk.
"kau bilang itu terjadi disaat malam hari. Saat itu ayah mu sedang berada dirumah dan menuju kesuatu tempat yang tidak diketahui tepatnya dimana"
Lagi-lagi Hara mengangguk untuk menjawab pertanyaan Hanbin yang di abaca dari i-pad nya itu.
"sangat sulit mencari tanda bukti ini, selain karena barang bukti sudah tidak ada, kasus ini juga sudah terlalu lama untuk diselidiki ulang"
"ayolah ku mohon"
"ketika mobil yang mengalami putus rem itu adalah hal biasa. Bahkan polisi bisa saja menganggap ayah mu yang bersalah karena dianggap lalai. Kenapa juga ayah mu pergi menggunakan mobil yang belum diperiksa keadaannya?!"
Hara terdiam, perkataan Hanbin memang benar. Lidahnya keluh karena tak bisa membalas perkataan Hanbin lagi, tak habis akal Hara tetaplah wanita yang sangat optimis. Terus berpikir dan berpikir.
"Hanbin dengarkan aku, rumah yang menjadi tempat tinggal paman Kim adalah rumah kami sebelum kami diusir. Aku tidak tahu siapa yang mengusir ku dan kakak ku. Tapi aku yakin dia adalah paman Kim. Hanbin aku mohon pada mu, periksalah CCTV sampai jangka 7 tahun yang lalu"
"itu terlalu sulit. Mungkin saja sudah ada alat yang rusak dan datanya terhapus"
"tak salah untuk mencoba"
jangan lupa vomment yaa
see you

KAMU SEDANG MEMBACA
Strengths in Weakness (TAMAT)
Storie d'amore(TAMAT) bagaimana jika kau saling mencintai dengan pengusaha muda, kaya namun dia adalah seorang duda? sedangkan mantan istrinya masih menginginkan untuk hidup bersama pria tersebut, dan akankah kau akan menjalani hidup dengan pria tersebut yang nya...