JIMIN'S WARMTH

75 19 8
                                    


HAI SEMUA MAAFYAA AKU HIATUS NYA KELAMAAN

AKU MAU BILANG KALO KALIAN MENCET PART INI JANGAN LUPA TEKAN BINTANG, SETELAH KALIAN BACA BARU KALIAN KOMEN

SEBAGAI GANTINYA, AKU MAU DOUBLE UPPPP!!!!!

SELAMAT MEMBACA MANTEMAN..

.

.

.


"Hanchim!"

Suara itu terdengar seperti ejekan. Membaca sebuah tulisan yang menurutnya sangatlah tidak pantas.


"Hara and Jimin"

Tambahnya lagi melanjutkan membaca tulisan dari balik gelang titan yang milik Hara yang yang diminta oleh Seokjin pagi tadi.

Seokjin sudah menyuruh asisten lainnya untuk membeli gelang yang sama dengan ukiran yang berbeda.


'Seora' yang merupakan singkatan dari 'Seokjin, Hara'

Jangan salahkan Seokjin atas kelakuaunnya yang dia buat atas gelang milik Hara yang diberikan oleh Jimin. Kalian ingatkan, kalo ini adalah ide dari Jungkook yang mengatakan pinjam saja gelangnya setelah itu jangan dikembalikan.

Sayangnya, Seokjin tidak mungkin meminjam tanpa mengembalikan. Jadilah dia mengembalikan gelang yang sudah ditukar pada Hara. Dasar pria licik!

Pintu ruangan terbuka begitu saja tanpa terdengar adanya ketukan. Siapa pelakunya? Siapa yang sangat berani berbuat tidak sopan pada atasannya itu? Terlihatlah seorang pria yang bertubuh pendek dengan setelan pakain berjas bewarna abu-abu. Secepatnya Seokjin menyembunyikan gelang asli dan gelang tiruan milik Hara dilaci mejanya.


"hyung!"

Panggilnya, terdengar ada helaan napas yang sangat panjang darinya. Menyenderkan punggung disofa ruangan bosnya. Mengangkat satu kakinya lalu ditopang dipaha kaki satunya lagi. Melipat tangannya dan memejamkan mata sambil mengadah keatas.

Sungguh sexy! Siapapun wanita yang melihat Jimin pasti akan menjerit. Bahkan mimisan juga.


"ada apa? Apa kau lelah?"

Seokjin berjalan mendekat kearah Jimin yang sedang duduk disofa ruangannya itu. Memijit pelan bagian tengkuk belakang Jimin. Seokjin adalah pria yang sangat pengertian untuk orang yang dikasihinya. Termasuk juga sahabatnya.


"bukan. Ini tentang hati"

Seokjin mengerti, pasti dia sangat merindukan wanita yang disebutnya 'Kehangatan'. Wanita yang sering diceritakannya pada Seokjin juga Jungkook saat masih SMA. Wanita cuek yang selalu memberikan Jimin kehangatan.


"ada apa dengan kehangatan mu?"

Tanya Seokjin pelan. Tangan Jimin bergerak untuk memindahkan tangan Seokjin yang sedari tadi masih asik memijit tengkuk belakang milik Jimin.


"begini, jadi aku senang karena sudah dekat sama dia lagi. Maksudku memang kami sangat dekat sejak dulu, tapi bedanya sekarang dia sudah ada disisi ku. Aku ingin mengajaknya menjadi kekasih ku. Tapi aku masih ragu"

 Raut wajah yang sangat meyakinkan terlihat begitu saja diwajah Jimin. Seokjin juga bingung ingin menjawab apa. Mengalihkan pembicaraan. Hanya itu yang bisa dilakukannya selama ini.


"sudah lama tidak berkemah ke hutan. Kapan kita bisa kesana lagi?"

"ah benar, tentukan saja waktunya"

Sepertinya Jimin mulai lupa dengan 'kehangatan' nya itu.


"bagaimana dengan hari jumat, sabtu dan minggu ini? Untuk masalah pekerjaan, bisa diserahkan pada tim divisi lainnya" tawar Seokjin

"baik. Aku akan mengajak Jungkook juga kehangatan ku" jawab Jimin






_____________________

"bagaimana? Apa kau mendapatkan informasi?"

Hara bertanya pada pria yang sudah diajak untuk bekerja sama kemarin. Sengaja dia mendatangi ruangan kerjanya, agar tidak ada yang mendengar.


"sudah, sangat mudah untuk membuat harta mu kembali lagi ketanganmu"

"benarkah?"

Sedikit ragu, pada ucapan pria didepannya itu. Pria itu berjalan dan mendaratkan bokongnya diatas mejanya, menyeruput minuman dari secangkir gelas.


SLURRRPP!!


Teh hijau disore hari sangat nikmat. Apalagi jika diminum saat badan sudah lelah.

"aku bisa memastikan semua aset akan kembali ketangan keluarga mu lagi. Tapi Hara, aku sangat tidak tega dengan Seokjin hyung"


"Jungkook!" Hara hanya bisa memanggil lirih nama Jungkook, Hara juga sebenarnya tidak tega.

"aku tahu biar bagaimana pun perusahaan ini bisa sangat besar karena tangan paman Kim. Tapi aku hanya ingin aset keluarga ku saja. Untuk usaha yang sudagh dibangun oleh Paman Kim atas nama perusahaan milik ayah ku, kau bisa membuat nya atas nama Kim Company. Lalu perusahaan milik ayah ku bisa kembali dengan nama J Corp" tutur Hara pada Jungkook.

Jika ditotal, aset yang baru saja dikembangkan oleh Kim Company masih belum seberapa dengan J Corp yang dulu hingga sekarang.


"Jungkook, aku tahu ini sangat berat untuk mu karena ini menyangkut dengan sahabat mu yang sudah seperti keluarga untuk mu. Aku tidak mengharapkan aset yang sudah berkembang juga dengan perusahaan cabang. Aku hanya ingin apa yang sudah direbut. Itu saja"




see you on next part

Strengths in Weakness (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang