NAH AKU BALIK
SILAHKAN VOTE DAN COMMENT
INI SEJENIS BONCHAP YA..
SELAMAT MEMBACA
.
.
.
Setibanya dikediaman utama keluarga KIM atau mantan rumah Hara, Eunbi langsung duduk disofa ruang keluarga yang diikuti oleh Jungkook.
Memang, keluarga Hara tak meminta rumah itu dikembalikan pada saat sidang di pengadilan waktu itu. Meski itu adalah jerih payah ayah Hara, namun ini dilakukan agar tidak terlalu membuat kericuhan yang lebih dalam lagi. Itu adalah usul Heosok.
"Jungkook-ah, boleh aku bertanya?" tanya Eunbi dengan hati-hati.
"bahkan tadi kau sudah bertanya" biasanya Eunbi akan mendecih kalau mendapat respon yang kurang menyenangkan dari Jungkook, tapi karena dia sedang serius, Eunbi lebih memilih melanjutkan pertanyaannya.
"kemarin, aku tak sengaja mendengar percakapan mu dengan Jieun eonni"
FLASHBACK ON
Eunbi berjalan mengitari kantornya berniat ingin memperhatikan cara kerja para karyawannya. Namun matanya tertuju pada satu orang. Berniat ingin menyapanya, namun sepertinya orang itu tengah sibuk berbincang dengan sekretarisnya.
Tak ingin mendengar perbincangan itu, namun ekspresi Jungkook yang tersulut emosi membuat Eunbi penasaran.
"aku tak menyangka kau meninggalkan aku, memutuskan hubungan kita secara sepihak" ucap Jungkook yang masih menggenggam tangan Jieun dengan sangat keras.
Jieun meringis kesakitan, namun Jungkook tak memperdulikannya lagi, kini dipikirannya hanyalah Jieun harus menjelaskan semuanya.
"maafkan aku, tapi aku sudah menjelaskannya pada mu" ucap Jieun dengan terbata-bata.
Jungkook, hanya wajahnya saja yang imut. Ketika dia dalam mode serius, bahkan orang Rusia pun akan takut padanya. Yah, seperti itulah hiperbolanya.
"maaf? Maaf kau bilang? Kau menghancurkan ku. Tak sadarkah dirimu sudah menyakiti ku? Lelah sekali rasanya meyakinkan mu. Cinta mu membunuh ku secara perlahan" ucap Jungkook. Terdengar sangat dramatis memang, tapi jika berbicara sakitnya cinta. Siapapun tak bisa mengobatinya kecuali waktu bukan?
Tidak dokter sekalipun.
"Jungkook, aku juga mencintai mu. Tapi itu dulu. Kita tak bisa pada siapa memilih untuk jatuh cinta. Tapi masalah teman hidup, itu adalah pilihan. Suatu saat nanti kau akan menemukan wanita yang lebih dari aku. Ini hanyalah masalah waktu" ucap Jieun pada Jungkook.
Eunbi masih memperhatikan kedua manusia itu dari balik tembok. Tatapan sendu Jieun yang ingin dimengerti oleh Jungkook. Dan tatapan amarah Jungkook yang ingin Jieun mengerti dirinya.
"lalu kenapa kau memilih pria lain dibandingkan aku yang kau cintai? Apa kau bermain dibelakang ku? Apa kau mengkhianati aku?" tanya Jungkook. Suaranya kini berganti menjadi lembut. Suara yang menenangkan untuk Jieun namun tidak lagi.
"maafkan aku, aku tak pernah men-curangi mu, aku berkata jujur. Aku dengan Kim Jung Soo dijodohkan oleh orangtua kami. Hati ku sangat memilihnya dibandingkan mu. Maafkan aku untuk itu" sesal Jieun, kini suaranya menjadi parau.
Jungkook tak bisa menahannya lagi, kalau memang itu adalah jalan terbaik bagi mereka, Jungkook bisa apa?
Tapi biarkan Jungkook egois untuk sesaat.
Jungkook menarik tengkuk Jieun lalu meraup bibirnya dan melumatnya. Dengan lembut bahkan terlampau lembut . Jungkook bukanlah pria yang suka menyakiti wanita. Apalagi wanita yang ia cintai.
Jieun tak membalas ciuman dari Jungkook. Bahkan dia berharap ini bisa berakhir dengan cepat. Jangan sampai tunangannya melihatnya, tapi ia tak ingin egois.
Sudah cukup Jungkook merasa tersakiti karena mencintai dirinya. Jieun merasakan ada air yang menempel dipipinya.
"jangan menangis!" ucap Jieun yang menghentikan ciuman itu. Jieun merasa bersalah sebenarnya, tapi dia tak ingin membuat Jungkook lebih bergantung padanya.
Jungkook tak memperdulikan perkataan Jieun. Dia kembali meraup bibir Jieun dan melumatnya dengan lembut lagi. Hanya Jungkook yang melakukannya, tidak dengan Jieun. Bahkan matanya membuka sempurna pertanda dia tak menikmatinya.
"aku pergi, jangan sedih dan tetap bahagia" ucap Jieun saat tautannya terlepas lalu berjalan memasuki lift.
Jungkook terperosot sambil menangis, seolah tak sanggup lagi untuk berdiri. Eunbi yang menatapnya sejak tadi merasa iba, namun enggan untuk menghampiri.
FLASHBACK OFF
"jadi apa hubungan mu dengan Jieun eonni?" tanya Eunbi yang memang memiliki tingkat penasaran sangat tinggi.
"kenapa sangat penasaran? Itu urusan pribadi ku tahu tidak?" sarkas Jungkook yang membuat Enbi memutarkan bola matanya.
"yah, biar bagaimanapun aku pernah melihatmu menangis terisak hanya karena wanita" ledek eunbi yang membuat Jungkook terkejut.
"kau? Ternyata kau lebih menjengkelkan dari sahabat mu si wanita besi itu ya" ucap Jungkook lagi yang sedang menahan amarahnya.
Eunbi yang memang adalah orang jahil menjulurkan lidahnya lalu berlari. Jungkook yang tak menerima hal itu memilih untuk mengejar Eunbi sampai tertangkap.
Eunbi tertawa kencang saat dia tertangkap oleh Jungkook. Jungkook memeluknya dari belakang lalu mengangkat dan memutar Eunbi yang membuat eunbi semakin tertawa.
"terbayar juga usaha ku" gumam Seokjin yang memang sejak tadi memperhatikan mereka tanpa sepengetahuan keduanya.
tbc
jangan lupa vomment yaa
see you :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Strengths in Weakness (TAMAT)
Romansa(TAMAT) bagaimana jika kau saling mencintai dengan pengusaha muda, kaya namun dia adalah seorang duda? sedangkan mantan istrinya masih menginginkan untuk hidup bersama pria tersebut, dan akankah kau akan menjalani hidup dengan pria tersebut yang nya...