CHAPTER 15

1.3K 49 1
                                    

[ CHAPTER 15 : Raka Khawatir ]

H A P P Y   R E A D I N G

Sudah seminggu Roza tidak masuk sekolah dan membuat Adam dan Aidan terus mencari Rere.

"jangan bohongin gue Re, lo tau resikonya" ucap Aidan sambil menatap tajam Rere.

Kini keenam lelaki itu berada di parkiran sekolah, disana juga ada Rere yang baru saja sampai di sekolah.

"b-benaran! Oja lagi keluar kota" jawabnya dengan gugup.

Adam berdecih, ia maju satu langkah "gue gak peduli lo pacarnya bang Samuel, kalo lo bohong sama gue artinya lo siap menerima akibatnya." ujar Adam dengan dingin dan langsung meninggalkan Rere yang masih terdiam.

Rere memandang Samuel yang hanya diam, kemudian ia berpamitan untuk segera ke kelasnya.

"Re!" panggil seseorang yang harus membuat Rere berhenti. Jantungnya berdetak lebih cepat saat orang itu memegang pundaknya.

"bisa ikut gua sebentar?" tanya Raka dengan datar. Rere mengangguk sebagai jawabannya.

Sampainya mereka di rooftoap sekolah, Raka langsung menatap Rere dengan muka datarnya.

"Samuel ke rumah sakit ngapain?" tanyanya to the point.

Rere meneguk ludahnya susah payah, apa yang harus ia jawab?!

"salah liat kali lo" elak Rere yang tidak menatap Raka.

Raka terdiam, sebenarnya bukan itu saja yang mau ia tanyakan kepada Rere. Ia juga penasaran sama kabar Roza yang seminggu ini menghilang, dan menghantui pikirannya.

"sahabat lo, sakit?" ucap Raka yang membuat Rere menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

Rere tersenyum kecut, "kalo khawatir chatt orangnya Rak. Gue gak berhak kasih tau jawabannya ke lo" jawabnya yang membuat Raka terdiam.

"gue duluan" pamitnya yang tidak dibalas oleh Raka.

****

Rere bersenandung kecil, ia tidak habis pikir dengan ucapan Raka tadi pagi. Pokoknya ia harus memberitahu kepada Roza!

Sedang asik berjalan, ponsel nya yang berada dikantong rok abu-abunya itu bergetar.

"halo tan?"

"...."

"i-iya, Rere kesana" putusnya dan langsung berlari ke kelas.

Ia mengambil tasnya dan membangun kan Adam yang sedang tertidur pulas.

"Dam, ijinin gue" ucapnya dan langsung lari mencari Samuel.

Adam yang baru membuka matanya hanya mengangguk sebagai jawaban. Merasa ada yang janggal, ia pun segera bangun dan mengikuti Rere.

"para istri, tolong ijinin Adam sama Rere ya! Thank you" ucapnya sambil memberi kis bye kepada murid perempuan.

***

Kini Rere sudah sampai di rumah Roza, ia segera masuk dan meninggalkan Samuel.

"jangan lari Re" peringatnya yang langsung diangguki oleh Rere.

"OJA" teriaknya dan langsung memeluk sahabatnya itu.

Roza mencubit perut Rere, "gue mati beneran nanti Re" ucap Roza yang hanya dibalas cengiran oleh Rere.

"hai, samsudin" sapanya yang diangguki oleh Samuel

Rere tersenyun senang, "Ja, mau tau info terkini?" tanya nya dengan alis yang ia naik-turunkan.

"apa?" tanya Roza yang membuat Rere semakin heboh.

"Raka tadi nanyain lo" jawabnya dengan nada datar.

Roza diam, ia mencerna baik-baik ucapan sahabtnya itu. "terus?" tanya Roza yang masih belum mengerti.

"RAKA KHAWATIR SAMA LO OJA!! DIA NANYAIN KABAR LO KE GUE! GILA GAK TUH?!" teriaknya

Roza melotot, apa tadi katanya. Raka nanyain kabarnya? Raka khawatir? Ah rasanya ia mau sering-sering saja sakit. Biar Raka khawatir.

"SERIUS?!" ucapnya yang tak kalah heboh.

Rere mengangguk, kemudian ia melotot tak percaya saat Adam berada di depan pintu kamar Roza.

"A-adam" ucapnya dengan gugup.

***

JANGAN LUPA VOMENTNYA!!

GIMANA SAMA PARTNYA??

YU KOMEN YUUU

KAPAN MAU NEXT PART??

Roza Untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang